QUIZ Kapan mengukur tanda vital? 4 poin

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fisika Dasar I Jurusan Ilmu Komputer FMIPA UNS 2007/2008
Advertisements

BESARAN DAN PENGUKURAN
Pengukuran Dan Angka Penting
BAB I. BESARAN DAN SATUAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN
MATERI : FISIKA KEPERAWATAN
Besaran Fisika dan Satuannya
B. PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
Program Multimedia Pembelajaran Interaktif
FISIKA DASAR Badarudin, S.Pd.
Besaran,satuan dan pengukuran
FISIKA DASAR Eko Puji Widiyanto, ST.
FISIKA DASAR BESARAN DAN SATUAN VEKTOR GAYA KINEMATIKA DINAMIKA
& Satuan.
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
FISIKA DAN PENGUKURAN Ilmu Fisika bertujuan untuk memberi pemahaman terhadap kejadian alam dengan mengembangkan teori yang didasarkan pada eksperimen.
1. PENDAHULUAN.
Dwi Anggraeni Siwi/ / PENGUKURAN Dwi Anggraeni Siwi/ /
Matrikulasi fisika pertemuan pertama
Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com
Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran
BESARAN dan PENGUKURAN
PENGANTAR MEKANIKA Ilmu yang menggambarkan & meramalkan kondisi benda yang diam atau bergerak karena pengaruh gaya yang beraksi pada benda tersebut. Terdiri.
BESARAN DAN SATUAN Nur Eko Sucahyono.
Besaran Dan Satuan Fisika Kelas X Semester 1. Besaran Dan Satuan Fisika Kelas X Semester 1.
Matematika 2 Meliana Nur Hasanah Kelompok 3
Pertemuan-01 FISIKA DASAR 1 Besaran & Satuan.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran
BAB 1 Besaran, Satuan, dan Pengukuran Standar Kompetensi
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN
BESARAN ,SATUAN DAN DEMENSI
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
PEMISAHAN CAMPURAN PEMISAHAN CAMPURAN MERUPAKAN PROSES FISIKA KARENA TIDAK ADA ZAT BARU YANG DI HASILKAN !
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Satuan, Besaran Fisika, Vektor
Satuan, Besaran Fisika, Vektor
Arianti Tumanggor SMPK 2 BPK Penabur Jakarta
Apa itu fisika ??? Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda.
BESARAN DAN VEKTOR.
BESARAN DAN SATUAN Presented by : Agus kusmana.
BESARAN FISIKA & SISTEM SATUAN
Materi : Sistem Satuan Internasional
BESARAN PENGUKURAN VEKTOR.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Konversi Satuan Konversi satuan diperlukan jika jenis satuan yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Parameter dan Statistik Ukuran Penyebaran (Keragaman) Data
GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN LISTRIK
KIMIA DASAR I Oleh : Hernandi Sujono, M.Si.
KELAS 7 SMP UT BUMI KARTINI. 1)Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan.
ANGKA PENTING.
Aturan angka penting 1.Semua angka bukan nol adalah angka penting 2.Angka nol yang terletak dia antara dua angka bukan nol termasuk angka penting 3.Semua.
RINDI GENESA HATIKA, M.Sc
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
BESARAN ,SATUAN DAN DEMENSI
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
PENGUKURAN DAN SISTEM METRIK
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
BESARAN DAN SATUAN. Besaran dan Satuan  Besaran : Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif)  Mengukur : Membandingkan sesuatu.
SISTEM METRIK PUSPA PAMESWARI, M.Farm, Apt. KALKULUS FARMASI.
Transcript presentasi:

QUIZ Kapan mengukur tanda vital? 4 poin Tempat pemeriksaan denyut nadi! 11 poin 1……….. 2……… 3……….. 11……………. 4……….. 5……….. 6……… artery 7……….. 8……….. 9……………. 10…………….

NOTASI ILMIAH DAN SISTEM KONVERSI SATUAN

Dalam dunia science, sering dikenal beberapa notasi seperti phi, beta, gamma, tau dengan lambangnya masing-masing. Ternyata notasi-notasi ini sebenarnya adalah abjad Yunani. Secara keseluruhan abjad Yunani berjumlah 24 huruf, yaitu : Alpha, Beta, Gamma, Delta, Episilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, Lambda, Mu, Nu, Xi, Omicron, Phi, Rho, Sigma, Tau, Upsilon, Pi, Chi, Psi dan Omega. Abjad Yunani diatas  telah digunakan untuk menuliskan bahasa Yunani sejak akhir abad ke-9 SM atau awal abad ke-8 SM. Abjad Yunani Ini merupakan tulisan alfabet tertua yang masih digunakan sekarang.

