PROBLEM-BASED LEARNING Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr. MS
Tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu menerangkan sejarah, definisi dan konsep PBL Mahasiswa mampu menerangkan kekurangan dan kelebihan PBL Mahasiswa mampu menerangkan perbedaan PBL dengan pembelajaran lain
Sejarah PBL Diperkenalkan pertama kali oleh Universitas McMaster Kanada th 1969 Selanjutnya : Universitas Maastrich Belanda Universitas Newcastle Australia
PBL Cara yang efektif dalam menyelenggarakan pendidikan secara terintegrasi Didasarkan adult learning/ andragogi Kerjasama dalam kelompok kecil, bukan kompetisi
Andragogi Definisi : “the art and sciences of helping adults learn” (Malcom Knowles)
Andragogi Didasarkan 5 asumsi Orang dewasa adalah orang yang independent dan self-directing Mempunyai pengalaman yang sangat luas yang kaya dengan sumber belajar Menilai pembelajaran sebagai suatu hal yang terintergrasi dengan kebutuhan dan tuntutan kehidupan sehari-hari Lebih tertarik pada problem-centered approach daripada subject centered Termotivasi belajar melalui dorongan internal
DEFINISI PBL PBL adalah suatu metode pembelajaran di mana mahasiswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah , kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student-centered (Harsono, 2004).
DEFINISI PBL PBL adalah sebuah metode pengajaran yang memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk bisa “belajar bagaimana belajar” dan agar mampu bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan masalah (Amin & Eng, 2003)
DEFINISI PBL Prosedur pembelajaran di mana mahasiswa membentuk dan mengejar tujuan pembelajarannya sendiri serta memilih sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan (Schmidt, 1998)
Perbedaan PBL dengan Problem Solving Problem-based Learning Problem Solving Masalah Prior knowledge Sumber belajar Informasi Pemecahan masalah Problem/ masalah
Alasan Perubahan Strategi Pembelajaran Ledakan IPTEK Internasionalisasi dan globalisasi Pergeseran teacher-centered (pasif) menjadi student-centered (aktif) Upaya meningkatkan kualitas pendidikan
SPICES Student centered Problem-based learning Integrated Community Based curriculum Elective/early clinical exposure Self Directed Learning
Pendidikan tinggi yang ideal Menciptakan lulusan yang : Mampu berpikir dan memberi pertimbangan secara efektif Mampu memecahkan masalah yang kompleks Mampu bekerja dengan data multi dimensi Siap untuk belajar seumur hidup
FIVE ADVANTAGES OF PBL Helps students learn Integrates lecture material Provides a different perspektive Fun Teachers problem solving skills
Learning process dalam PBL Menggunakan prior knowledge dalam belajar Melakukan colaborative learning Melakukan elaborative learning Self-directed learning Active participation Self regulation
Partisipasi mahasiswa Dalam tutorial : Sebagai pemimpin diskusi kelompok Sebagai penulis diskusi Sebagai anggota diskusi 2. Masuk dalam lingkungan ilmiah
PBL Pengetahuan harus dikembangkan sendiri oleh mahasiswa Mengutamakan proses belajar Pendidik sebagai pemandu Peran utama pendidik sebagai mediator dan fasilitator Kurikulum disusun dengan melibatkan mahasiswa
Bagaimana cara pengetahuan itu dibentuk dalam PBL Secara individual dan sosial Dengan aktif dan dialog Melalui usaha memperjelas (menerima, memikirkan, membuat abstraksi, mengungkapkan dan mengumpulkan) Masuk dalam lingkungan orang-orang terdidik
PBL suatu pendekatan belajar P-problem as the key units R-Resources for self learning O-Objectives settings B-Behavior L-Learning E-Examples to establish rules M-Motivation by discovery learning S-Self directed learning & Self Assesment (Ova Emilia, 2004)
Self-directed Learning SDL adalah suatu pengorganisasian pengajaran dan pembelajaran di mana tugas-tugas belajar dikontrol seluruhnya oleh mahasiswa. Usaha keras mahasiswa untuk memiliki kemampuan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka, otonomi pribadi dan pilihan masing-masing individu Learning to learn Mendidik tenaga profesional mampu mengikuti perkembangan dan memanfaatkan IPTEK
Proses Belajar mengajar dalam PBL Diskusi kelompok kecil Masalah interdisiplin/ terintegrasi Waktu lebih banyak untuk belajar mandiri Pelatihan ketrampilan sejak dini (skills lab) Unit satuan belajar dalam bentuk modul/ blok
Blok atau modul Unit fungsional pendidikan terkecil dalam kurikulum Mempunyai tujuan instruksional pendidikan Membutuhkan waktu dan proses pendidikan tertentu Satuan bebas yang merupakan bagian dari struktur keseluruhan Merupakan bagian yang menunjang program dari sistem itu
Small group learning Tutorial Training Praktikum Belajar kelompok/ mandiri Konsultasi melatih kerjasama dalam tim
Tutorial sebagai sarana intervensi (fasilitasi dan mediasi) Latihan Kuliah Tutorial Belajar mandiri Praktikum
Dalam tutorial PBL Skenario Masalah Objective Memilih sumber belajar Menetapkan waktu belajar Menetapkan domain yang dikembangkan Menetapkan strategi belajar Kesadaran kebutuhan materi belajar Menentukan prioritas Aktif mencari Siap menerima
