Azaz-azaz dan Ruang Lingkup Antropologi Oleh : Koentjaraningrat Kuliah ke 3 Azaz-azaz dan Ruang Lingkup Antropologi Oleh : Koentjaraningrat
Fase Perkembangan Ilmu Antropologi Fase Pertama (Sebelum 1800) Ditandai dengan kedatangan orang Eropa Barat akhir abad ke-15 di masyarakat pribumi Afrika, Asia, Amerika, dan Oceanea. Mereka adalah para musafir, pelaut, missionaris, penerjemah Kitab Injil, dan pegawai pemerintah jajahan. Dari mereka terkumpul suatu himpunan besar buku yang memuat pengetahuan berupa deskripsi tentang adat-istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisiknya.
Lanjutan Bahan pengetahuan etnografi bersifat kurang teliti, kabur, kebanyakan tentang hal- hal yang tampak aneh bagi orang Eropa, tetapi ada juga yang lebih baik dan lebih eliti. Timbul tiga macam sikap terhadap karangan tersebut Pandangan negatif savages dan primitif Pandangan positif noble savages Bahan-bahan tadi terutama artefak memunculkan museum kebudayaan bangsa di luar Eropa
Lanjutan Pada permulaan abad ke 19 muncul usaha pertama untuk mengintergrasikan seluruh bahan himpunan etnografi tadi menjadi satu
Fase kedua (Kira-kira Pertengahan Abad ke-19) Usaha integrasi bahan etnografi itu baru ter wujud pada pertengahan abad ke 19 Karangan itu disusun berdasarkan cara berfikir evolusi Pemikirannya; Masyarakat an kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat dalam suatu jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dati tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat tingkat tertinggi.
Lanjutan Dengan usaha menyusun bahan-bahan etnografi berdasarkan kerangka berfikir evolusi maka tahun1860 timbullah ilmu antropologi Pada fase kedua ini antropologi berupa ilmu yang akademikal, tujuannya Mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapatkan pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayan manusia.
Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20) Pada awal abad ke-20 Eropa sebagai negara penjah berhasil mencapai kemantapan kekuasaan di negara jajahannya. Untuk itu antropologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa menjadi sangat penting bagi negara jajahan tersebut.
Lanjutan Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat dirumuskan, sbb: Mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks
Fase Keempat (Sesudah Kira-kira 1930) Pada fase ini antropologi telah mengalami perkembang yang luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun ketajaman metode ilmiahnya. Pada masa ini ada dua peruahan besar terjadi di dunia Timbul antipati trhadap kolonialisme sesudah PD II Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitif
Lanjutan Proses tersebut menyebabkan bahwa ilmu antropologi seolah-olah kehilangan lapangan mendorong munculnya lapangan dengan pokok tujuan yang baru Akan tetapi warisan dari fase-fase sebelumnya berupa bahan etnografi dan metode ilmiahnya dijadikan landasan bagi perkembangan yang baru. Perkembangan itu terjadi univ-univ di AS, pada tahun 1951, 60 orang di Amerika dan Eropa mengadakan simposium merumuskan tujuan pokok dan ruang lingkup ilmu antropologi yang baru
Lanjutan Sejak sekitar tahun 1930 tidak hanya suku-suku bangsa primitif yang menjadi pusat kajian, melainkan sudah berali ke masyarakat pesedaan pada umumnya ditinjau dari aneka warna fisiknya, kebudayannya, dan masyarakatnya Tujuannya menjadi dua Tujuan akademikal mencapai pengetian tentang makhluk manusia pada umumnya dan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya. Tujuan praktis mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangunan masyarakat suku bangsa itu.
Antropologi Masa Kini Perbedaan di berbagai pusat Ilmiah aliran antropologi dapat digolongkan di beberapa negara antropologi berkembang; Di Amerika Serikat Inggris Eropa Tengah Eropa Utara Uni Soviet, dan Di negara-negara Berkembang
Lanjutan Di Amerika Serikat ilmu antropologi mengintegrasikan fase 1, 2, dan 3. fase 4 sudah berkembang seluas-luasnya Di Inggris serta nega yang di bawah pengaruhnya fase 3 masih dilakukan, tapi setelah negara jajahannya hilang metode antropologi yang berkembang di AS juga mempengaruhi Inggris Di Eropa Tengah seperti Jerman, Austria, dan Swiss hampir setengah abad yang lalu sifat antropologi masih seperti pada fase 2.