Notasi Ilmiah Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi. Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan.

Ketentuan Angka Penting : Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 2,0067 memiliki lima angka penting. Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4 Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting. Contoh : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x 105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0

Karena ilmu Fisika seringkali berhubungan dengan angka hasil pengukuran, dan pada umumnya data hasil pengukuran tidak dalam bentuk bilangan bulat, bahkan bilangan desimal dengan digit yang sangat banyak, maka diperlukan sebuah aturan pembulatan untuk menyingkat laporan pengukuran hingga digit yang diperlukan saja. Misalnya jika kita peroleh panjang meja 2,7435 meter, bukankah cukup melaporkannya hingga satu digit di belakang koma saja menjadi 2,7 meter ? Aturan pembulatan terkadang sangat penting ketika kita berhadapan dengan angka-angka pecahan dengan jumlah desimal yang banyak.

Ada tiga aturan pembulatan : Aturan I : Jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin dituliskan kurang dari 5, maka hilangkan angka tersebut dan semua angka dibelakangnya. Misalnya kita ingin membulatkan 5,3467 menjadi 1 angka dibelakang koma karena angka terakhir setelah angka 3 adalah 4, dan 4 kurang dari 5, maka kita hilangkan seluruh angka dibelakang 3 tersebut menjadi 5.3.

Aturan II : Jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin dituliskan lebih dari 5, maka tambahkan digit terakhir dengan 1. Misalnya kita ingin membulatkan 5,3867 menjadi 1 angka dibelakang koma karena angka terakhir setelah angka 3 adalah 8, dan 8 lebih dari 5, maka kita hilangkan seluruh angka dibelakang 3 tersebut dan tambahkan 3 dengan 1, sehingga 5,4

Aturan III : Jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin dituliskan sama dengan 5, maka jadikanlah digit terakhir menjadi bilangan genap terdekat. Misal jika kita bulatkan angka 5,3567 menjadi 1 digit di belakang koma maka karena di belakang 3 adalah 5, dan 3 adalah bilangan ganjil maka genapkanlah menjadi 4 (bukan 2, karena 4 lebih dekat) menjadi 5,4. Atau jika kita bulatkan angka 5,6567 menjadi 1 digit di belakang koma maka karena di belakang 6 adalah 5, dan 6 adalah bilangan genap maka genapkanlah menjadi 6 (bukan 8 atau 4, karena 6 lebih dekat) menjadi 5,6.

Aturan notasi ilmiah diperlukan karena pada kenyataanya kita akan berhadapan dengan angka-angaka yang sangat besar atau sangat kecil. untuk tujuan inilah notasi ilmiah diperkenalkan. Dalam notasi ilmiah sebuah angka harus dinyatakan dalam satuan (angka 1 hingga 10) dikalikan dengan 10 pangkat bilangan bulat.

di mana :a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9 Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku. Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a, . . . . x 10n di mana :a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9 n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut

Massa bumi = 6 x1024 Massa elektron = 9,1 x 10-31 Contoh : Massa bumi = 6 x1024 Massa elektron = 9,1 x 10-31 0,00000435 = 4,35 x 10-6 345000000 = 3,45×108

contoh Tuliskan dalam notasi ilmiah hasil kali dari 4,55 x 107 dengan 2,77 x 105! Jawab, (4,55 x 107)x(2,77 x 105) (4,55 x 2,77)( 107 x 105) (12,6035) x 1012 1,26035 x 1013

