Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Advertisements

ASPEK FINANSIAL FEASIBILITY STUDIES.
BAB V CAPITAL BUDGETING
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
Manajemen Keuangan CAPITAL BUDGETING Dwi Retno Andriani, SP.,MP.
Pengertian Investasi sebagai dasar DCF
Analisis Bisnis Dan Studi Kelayakan Usaha
Aspek Keuangan.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Penganggaran Modal.
PENILAIAN INVESTASI Dosen Pengampu Rini Handayani, SE.,M.Si.
Lecture Note: Rini Aprilia, M.Sc
Studi kelayakan financial
6-7. Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
Topik 9-10 MANAJEMEN KEUANGAN
Studi Kelayakan Bisnis
Metode Penilaian Investasi
Evaluasi Investasi Tujuan:
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan merupakan muara dari senua aspek lainnya yang menyangkut keuangan. Implikasi keuangan dari berbagai kegiatan pra-operasi.
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO.
ASPEK KEUANGAN SKB Ir. M. Yamin Siregar, MM.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK
PERHITUNGAN KELAYAKAN PROYEK
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
BAB 11 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENGELUARAN MODAL
Dewi kania pratiwi, faried pradhana putra, firmansyah, ryan alviansyah
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
BAB XI KEPUTUSAN INVESTASI
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
Investasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
MODUL 8 ASPEK KEUANGAN (ASPEK KEUANGAN : ALIRAN KAS)
MATRIKULASI MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Kriteria Investasi
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
PENGANGGARAN MODAL.
Nida Nusaibatul Adawiyah
METODE PENILAIAN INVESTASI
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
ANALISIS KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK KEUANGAN.
TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN INVESTASI
5/19/2018 PENGELOLAAN BISNIS DARI ASPEK KEUANGAN.
Capital Budgeting (Penganggaran Modal)
ASPEK KEUANGAN.
Penganggaran modal.
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
DISCOUNTED CASH FLOW DAN TEKNIK PENILAIANNYA
ASPEK2 SKB Pasar Konsumen dan Produsen Pemasaran Teknik dan teknologi
08 Studi Kelayakan Bisnis
SESI KEDELAPAN ASPEK KEUANGAN IMPLIKASI DALAM SKB
Zainul muchlas, se., mm. ASPEK KEUANGAN DALAM SKB Zainul muchlas, se., mm.
ASPEK KEUANGAN 1. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap
ASPEK KEUANGAN Pendapatan (Projected) xxx Biaya (Anggaran) ( xxx )
ASPEK KEUANGAN Asri Nur Wahyuni, SE., M.M..
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana.
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
Analisis Kelayakan Proyek Tunggal
Studi Kelayakan Bisnis
METODE PENILAIAN INVESTASI. 2 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return.
Manajemen Keuangan 1 Penganggaran Modal (Analisis Usulan Investasi)
METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV,MIRR
ASPEK KEUANGAN.
PENGANGGARAN MODAL ..
Transcript presentasi:

Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I Aspek Keuangan Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I

1. Kebutuhan Dana Kebutuhan dana digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan berkaitan dengan usaha yang akan didirikan. Kebutuhan dana meliputi : Aktiva Tetap Aktiva Tetap Berwujud, seperti: Tanah, bangunan, pabrik dan mesin, kendaraan dan perlengkapan Aktiva Tetap Tidak Berwujud, seperti: Hak paten, lisensi, copyright, goodwill, biaya pendahuluan, biaya sebelum operasi, dll.

1. Kebutuhan Dana Modal Kerja Modal Kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional.

2. Sumber Dana Modal sendiri Saham biasa dan Saham preferen Obligasi Kredit bank Leasing

3. Arus Kas (Cash Flow) Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam perusahaan mulai investasi dilakukan sampai berakhirnya investasi tersebut. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha: Initial Cash Flow (Nilai Investasi) merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode investasi. Operational Cash Flow merupakan kas yang diterima pada saat kegiatan operasional usaha. Terminal Cash Flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir atau umur ekonomisnya berakhir, seperti nilai sisa (nilai residu) dan modal kerja.