Integrasi bidang ilmu Berbagai bidang ilmu/ pengetahuan dalam setiap modul/ blok Belajar dengan objective pada peringkat domain yang lebih tinggi Belajar lebih efisien Meningkatkan motivasi belajar Komunikasi staf edukatif
Sumber belajar dalam PBL Perpustakaan Internet Pakar Kuliah tatap muka Praktikum Skills lab dll
Skills lab Suatu kegiatan pelatihan ketrampilan bagi mahasiswa agar siap dengan ketrampilan-ketrampilan klinik Contoh : Menyampaikan berita buruk pada pasien dan keluarga Konseling ANC Instrumen-tehnical skill : kateterisasi, resusitasi, membersihkan luka, dll
Praktikum Merupakan supporting learning activities Tujuan : Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap suatu disiplin ilmu tertentu yang dibutuhkan dalam mencapai learning objective dalam suatu blok (Balendong, 1999)
Kuliah Tatap muka dalam PBL Tujuan Tatap muka berbeda dengan konvensional teaching Tujuan tatap muka dalam PBL : Overview: awal blok, memberi kerangka Menjelaskan topik relevan dengan skenario yang dirasa sulit dipahami mahasiswa Meluruskan kesalahpahaman mahasiswa Memberikan framework pada mahasiswa tentang kontribusi disiplin ilmu tersebut pada proses pendidikan mereka Penyegaran tentang topik pada blok sebelumnya yang mungkin sudah dilupakan mahasiswa
KELEBIHAN PBL Student-centered Generic-competencies Integration Motivation Deep learning Construktivist approach Kolaborasi antar disiplin Relevansi kurikulum Mengurangi beban kurikulum
Student-centered Mendorong active learning Memperbaiki pemahaman Memperbaiki retensi Pengembangan lifelong learning
Generic-competencies PBL memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan generic-skills dan attitudes yang diperlukan di kemudian hari
Integration PBL memberi fasilitasi tersusunnya integrated core curriculum
Motivation PBL menyenangkan bagi mahasiswa dan tutor Prosesnya membutuhkan keikutsertaan seluruh mahasiswa dalam proses pembelajaran Lingkungan belajar memberi stimulasi untuk meingatkan motivasi
Deep learning PBL mendorong pembelajaran yag lebih mendalam (mahasiswa berinteraksi dengan materi belajar, menghubungkan konsep-konsep dengan aktivitas keseharian, dan meningkatkan pemahaman).
Construktivist approach Mahasiswa mengaktifkan prior knowlwdge dan mengembangkannya pada kerangka pengetahuan konseptual yang sedang dihadapi
KEKURANGAN PBL Tutor kesulitan berperan sebagai fasilitator Sumber daya manusia harus banyak Sumber pembelajaran harus banyak (perpustakaan, komputer, pakar dll) Kagamangan mahasiswa terhadap self directed study dan informasi yang relevan
Perbedaan antara sistem konvensional dan PBL Pengajar : berperan sebagai expert bekerja terisolasi memberi kuliah Mengorganisasikan content ke dalam SAP berdasarkan konteks disiplin Berperan sebagai fasilitator, pemandu, co-learner, mentor atau konsultan profesional Bekerja dalam tim interdisipliner Menekankan motivasi pada mahasiswa melalui masalah
Perbedaan antara sistem konvensional dan PBL Mahasiswa : Pasif, seperti tong kosong Bekerja dalam situasi terisolasi Menyerap, menyalin, mengingat, dan mengulang informasi untuk tugas khusus Kegiatan belajar individualistik dan kompetitif Mencari hasil yang bagus dalam ujian Aktif, belajar mandiri Berinteraksi dengan fakultas Belajar dalam suasana kolaboratif dan suportif Belajar merangkai pertanyaan, menyusun masalah, mengeksplorasi alternatif, membuat keputusan yang efektif Mengidentifikasi, menganalisis,memecahkan masalah dengan prior knowlwdge bukan recall
Prior knowledge Pengetahuan yang sudah dimiliki mahasiswa Kombinasi antara attitudes, experiences dan knowledge yang telah dimiliki peserta didik Cara-cara mengaktifkan prior knowledge : Brain storming KWL (Know, Want, Learn) What I know What I want to know What I learn Apa saja yang telah diketahui peserta didik tentang topik yang dihadapi Beberapa gagasan tentang apa yang ingin diketahui/ dipelajari oleh peserta didik Rencana aktivitas belajar peserta didik sesuai dengan topik yang mereka pelajari
Cognitif Mapping Suatu gambar model mental individu atau kelompok individu yang tersusun atas berbagai gagasan dan hbungan antar gagasan
Perbedaan PBL dengan metoda pembelajaran lain Kualifikasi Kuliah PBL Tutorial klinik One to one clinical attachment Efisiensi Tinggi Rendah Sangat rendah Active learning Biasanya rendah Medium sampai tinggi Sangat tinggi Mutual feedback Modelling behaviour in real life setting Medium
Kesimpulan Masalah dipakai sebagai landasan belajar Proses belajar bersifat integratif Peran dosen diubah dan dikembangkan menjadi designer, fasilitator, mediator, evaluator, konselor, nara sumber Peran mahasiswa penting dalam pendidikan
Mahasiswa aktif partisipatif dalam belajar maupun mencapai tujuan belajar Context learning, collaborative learning and constructive learning merupakan dasar PBL
SEKIAN DAN TERIMA KASIH