Nilai Desimal (bila dibanding dengan tanpa awalan) Nama Awalan Lambang Contoh Nilai Desimal (bila dibanding dengan tanpa awalan) Sebutan Lainnya Pangkat Desimal yotta ~ Y Yottameter (Ym) 1.000.000.000.000.000.000.000.000 seribu milyar trilyun atau dwitrilyun 1024 zetta ~ Z Zettameter (Zm) 1.000.000.000.000.000.000.000 semilyar trilyun 1021 exa ~ E Exameter (Em) 1.000.000.000.000.000.000 sejuta trilyun 1018 peta ~ P Petameter (Pm) 1.000.000.000.000.000 seribu trilyun 1015 tera ~ T Terameter (Tm) 1.000.000.000.000 setrilyun 1012 giga ~ G Gigameter (Gm) 1.000.000.000 semilyar 109 mega ~ M Megameter (Mm) 1.000.000 sejuta 106 kilo ~ k kilometer (km) 1.000 seribu 103 hekto ~ h hektometer (hm) 100 seratus deka ~ da dekameter (dam) 10 sepuluh ~ meter 1 satu desi ~ d desimeter (dm) 0,1 sepersepuluh 10-1 centi ~ c centimeter (cm) 0,01 seperseratus 10-2 mili ~ m milimeter (mm) 0,001 seperseribu 10-3 mikro ~ μ mikrometer (μm) 0,000.001 sepersejuta 10-6 nano ~ n nanometer (nm) 0,000.000.001 sepersemilyar 10-9 piko ~ p pikometer (pm) 0,000.000.000.001 sepersetrilyun 10-12 femto ~ f femtometer (fm) 0,000.000.000.000.001 seper seribu trilyun 10-15 atto ~ a attometer (am) 0,000.000.000.000.000.001 seper sejuta trilyun 10-18 zepto ~ z zeptometer (zm) 0,000.000.000.000.000.000.001 seper semilyar trilyun 10-21 yocto ~ y yoctometer (ym) 0,000.000.000.000.000.000.000.001 seper dwitrilyun 10-24

Konversi Satuan Konversi = Mengubah Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, massa atau kecepatan, terdiri dari angka dan satuan. Sering kita diberikan besaran dalam satuan tertentu dan kita ingin menyatakannya dalam satuan lain.

Untuk mengkonversi satuan, terlebih dahulu harus diketahui beberapa hal yang penting, antara lain awalan-awalan metrik yang digunakan dalam satuan dan faktor konversi.

Konversi Satuan SI Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, 1 centimeter = 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram.

Untuk kemudahan mengubah suatu satuan ke satuan lain dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangga konversi seperti yang terlihat pada gambar

Kita bisa saja mengonversi hasil pangukuran kita dalam sistem satuan yang berbeda, Nampaknya sangat sederhana, namun kadang untuk satuan yang lebih kompleks harus berhati-hati misalnya dari 4 km/jam ke satuan SI m/s, Maka, 4 Km/jam = 4 x 1000meter/3600detik 4 x 5m/18 detik = 1,11 m/s

Satuan Ukuran Berat 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg 1 ton = sama dengan = 1.000 kg 1 kg = sama dengan = 10 ons 1 kg = sama dengan = 2 pounds

Konversi Satuan Ukuran Luas Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk menjadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 ). 1 km2 sama dengan 100 hm2 1 km2 sama dengan 1.000.000 m2 1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2 1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2 1 m2 sama dengan 0,01 dam2 1 m2 sama dengan 0,000001 km2 1 m2 sama dengan 100 dm2 1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2

Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3). 1 km3 sama dengan 1.000 hm3 1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3 1 m3 sama dengan 0,001 dam3 1 m3 sama dengan 0,000000001 km3 1 m3 sama dengan 1.000 dm3 1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3

Konversi Perubahan Satuan Waktu : Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun, Abad 1 Detik = Sama Dengan Seper 60 Menit (1/60 Detik) 1 Menit = Sama Dengan 60 Detik 1 Jam = Sama Dengan 60 Menit 1 Jam = Sama Dengan 3.600 Detik 1 Hari = Sama Dengan 24 Jam 1 Hari = Sama Dengan 1.440 Menit 1 Hari = Sama Dengan 86.400 Detik 1 Minggu = Sama Dengan 7 Hari 1 Bulan = Sama Dengan 28 Sampai 31 Hari 1 Bulan = Sama Dengan 4 Minggu 1 Caturwulan Atau Cawu = Sama Dengan 4 Bulan 1 Semester = Sama Dengan 6 Bulan 1 Tahun = 365 Sama Dengan Hingga 366 Hari 1 Tahun = Sama Dengan 12 Bulan 1 Dasawarsa = Sama Dengan 10 Tahun 1 Abad = Sama Dengan 100 Tahun

Rumus Konversi Suhu Konversi dari Ke Rumus Celsius Fahrenheit °F = °C × 1,8 + 32 °C = (°F - 32) / 1,8 kelvin K = °C + 273,15 °C = K - 273,15

…………………..???????? Thanks…..