Lanjutan Di Eropa Utara, di negara-negara Skandivavia, ilmu antropologi masih bersifat akademikal (fase 2) tetapi kelebihannya terletak pada hasil penelitian terhadap bangsa Eskimo. Para sarjananya anyak menggunakan metode yang berkembang di AS Di Uni Soviet tidak banyak dikenal karena hingga sekitar tahun 1960 mereka seolah- olah mengisolasi diri
Lanjutan Namun, beberapa tulisan memperlihatkan bahwa penelitian antropologi di sana cukup besar. Ilmu antropologi Soviet berdasarkan konsep Karl Marx dan F. Engels mengenai tingkat-tingkat evolusi masyarakat ilmu antropologi di Soviert bersifat praktis Di negara jajahan Inggris seperti India, ilmu antropologi dari metodenya mendapat pengaruh dari Inggris bersifat praktis di sini Ilmu Antropologi dan Sosiologi bukan ilmu yang berbeda, tetapi dua metode menjadi satu, sebagai suatu ilmu sosial yang baru
Lanjutan Di Indonesia baru mengembangkan suatu ilmu antropologi yang khusus belum terikat tradisi sehingga bebas memilih dan mengombinasikan
Perbedaan Istilah Ethnography berarti “pelukisan bangsa- bangsa”umum dipakai di Eropa Barat Ethnology berarti “ilmu bangsa- bangsa”istilah yang digunakan dipermulaan antropologi. Sekarang sudah banyak ditinggalkan Amerika dan Inggris masih memakai untuk mempelajari yang berhubungan dengan sejarah perkembangan manusia
Lanjuan Vőlkerkunde (Volkenkunde) berarti “ilmu bangsa-bangsa”istilah yang banyak digunakan di Eropa Tengah Kulturkunde berarti “ilmu kebudayaan”pernah dipakai di Jerman dengan arti yang sama dengan ethnology di Amerika. Pernah dipakai guru besar Universitas Indonesia G.J. Held dalam bahasa Indonesia artinya “ilmu kebudayaan”
Lanjutan Anthropology berarti “ilmu tentang manusia”di pakai di Inggris dan Amerika pada fase ke 3 dalam arti yang sama dengan ethnology di Eropa Barat dan Tengah antropologi dipakai dalam arti khusus ilmu tentang ras manusia dipandang dari ciri-ciri fisik Cultural Anthropology dipakai di Amerika ilmu antropologi dalam arti yang luas
Lanjutan Physical anthropologymempelajari manusia dari sudut fisiknya Social anthropologydipakai di Inggris untuk menyebut antropologi (Fase 3) sebagai lawan dari ethnology (antropologi pada fase-fase sebelum fase 3)
Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi Di universitas-universitas AS berkembang luas menimbulkan 5 masalah penelitian Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia (evolusinya) secara biologi Masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia, di pandang dari ciri-ciri fisiknya Masalah sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia Masalah mengenai azas-azas dari kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi
ras kaukasoid
ras mongoloid
Lanjutan Lima ilmu bagian berkaitan dengan penelitian khusus Paleo-antropologi antropologi fisik Antropologi fisik Etnolinguistik antropologi budaya Prehistori etnologi
Lanjutan Paleoantropologi adalah ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau soal terjadinya dan evolusi makhluk manusia dengan mempergunakan sebagai bahan penelitian sisa-sisa tubuh yang telah membantu, atau fosil-fosil manusia dari zaman dahulu, yang tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai metode panggalian
Lanjutan Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, baik yang lahir (fenotopik) seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh, maupun yang dalam (genotopik) seperti frekuensi golongan darah dan sebagainya
Lanjutan Etnolinguistik atau antropologi linguistik adalah suatu ilmu bagian yang pada mulanya bersangkut erat dengan antropologi. Penelitian berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dari beratus- ratus suku banga yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini, terkumpul bersama dengan bahan kebudayaan suku bangsa
