FOUNDATION AND FRAMEWORKS FOR AIS RESEARCH
DEFINING THE BOUNDARY OF AIS RESEARCH Tantangan terbesar dalam mencari boundaries dan frontiers dari Riset AIS adalah kesulitan dalam mendefinisikan AIS sebagai suatu disiplin. Perdebatan biasanya berkisar tentang cakupan dari riset AIS yaitu “too narrow” sampai “too broad”. Definisi awal dalam bentuk proposisi untuk boundaries (batas-batas) adalah dari McCarthy (1990) yaitu “ the distinguishing feature of an AIS is its involvement in transaction processing for accountability purpose in an organization” Sutton (1992) AIS research dipengaruhi oleh accounting research, seperti: How information technology (IT) can be used to support accounting/auditing. The implication of IT to the quality of accounting and/or auditing information The evolution of control and auditability or accounting systems in an IT based environment. Murthy and Wiggins (1999) defines AIS as the logical intersection of the broad fields of accounting and MIS. Accounting dan MIS keduanya berfokus pada informasi
DEFINING THE BOUNDARY OF AIS RESEARCH Arnold and Sutton (2001) mempunyai pandangan yang lebih luas tentang riset AIS. Evolusi sistem informasi , accounting, dan AIS menunjukkan adanya pergeseran dari dominasi secara terus menerus seperti yang ditunjukkan pada slide berikutnya. Pergantian abad menandai menurunnya kekuatan accounting, dan sering dikatakan bahwa accounting telah melewati masa keemasannya dan dalam pentahapan tradisional dapat dikatakan sedang mengalami tahap decline. Accounting scholars perlu belajar research accounting as an information system discipline. Jadi secara virtual semua riset akunting harus membahas implikasi IT dalam rangka memelihara ( atau meningkatkan kembali) relevansinya.
DEFINING THE BOUNDARY OF AIS RESEARCH EVOLUSI DARI AIS (Arnold and Sutton, 2001) Accounting Accounting Information System AIS Inf. System Accounting Information System 1970-an 2000-an
CATEGORIZING AIS RESEARCH Merging akunting ke dalam AIS menyediakan sekaligus peluang dan resiko bagi domain AIS. Campuran dari riset akunting tradisional dengan riset AIS bisa mengarah ke domain yang kuat dan relevansi yang lebih tinggi. Peneliti dari disiplin lain yang secara mudah menggabungkan topik dan metodologinya ke AIS berpotensi untuk lebih memperburuk dibandingkan memperbaiki. Beberapa kelemahan dari riset AIS: AIS adalah disiplin yang masih muda dan baru saja dewasa beberapa tahun yang lalu. Kebanyakan riset AIS awal mempunyai kualitas yang kurang baik, sehingga kontribusinya secara akademik terbatas. Sutton (1992) mengidentifikasi 3 kelemahan utama dari riset AIS awal: Hampir semuanya tidak didasarkan teori Berfokus pada studi tentang praktek secara deskriptif Analisis data yang terbatas menyebabkan sedikitnya penjelasan tentang hubungan-hubungan yang berarti.
CATEGORIZING AIS RESEARCH Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut diperlukan adanya suatu framework dan diskusi dari riset yang ada dalam format kohesif yang memungkinkan peneliti memahami domain riset AIS dan mengidentifikasi area-area dari peluang untuk berkontribusi. 2 isu fundamentil yaitu: What is the scope of AIS research? How should it be divided for logical presentation? David, Dunn, McCarthy dan Poston (1999) perspektif tentang 2 fokus metodologikal dalam riset AIS yang dominan dan mungkin saling berkompetisi. Natural science atau Social science yang mewakili evolusi dari riset akunting yang lebih tradisionil. Design science yang berakar lebih dalam pada domain computer science dan engineering.
CATEGORIZING AIS RESEARCH Design Science adalah pengembangan dari perbaikan-perbaikan dalam: System concepts Models Design and development techniques System implementation and validation Perbaikan-perbaikan di atas diikuti dengan proof of concept yang merupakan suatu demonstrative instantion dari kemajuan yang diusulkan. Instantiation adalah operasionalisasi dari (bukti kongkrit untuk mendukung) konsep, model dan teknik yang diusulkan. Natural dan Social scientist menyediakan suatu kerangka riset yang lebih sesuai untuk membentuk teori dan menguji teori tersebut dan kaitannya dengan dampak IT pada individu,organisasi dan masyarakat.