Operational Cash Flow Bila investasi tanpa menggunakan hutang, maka: Operational Cash Flow dihitung dengan rumus: Bila investasi tanpa menggunakan hutang, maka: OCF = EAT + Penyusutan Bila investasi dengan menggunakan hutang, maka: OCF = EAT + Penyusutan + Bunga (1-Tax)

Penyusutan Metode Garis Lurus:

Contoh Soal 1 PT ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai 300 juta yang dibiayai oleh modal sendiri. Umur ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis 400 juta, biaya tunai 200 juta (belum termasuk penyusutan), dan pajak 20%. Hitunglah Operational Cash Flow (OCF)?

Contoh Soal 2 PT ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai 300 juta yang dibiayai oleh 50% dari pinjaman bank dan sisanya dari modal sendiri. Umur ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis 400 juta, biaya tunai 200 juta (belum termasuk penyusutan), dan pajak 20%. Hitunglah Operational Cash Flow (OCF)?

Contoh Soal 3 PT GARRA melakukan investasi di bidang SPBU dengan biaya untuk pembelian tanah lokasi senilai 1,5 M, pembangunan sarana dan prasarana 645 juta, pembelian peralatan 515 juta, dan inventaris kantor 20 juta. Besarnya modal kerja adalah 70 juta dan biaya pendahuluan sebesar 250 juta. Umur ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. Bangunan dan prasarana dengan nilai sisa 20% dari nilai aktiva sedangkan peralatan dan inventaris dengan nilai sisa 50%. Diperkirakan akan menghasilkan EAT setiap tahun selama umur ekonomis sebesar 750 juta (perkiraan tingkat suku bunga yang berlaku 20%) Hitunglah Cash Flow dari investasi tersebut!

4. Kriteria Penilaian Investasi Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan penilaian dengan beberapa kriteria yaitu : Payback Period (PP) Net Present Value (NPV) Profitability Indeks (PI) Internal Rate of Return (IRR) Average/Accounting Rate of Return (ARR).

A. Payback Period (PP) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash flow) dengan menggunakan aliran kas bersih (cash inflow).

B. Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah selisih antara present value (nilai sekarang) dari nilai investasi dengan present value dari penerimaan-penerimaan kas bersih (cash inflow). Dimana: CFt = Aliran kas bersih per tahun pada periode t I = Nilai investasi (initial cash flow) i = Tingkat bunga yang berlaku

C. Profitability Index (PI) Profitability Index adalah perbandingan antara present value penerimaan-penerimaan kas bersih dengan present value nilai investasi.

D. Internal Rate of Return (IRR) Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan present value penerimaan-penerimaan kas bersih dengan pengeluaran investasi. Tingkat bunga dengan rumus di atas dicari dengan cara coba-dan-salah(trial and error) lebih sulit jika dibandingkan dengan metode interpolasi dua tingkat suku bunga.

E. Average/Accounting Rate of Return (ARR) ARR adalah perbandingan laba bersih setelah pajak (EAT) dengan nilai investasi (initial cash flow) yang dinyatakan dalam persen.

5.Biaya Modal (Cost of Capital) Setiap sumber dana, apakah modal sendiri ataukah pinjaman, mempunyai biaya modal. Karena suatu proyek mungkin saja dibelanjai dari berbagai sumber dana, maka kita perlu mengetahui bagaimana menghitung biaya modal dari masing-masing sumber dana tersebut. Dengan demikian kita dapat menghitung berapa biaya modal keseluruhan dari proyek tersebut. Biaya modal keseluruhan ini sering dipakai sebagai tingkat keuntungan yang layak dari proyek itu, yang sering disebut sebagai cut off rate.

A. Biaya Utang (Cost of Debt)

B. Biaya Saham Preferen

C. Biaya Saham Biasa

D. Biaya Laba yang Ditahan

E. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang