Disampaikan pada: pelatihan menualterapi spine

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Advertisements

Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho Aldhila Anjas Careca Guru Pamong : H. Ali Zuhdi, SPd.
4 Bab Mulai Bekerja di Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Lima Menit Mengatasi Keluhan Manusia Modern
Mekanik Tubuh & Ambulasi
Oleh: NAWAN PRIMASONI, M.Or
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Senam Lantai.
Wien/t.a 2012/13 Observasi Kombinasi Gerakan (ekspresi badan & anggota badan) oleh : Winanti S Respati.
LATIHAN FLEKIBILITAS.
Oleh: NAWAN PRIMASONI, M.Or
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
STRETCHING LENNY.
BUGNET EXCERCISE.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK LUMBAR SPINE
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
RENANG GAYA PUNGGUNG TRI WINARTI RAHAYU.
LATIHAN STABILISASI Wahyuddin
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
RANGE OF MOTION EXERCISE
William Fleksion Exercise
ATLETIK : LARI SAMBUNG, LEMPAR CAKRAM
INSPEKSI ANATOMI TERAPAN.
Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA Negeri 1 Mantewe Tahun Pelajaran 2016/2017.
Program Tindak Lanjut Asuhan Nifas Dirumah
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
SENAM NIFAS Dwi Astuti,M.Kes.
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
K3 DALAM MENGGUNAKAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
WAA wrist - ankle acupuncture akupunktur pergelangan tangan -kaki
ANATOMI BIOMEKANIK THORACAL SPINE
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
William Fleksion Exercise
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
William Fleksion Exercise
BUGNET EXCERCISE.
RAHASIA SEHAT DIBALIK GERAKAN SHOLAT
Latar Belakang Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino,
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT
MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT INTERVENSI
Mempelajari Administrasi Perkantoran
PENGERTIAN OTOMATISASI PERKANTORAN DAN SYARAT-SYARATNYA
Oleh Sudaryanto, S.ST.Ft, M.Fis
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
KOMPLIKASI DAN PENYULIt KALA ii
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
TRAUMA 2.
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
ARTHROPLASTY “JOINT REPLACEMENT”
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
Terapi Modalitas Sistem Pernafasan
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan regio siku (elbow) Pasien berdiri pada posisi anatomis. Area yang dipaparkan adalah kedua anggota gerak atas dari regio.
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
ROM.
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
Pemeriksaan Fisik Oleh Zaenal Arifin.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
Pemeriksaan tonus-kekuatan otot Sumber:Buku Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis Umum halaman
MANUAL HANDLING. Apa Itu Manual Handling ? Salah satu tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi.
OLEH: AGUS SUPRIYANTO RENANG GAYA DADA. Sejarah renang gaya Dada Gaya dada merupakan gaya renang yang paling kuno dan merupakan salah satu dari gaya-gaya.
1. Penilaian Maturitas Neuromuskular Postur Untuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada.
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

Disampaikan pada: pelatihan menualterapi spine Mc. Kenzie exercise Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: pelatihan menualterapi spine Aceh April 2007

Indikasi Menurunkan spasme otot dan nyeri melalui efek rileksasi Perbaikan/koreksi postur yg salah  alignment normal Membebaskan stiff pd intervertebral joints - Efek muscle elongation

Kontraindikasi : Malignant (primer/sekunder) Infeksi RA Gout Paget disease VBI Hipermobile Fraktur Dislokasi Ruptur ligament Spondylolisthesis Ankylosing spondylitis Osteoporosis Osteomalacia

Optimalisasi hasil : Dimulai dari gerakan mudah, kemudian ditingkatkan sesuai dgn kemampuan Dilakukan secara perlahan, ritmis, terkontrol Setiap jenis gerakan dilakukan sekitar 5-15 x Posisi terlentang dilakukan di matras yang agak keras Pasien tidak boleh terlalu lelah Informasikan fisioterapi apabila latihan menambah rasa sakit, jika perlu dihentikan

Mc. Kenzie Exc Cervical spine 1. Retraksi dgn over pressure Duduk bersandar tegak lurus, posisi leher & kepala netral & rileks. Retraksi full end range, leher & kepala lurus kedepan, pertahankan 6-8” (detik) Kembali rileks pss netral ±3”, 5-15x Optimal  over pressure dagu kebelakang. dpt dibantu FT’s, stabilisasi pd pundak

Efek retraksi  upper cervical flexion, cervical flating. Indikasi klinis  prosedur 1 utk mobilisasi posterior capsuloligamenter posterior sub occypital dan stretching otot sub occypital dan mid cervical. Pendahuluan mobilisasi posterior derangement Ekstensi cervical bawah

2.Posisi duduk Retraksi & ekstensi dgn over pressure -Sda, diikuti ekstensi leher penuh, tahan 6-8” Dpt di(+) sdkt rotasi ka & ki pd akhir ekstensi, 4-5x. -Rileks pd pss netral ±3”. grkn diulang 5-15x

Efek  grkn lower cervical > Indikasi klinis  me(-) posterior derangement cervical bawah akibat mechanical neck pain. Kurang aman pd pasien yg sering pusing, mual atau Vertebro Basiler Insuffisiency

3. Retraksi & ekstensi leher dgn over pressure (pss terlentang, kepala melewati ujung bed dgn sanggahan FT’s) -Sda 2, pasien menarik dagu kebelakang, menekan tangan FT’s -FT’s melepas tangan sanggahan scr perlahan & hati2, diikuti ekstensi kepala sampai terjuntai sejauh mungkin, rotasi ka & ki 4-5x FT’s menyangga kepala ke pss netral & pasien diminta rileks ± 3”, 5-6 x

Pd pss tengkurap  ke2 lengan menyatu menopang dagu & ke2 siku menyangga di bed. Dorong dagu kebelakang sejauh mgkn, tahan 6-8”, rileks ± 3”, 4-5 x Efek  grkn ekstensi > Indikasi klinis  kasus akut utk ggn fleksi ekstensi Baik & aman pd keluhan penyerta (pusing, mual & VBI).

4. Retraksi & ekstensi cervical dgn traksi & rotasi dibantu FT’s, (bukan self treatment). - Pasien terlentang & rileks, kepala lewati bed, FT’s dr arah atasn menyangga kepala, tangan yg lain menopang dagu. - FT’s traksi longitudinal, retraksi & ekstensi penuh. Akhir ekstensi, traksi di(-), tahan & rotasi ka & ki, 4-5x. - Ulangi 5-6 x

Efek  pasien lateral/posterolateral derangement  gejala unilateral menjalar kelengan. Indikasi klinis  lateral fleksi sisi nyeri homolateral  dorongan diskus kearah kontralateral. Perubahan perbaikan gejala setelah 24-36 jam. Gejala meningkat  dihentikan

5. Retraksi & lateral fleksi dgn over pressure (pss duduk) pasien duduk tegak dgn pss netral retraksi seperti no. 1, kmdn lateral fleksi sesuai toleransi dgn menarik kepala kearah otot yg spasme/nyeri dgn tangan kontralateral, tahan 6-8”, kembali ke pss semula, rileks 3”. Ulangi 5-15 x

Efek  beban diskus yg terkompresi berpindah ke arah yg beban sedikit  mobilisasi nucleus. Indikasi klinis  derangement postero lateral dgn gejala unilateral pd servical

6. Mobilisasi & manipulasi lateral fleksi (pss duduk) Sda (no5) yg blm maks, dibantu FT’s. - Pasien duduk pss netral, FT’s diblk sesisi area nyeri. - tangan FT’s sesisi nyeri pd processus spinosus segmen terkait, tangan 1 pd samping atas kepala sisi kontralateral, siku menyanggah bahu agar tdk bergerak

FT’s mendorong kepala ke sisi nyeri (homolateral) & tangan lain mendorong lateral pilar cervical ke arah berlawanan (kontralateral). Akhir grkn lateral fleksi, FT’s memberikan penekanan pendek (short amplitudo) & dgn grkn cepat Efek  pe(+) dorongan  peningkatan hasil teknik 5. Indikasi klinis  ggn middle & lower posterolateral derangemen

- Ulangi 5-15x sampai rotasi maksimal 7. Retraksi & rotasi dgn over pressure (pss duduk) - Sda 1, letakkan telapak tangan sesisi nyeri pd samping dagu kontralateral, tangan yg lain di blk kepala dgn jari2 tangan searah sisi nyeri. - Pasien melakukan retraksi kemudian rotasi kearah sisi nyeri sesuai toleransi, tetap retraksi, tahan 6-8”, kembali pss semula, relaks 3”. - Ulangi 5-15x sampai rotasi maksimal

Efek  rotasi  kompresi asimetris daerah lateral Indikasi klinis  efektif utk postero lateral displacement

8. Mobilisasi & manipulasi - Sda 7 (FT’s), ke2 lengan di atas ke2 paha. FT’s berdiri di blk pasien, kepala dirotasi kesisi nyeri. - 1 tangan FT’s pegang pundak tepat di sisi leher, jari2 di anterior, thumb di posterior pd processus spinosus berlawanan arah dgn sisi nyeri. - tangan lain memeluk kepala pasien dari arah dagu ke blk kepala pd protuberantia occipitalis

- FT’s memberikan traksi scr gentle dgn pelukan tangan ke arah longitudinal. saat sama rotasikan kepala hingga akhir gerak, thumb melakukan counter pressure pd proc spinosus yg ditekan ke arah rotasi kepala, tekanan di(-) & kembali ke pss semula. Efek  pe(+) rotasi dgn dorongan tekanan FT’s Indikasi klinis  maksimalisasi hasil teknik 7

9. Fleksi dgn over pressure (pss duduk) lakukan teknik 1, kembali ke pss netral. pasien fleksi mendekati sternum. maksimalisasi  ke2 tangan diletakkan di belakng kepala bagian atas & + tekanan hingga fleksi maksimal, tahan 6-8”, rileks & istirahat 3”. 5-15 x efek  pe(+) fleksi krn disfungsi annulus fibrosus, apofiseal joint, ligament & otot. Indikasi klinis anterior derangement & ketegangan otot2 para cervical

10. Mobilisasi fleksi tidur terlentang, kepala pd ujung bed. - FT’s berada di bag kepala. 1 tangan menyangga kepala melingkar sekitar atlas & aksis, tangan lain diletakkan di shoulder kontralateral melewati punggung tangan homolateral. - penguluran ke arah fleksi cervical pd arah sagital atau fleksi unilateral efek  pe(+) fleksi dari FT’s. Indikasi klinis  limitasi fleksi upper & middle cervical akibat bad posture.

Mc. Kenzie Exc Lumbar spine

Pengertian: tehnik latihan dgn gerakan badan ke belakang/ekstensi Tujuan: penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi lumbosacralis Menekankan peran aktif pasien  optimal Dpt mengurangi nyeri yg disebabkan oleh spasme otot shg stuktur jaringan spesifik mengalmi pemendekan Teori “bend finger syndrome” adanya kekuatan yg cukup utk menimbulkan stress/perubahan posisi mobile segment  spasme dan hambatan gerak, dpt diatasi apabila stress/perubahan posisi mobile segment dpt dihilangkan

Efek Terapeutik - Mengurangi/menghilangkan limitasi ROM Memulihkan mobilitas dan fungsi lumbal dgn menghilangkan stress/mengembalikan posisi mobile segment ke posisi normal Rileksasi otot yg spasme dgn mengulur dan memperbaiki postur

Latihan 1 - Posisi pasien terlengkup, kepala menghadap salah satu sisi, pasien diminta untuk tarik nafas dan rileks selama 4-5 menit

Latihan 2 Posisi telengkup,lipat siku, badan tertumpu pada siku, pandangan lurus ke depan, lalu Pertahankan posisi selama 2-5 menit

Latihan 3 Posisi terlengkup, posisi tangan seperti push up, lalu gerakan tekan matras pinggang dan badan terangkat ke atas. Usahakan pelvis dan kedua lutut tetap menempel pada lantai, pertahankan selama 5” dgn 10 x repetisi

Latihan 4 Posisi tengkurap, lipat kedua siku, badan bertumpu pd kedua siku tsb, pandangan lurus ke depan dgn kedua tungkai lurus, angkat kepala ±450, pasien diminta menggerakkan satu tungkai, kemudian secara bergantian

Latihan 5 Posisi berdiri tegak,kaki agak terbuka, kedua tangan pd pinggang, jari terbuka ke belakang, lalu bungkukkan badan ke belakang sesuai kemampuan pasien. Pertahankan posisi selama 5”

Tq 2 U’re attention Selamat berlatih