DESIGN SCIENCE RESEARCH IN AIS Design Science research dapat dikatakan merupakan suatu konsep asing bagi hampir semua peneliti-peneliti akuntansi. Riset semacam ini berfokus pada penciptaan technology oriented thing yang ditujukan untuk keperluan manusia. (March and Smith 1995). Nilai riset ini menyatu dengan kemampuan untuk memperluas utilitas melalui kemajuan teknologi. Kemajuan dalam bentuk perbaikan dalam area system concept, models, design and development techniques, dan system implementation and validation. Pembangunan sistem dapat dipandang sebagai proof of concept. Kritik terhadap design science research biasanya berfokus pada studi dari domain yang lebih lemah dan kesalahan aplikasi dari riset di bawah payung Design Science research dalam AIS. Resiko Design Science research adalah peneliti lebih tergoda dengan teknologi dibandingkan berfokus pada konsep dan teori yang mendasarinya Simply building a system does not advance research
DESIGN SCIENCE RESEARCH IN AIS Apa yang dimaksud dengan design science research yang baik? Sutton (2000): research frame adalah sesuai jika menambah perspektif dan knowledge dari subyek yang dibahas. David, Dunn, McCarthy dan Poston (1999) menyediakan 3 kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmark: Dengan berpedoman pada kondisi bidang riset yang ada, apakah riset ini benar-benar berbeda dari yang ada (truly novel)? Apakah problem yang dibahas sukar atau mudah (i.e. problem yang sukar umumnya mempunyai dampak yang lebih besar) Apakah telah ada proof of concept atau kelayakan dalam riset yang lain (i.e. demonstrasi kedua mempunyai nilai minimal)
THE IMPACT OF IT ON INDIVIDUALS, ORGANIZATIONAL, AND SOCIETY Major body of AIS Research (dan mungkin yang perkembangannya paling cepat) adalah studi dari dampak/impak IT terhadap individu, organisasi dan masyarakat. Serupa dengan area akuntansi lainnya, dominasi riset ini adalah fokus pada individu dan penggunaan teknologi – terutama dalam konteks pengambilan/ pembuatan keputusan. Sampai sekarang, studi dari dampak IT pada organisasi dan masyarakat lebih sedikit mendapat perhatian dibandingkan dampak IT pada individu. Kritik utama dari Psychological based research adalah apakah benar-benar riset AIS. Beberapa bagian kelihatannya cocok dengan AIS, sedangkan yang lain dipertnyakan apakah mereka lebih seperti audit, managerial atau tax research (seperti dampak decision aids pada users)
THE IMPACT OF IT ON INDIVIDUALS, ORGANIZATIONAL, AND SOCIETY Conceptual Framework dari Studi MIS (Kraemer & Dutton, 1991) IS User Environment IS Development Environment Pattern of Utilization External Environment Organizational Environment The Nature of IS Organizational Impact IS Operations Environment Social Impact
THE IMPACT OF IT ON INDIVIDUALS, ORGANIZATIONAL, AND SOCIETY Model Keberhasilan Sistem Informasi (DeLone & McLean, 1992) Use System Quality Individual Impact Organizational Impact Information Quality User Satisfaction
EMERGING ISSUES AND TECHNOLOGIES Domain ini relatif awal dalam lifecycle-nya, dengan masing-masing mengalami pertumbuhan yang besar dan masing-masing belum banyak diteliti. Domain ini mungkin merupakan peluang terbaik bagi peneliti untuk mengambil posisi pimpinan dan membangun riset yang mengarahkan praktek pengembangan dibandingkan mengikuti dan menjelaskan praktek yang ada. Ada resiko yang signifikan dalam meneliti area yang sedang berkembang: Teknologi bisa berubah sebelum peneliti menyelesaikan life cycle dari proyek. Peneliti mempunyai kecenderungan berfokus dan mendisain studinya disekitar teknologi, tanpa terlebih dulu melakukan grounded study secara tepat.