Lanjutan Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di muka bumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf Etnololgi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai azas-azas manusia dengan mempelajari kebudayaan- kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di muka bumi pada masa sekarang
Ilmu bagian baru Etnopsikologi atau antropologi psikologi Antropologi ekonomi Antropologi pembagunan Antropologi pendidikan Antropologi kesehatan Antropologi penduduk Antropologi politik Antropologi dalam kesehatan mental
Hubungan Antropologi Sosial dan Sosiologi Ditinjau sepintas lalu seperti tidak ada perbedaan dari kedua ilmu tersebut bila ditinjau dari tujuan. Tetapi apabila ditinjau lebih khusus akan terlihat perbedan itu Kedua ilmu itu masing-masing mempunyai asal- mula dan sejarah perkembangan yang berbeda --- menyebabkan adanya suatu perbedaa pengkhususan pada pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmu --- menyebabkan berkembangnya beberapa metode dan masalah yang khusus dari kedua ilmu
Sejarah Perkembangan Sosiologi Fase 1 (sebelum abad 19)Pada mula sosiologi bagian ilmu filsafat, yaitu filsafat sosial Fase 2 timbul krisis di masyarakat Eropa (Revolusi Perancis, Revolusi Industri) timbul kegiatan yang lebih besar dalam menganalisa masalah masyarakat, dengan demikian timbul kesadaran untuk adanya suatu ilmu sosiologi tersendiri H.de Saint-Simon (1760 – 1825) dan A. Comte (1789 -1857) mengumumkan anggapan mereka tentang sifat positif dari segala ilmu pengetahuan, juga dari ilmu tentang masyarakat atau sosiologi
lanjutan Ketika ilmu sosiologi berpisah dari ilmu filsafat ia mengalami kesukaran dalam pemikiran tentang manusia. Perjuangan mengenai dasar, tujuan, dan metode di antara berbagai sarjana menyebabkan timbulnya seperti ilmu antropologi, banyak aliran yang bertentangan cepat berubah, baru menunujukkan suatu kemantapan abad ke 20, kira-kira setelah 1925
Lanjutan Perbedaan kedua ilmu ini Ilmu antropologi sosial menjadi suatu ilmu karena kebutuhan orang Eropa untuk mendapatkan pengertian tentang tingkat-tingkat permulaan dalam sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan sendiri. Ilmu sosiologi menjadi ilmu khusus karena krisis masyarakat di Eropa menyebabkan orang Eropa memerlukan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai azas-azas masyarakat dan kebudayaan sendiri
Pokok Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi Antropologi meneliti masyarakat secara keseluruhan sebagai kebulatan Sosiologi mengkaji selalu memusatkan perhatian pada unsur-unsur atau gejala khusus dalam masyarakat manusia dengan menganalisa kelompok-kelompok sosial khusus (social groups), hubungan antara kelompok atau individu-individu (social relations), atau proses-proses sosial yang terdapat dalam suatu masyarakat (social processes).
Lanjutan Antropologi metode penelitiannya bersifat intensif dan mendalam (biasa meneliti kelompok kecil masyarakat) Sosiologi metode penelitian bersifat meluas menggunkan berbagai metode angket (biasa meneliti masyarakat yang kompleks) Antropologi menggunakan metode kualitatif dan komparatif Sosiologi menggunakan metode kuantitatif dengan analisa statistik
Hubungan antara Antropologi dan Ilmu-ilmu Lain Ilmu geologi Ilmu paleontologi Ilmu anatomi Ilmu kesehatan masyarakat Ilmu psikiatri Ilmu linguistik Ilmu arkeologi Ilmu sejarah Ilmu geografi Ilmu ekonomi Ilmu hukum adat Ilmu administrasi Ilmu politik
Ramapithecus
ras kaukasoid
Tugas Minggu Depan Bab II. Makhluk Manusia Membuat 2 pertanyaan dan jawabannya Tugas diketik