NATIONALISM Hartanto, S.I.P, M.A.. Following the defeat of Napoleon, the Congress of Vienna met to create a peace settlement in Europe. Battle of Waterloo.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SMA NEGERI 1 PAMULANG, KAB. TANGERANG
Advertisements

PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
NEGARA, BANGSA, NEGARA-BANGSA
TELAAH KRITIS IDEOLOGI-IDEOLOGI
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
Masyarakat Sosio-Ekonomi.
IDENTITAS NASIONAL.
NASIONALISME: PENGALAMAN INDONESIA
Epistemologi Nasionalisme
NASIONALISME DAN RAGAMNYA
BAB II IDENTITAS NASIONAL.
Cultural Studies (Sebuah Pengantar)
Nation-State.
IDENTITAS NASIONAL.
Identitas Nasional.
1. Bangsa dalam arti sosiologis anthroplogis
BUDAYA MASSA DAN BUDAYA POPULER
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU.
EROPA II.
Pertemuan ke-5.  Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik  Contoh: manusia.
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Teori ETNISITAS.
KONSEPSI KEWARGANEGARAAN
TEORI KOMUNIKASI KRITIS
Konsep Dan Hakikat Nasionalisme
1. Bangsa dalam arti sosiologis anthroplogis
POLITIK SUBALTERN RESTU RAHMAWATI, S.IP,. MA.
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
Sistem Pers.
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
REVOLUSI, ROMANTISME DAN REALISME
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
Sumber Perubahan sosial dan Modernisasi
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Oleh: Syukur Pendekatan Studi Islam IAIN SALATIGA
Teori ETNISITAS.
By: Desayu Ekla Surya, S.Sos., M.Si
BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
MATA KULIAH. WAWASAN NUSANTARA (WASANTARA)
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
Perubahan Sosial Modrenisasi.
LATAR BELAKANG SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL
Dinamika Pembangunan Desa
MUNCULNYA NEGARA MODERN
Produksi & Reproduksi Kebudayaan: Pembentukan Identitas
“Sosiologi Perkotaan”
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia.
MUNCULNYA NEGARA MODEREN
IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT MADANI
Geografi Politik Untuk analisis Asia Pasifik
(Kebangsaan Indonesia)
Disampaikan pada: DIALOG KEBANGSAAN
NAMA: CICI ANDRIYANI NOFA NIM: UNIT: A3.
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Uang dalam perekonomian modern
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
PERANG DUNIA II.
SISTEM KEPARTAIAN & PEMILU INDONESIA
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Pengaruh Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Perkembangan Perencanaan
pembangunan ekonomi + tingkah-laku politik – unik  penjajahan
HUBUNGAN SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIK
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL SOSIOLOGI KELAS XII OLEH E. TAMBUNAN, S.Pd.
Transcript presentasi:

NATIONALISM Hartanto, S.I.P, M.A.

Following the defeat of Napoleon, the Congress of Vienna met to create a peace settlement in Europe. Battle of Waterloo

The Congress’s purpose was to establish a balance of power in Europe and return monarchs to power. Prince Klemens von Metternich Congress of Vienna (1814 – 1815)

However, the French Revolution had inspired the rise of nationalistic movements in many European countries.

Nationalism is the loyalty of a people to their values, traditions, and geography.

Nationalism develops in an area that has common customs, language, and history.

Nationalistic Movements: The unification of Germany was led by Otto von Bismarck.

The unification of Italy was led by Giuseppe Garibaldi and Camillo di Cavour. Giuseppe Garibaldi Camillo di Cavour

The unification of Italy and of Germany resulted in upsetting the balance of power in Europe

Asal Kata Nasionalisme Natio (Latin) yang berarti “saya lahir” (Guido Zernatto, 1944) Asemblee Nationale dipakai oleh Parlemen Perancis pasca Revolusi Perancis abad 18. Sejak saat itu nation digunakan untuk menyebut penduduk yang tinggal disuatu negara

Ethno-nationalism Asumsi : nasionalisme muncul sejak manusia mengenal kekerabatan biologis (Anthony Sminth, 1986) Ethnie  kelompok sosial yang diikat oleh atribut kultural seperti memori kolektif, nilai, mitos, dan simbolisme Ethnie memberikan batas budaya antara satu bangsa dengan bangsa yang lain Gerakan politik nasionalisme adalah sarana mendapatkan kembali harga diri etnik sebagai modal dasar dalam membangun sebuah negara berdasarkan kesamaan budaya (John Hutchinson, 1987)

Masalah : kesamaan budaya tidak bisa menjelaskan batas-batas bangsa dalam masyarakat kontemporer Ethnonationalism digunakan untuk mengamati masyarakat monokultur seperti Jerman, Jepang dan Italia Bagaimana dengan masyarakat multikultur seperti di Amerika Serikat, Indonesia,India, Singapura dll? Dalam bangsa multikultural terdapat dominasi etnis tertentu untuk memberikan inspirasi nasionalisme, namun tidak berarti nasionalisme menjadi homogen karena juga ditopang oleh ikatan-ikatan non etni.

Nasionalisme produk Eropa Konsep negara-bangsa (nation-state) di Eropa abad 18 yang merupakan bagian dari revolusi kerakyatan dalam meruntuhkan hegemoni kelas aristokrat. Nasionalisme merupakan hasil modernisasi, produk masa Pencerahan. Intinya adalah egalitarian Nasionalisme adalah penemuan bangsa Eropa untuk mengatasi keterasingan dalam masyarakat modern (Elie Kedourei, 1960)

Sebagai sebuah ideologi, nasionalisme memiliki kapasitas memobilisasi massa melalui janji-janji kemajuan yang merupakan teologi modernitas. Kondisi-kondisi yang terbentuk ini tak lepas dari Revolusi Industri ketika urbanisasi dalam skala besar memaksa masyarakat pada saat itu untuk membentuk sebuah identitas bersama (Ernest Gellner, 1983) nasionalisme dibentuk oleh kematerian industrialisme yang membawa perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat Gellner sampai pada satu argumen bahwa nasionalismelah yang melahirkan bangsa, bukan sebaliknya.

Masalah : nasionalisme tidak hanya dapat dilihat sebagai sebuah proses dari atas ke bawah di mana kelas dominan memiliki peranan lebih penting dalam pembentukan nasionalisme pemahaman komprehensif tentang nasionalisme sebagai produk modernitas hanya dapat dilakukan dengan juga melihat apa yang terjadi pada masyarakat di lapisan paling bawah ketika asumsi, harapan, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat pada umumnya terhadap ideologi nasionalisme memungkinkan ideologi tersebut meresap dan berakar secara kuat (Eric Hobsbawm, 1990) elemen-elemen sosial seperti bahasa, kesamaan sejarah, identitas masa lalu, dan solidaritas sosial menjadi pengikat erat kekuatan nasionalisme.

nasionalisme sebagai sebuah ide atas komunitas yang dibayangkan, imagined communities (Bennedict Anderson, 1991) Nasionalisme hidup dari bayangan tentang komunitas yang senantiasa hadir di pikiran setiap anggota bangsa yang menjadi referensi identitas sosial nasionalisme sebagai sebuah hasil imajinasi kolektif dalam membangun batas antara kita dan mereka, sebuah batas yang dikonstruksi secara budaya melalui kapitalisme percetakan (cetakan nasionalisme), bukan semata-mata fabrikasi ideologis dari kelompok dominan.

Post-Colonial Nationalism Anderson berargumen bahwa nasionalisme masyarakat pascakolonial di Asia dan Afrika merupakan hasil emulasi dari apa yang telah disediakan oleh sejarah nasionalisme di Eropa. Para elite nasionalis di masyarakat pascakolonial hanya mengimpor bentuk modular nasionalisme bangsa Eropa Kritik : Anderson menafikan proses-proses apropriasi dan imajinasi itu sendiri yang dilakukan oleh masyarakat pascakolonial dalam menciptakan bangunan nasionalisme yang berbeda dengan Eropa (Partha Chatterjee, 1993).

nasionalisme masyarakat pascakolonial dibentuk berdasarkan suatu differance sebagai bentuk resistensi terhadap dominasi kolonialisme (John Plamenatz, 1976) NASIONALISME BARAT nasionalisme Barat bangkit dari reaksi masyarakat yang merasakan ketidaknyamanan budaya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi akibat kapitalisme dan industrialisme. budaya mereka memungkinkan mereka menciptakan sebuah kondisi yang dapat mengakomodasi standar-standar modernitas. NASIONALISME TIMUR nasionalisme Timur lahir dalam masyarakat yang terobsesi akan apa yang telah dicapai oleh Barat tetapi secara budaya mereka tidak dilengkapi oleh prakondisi-prakondisi modernitas yang memadai Pada satu sisi, dia merupakan emulasi dari apa yang telah terjadi di Barat. Di sisi lain dia juga menolak dominasi Barat.

Pharta Chatterjee : pemisahan dunia materi dan dunia spirit yang membentuk institusi dan praktik sosial masyarakat pascakolonial Dunia materi adalah "dunia luar" meliputi ekonomi, tata negara, serta sains dan teknologi. Dalam domain ini superioritas Barat harus diakui dan mau tidak mau harus dipelajari dan direplikasi oleh Timur Dunia spirit, pada sisi lain, adalah sebuah "dunia dalam" yang membawa tanda esensial dari identitas budaya. Semakin besar kemampuan Timur mengimitasi kemampuan Barat dalam dunia materi, semakin besar pula keharusan melestarikan perbedaan budaya spiritnya. Di domain spiritual inilah nasionalisme masyarakat pascakolonial mengklaim kedaulatan sepenuhnya terhadap pengaruh-pengaruh dari Barat.

penekanan dunia spirit dalam masyarakat pascakolonial adalah bentuk respons mereka terhadap penganaktirian dunia spirit oleh peradaban Barat masyarakat pascakolonial mencoba mengambil peluang tersebut untuk membangun sebuah jati diri yang autentik dan berakar pada apa yang telah mereka miliki jauh sebelumnya Implikasi strategi ini dalam bangunan nasionalisme pascakolonial dapat dilihat dari upaya-upaya kaum elite nasionalis membangun sebuah ideologi nasionalisme yang memiliki kandungan spiritual yang tinggi sebagai representasi kekayaan budaya yang tidak dimiliki oleh peradaban Barat. Contoh : PANCASILA

TERIMA KASIH