Ekonomi Industri Idham Cholid
Definisi Ilmu Ekonomi Industri: Kajian mengenai persahaan dan pasar dapat ditelusuri pada kegiatan sehari-hari. Penekanan pada kebijakan antitrust. Mempelajari perilaku perusahaan industri. Adanya ketidaksempurnaan pasar. Prilaku pemimpin di dalam mengambil keputusan ekonomi.
Definisi dan pengertian industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya (Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 ) Industri kimia dasar contoh: seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah Aneka industri, misalkan: seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
Jenis-jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja Industri rumah tangga, Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. Industri kecil, Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. Industri sedang atau industri menengah, Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang. Industri besar, Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya. Industri tersier, Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Perilaku Perusahaan Berhubungan erat dengan tujuan perusahaan. Keputusan bisnis berhubungan dengan tujuan ekonomi yang telah ditentukan, memaksimalkan keuntungan. Stigler (1947), setiap perusahaan yang berorientasi kepada keuntungan akan selalu berusaha memaksimalkan keuntungan.
Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan keuntungan. Apresiasi modal atas investasi harta perusahaan. Memaksimumkan penjualan. Memaksimumkan pertumbuhan perusahaan. Memaksimumkan andil perusahaan. Stabilitas harga. Stabilitas output. Kepuasan. Tujuan etika.
Hasibuan (1993) Ada sembilan konsep: Perusahaan sebagai reaktor untuk merubah lingkungan. Sebagai perintis (inisiator). Reaktor kesejahteraan. Dalam teori monopoli dan oligopoli, inisiator dan reaktor untuk interaksi kelompok. Sistem kerjasama. Mengelola sistem informasi dan pengambilan keputusan. Mengarahkan kegiatan dan mencapai kinerja optimal. Dibutuhkan dalam aspek akuntansi. Aspek legalitas, tuntutan hak dan kewajiban.
Metodologi Ekonomi Industri Menggunakan pendekatan popular menjelaskan kinerja organisasi dengan dengan melihat hubungan struktur industri, perilaku organisasi dan kinerja organisasi atau dikenal dengan paradigma Structure, Conduct and Performance (SCP) Dalam SCP hubungan ketiga komponen tersebut saling mempengaruhi termasuk adanya faktor-faktor lain seperti teknologi, progresivitas, strategi dan usaha-usaha untuk mendorong penjualan
Kinerja Struktur Perilaku Struktur (structure) suatu industri akan menentukan bagaimana perilaku para pelaku industri (conduct) yang pada akhirnya menentukan kinerja (performance) industri tersebut. Gambar 1 menunjukkan hubungan linier Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) suatu perusahaan. Struktur Perilaku Kinerja Tiga elemen pokok: pangsa pasar (market share) konsentrasi pasar (market contcentration) hambatan-hambatan untuk masuk pasar (barrier to entry) Diukur antara lain dari: derajat inovasi, efisiensi dan profitabilitas
Surplus Konsumen, Surplus Produsen, dan Efisiensi Pasar Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya. Surplus konsumen mengukur manfaat yang diterima pembeli dari partisipasinya di suatu pasar. Surplus konsumen dapat dihitung dengan mencari luas daerah di bawah kurva permintaan dan di atas harga. atau Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.
AOQB = Kepuasan Total OQBP = Jumlah uang yang dibayarkan Surplus konsumen (consumer surplus) Selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan.
Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya produksinya. Surplus konsumen mengukur manfaat yang harus diterima penjual dari partisipasinya di suatu pasar. Surplus produsen dapat dihitung dengan mencari luas daerah dibawah harga dan di atas kurva penawaran. Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan nilai surplus produsen dan surplus konsumen adalah alokasi yang efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat memerhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil ekonomi.