Fuzzy Integer Transportation Pertemuan 14 :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR PROGRAM LINIER & SOLUSI GRAFIK
Advertisements

MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN
Integer Programming.
MATERI 9 FUNGSI REKURSIF.
Algoritma Golden Section Search untuk Mencari Solusi Optimal pada Pemrograman Non Linear Tanpa Kendala Eni Sumarminingsih Jurusan Matematika Fakultas MIPA.
Algoritma Dasar Dalam membuat suatu program komputer, menyusun algoritma adalah langkah pertama yang harus dilakukan Dalam membuat algoritma dapat digunakan.
Model Transportasi 2 Mei 2011 Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,
Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013
METODE TRANSPORTASI Komoditas tunggal
Integer Linier Programming
Fuzzy Systems.
Integer Programming (IP) Pertemuan 19 :
Penerapan Int.Programming (IP) dgn Program Komputer.. Pertemuan 21 :
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
1 Pertemuan 19 LOGIKA FUZZY Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
Fuzzy Clustering Logika Fuzzy Materi Kuliah Prodi Teknik Informatika
TRANSPORTATION PROBLEM
LINEAR PROGRAMMING METODE SIMPLEX
Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Model Transportasi.
1 Pertemuan 1 Algoritma Matakuliah: T0456 ~ Algoritma dan Metode Object Oriented Programming Tahun: 2005 Versi: 5.
Solusi Model Transportasi Pertemuan 12 :
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
Mata kuliah :K0144/ Matematika Diskrit Tahun :2008 Fuzzy Logic
Minimum Cost Network Flow Problems
1 Pertemuan 11 METODA GREEDY Matakuliah: T0034/Perancangan & Analisis Algoritma Tahun: 2005 Versi: R1/0.
Penerapan Int.Programming (IP) Pertemuan 20 :
Fuzzy Set dan Fuzzy Logic
1 Pertemuan 2 Batas Suatu Jumlah (Review Mathematics Bounding Sumumation) Matika Jumlah Matakuliah: T0034/Perancangan & Analisis Algoritma Tahun: 2005.
Fuzzy Clustering Materi Kuliah (Pertemuan 13 & 14) LOGIKA FUZZY
Tabel Simplex (MetodE Big-M & 2 Fasa) Amelia Kurniawati, ST., MT.
MATERI - 3 TRANSPORTASI.
Program Linier Dengan Grafik
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
1 Pertemuan 5 Diferensial Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
Perumusan Masalah PL Pertemuan 2: Mata kuliah:K0164-Pemrograman Matematika Tahun:2008.
Pertemuan 6 dan 7 MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN.
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
2. MASALAH TRANSPORTASI TAK SEIMBANG
Fuzzy Clustering Materi Kuliah (Pertemuan 13 & 14) LOGIKA FUZZY
Algoritma dan Struktur Data 1 pertemuan 12
Model untuk merancang jaringan supply chain
Analisis Sensitivitas Pertemuan 8 : (Off Class)
Masalah PL dgn Simpleks Pertemuan 3:
PERTIDAKSAMAAN.
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - MAMDANI
Kuliah Riset Operasional
Minggu 1 Pertemuan II Riset Operasi
BAB 6 PERTIDAKSAMAAN.
Kode MK :TIF , MK : Fuzzy Logic
Program Linier Dengan Grafik
PEMROGRAMAN LINIER Tujuan : Memahami prinsip dan asumsi model LP
LOGIKA MATEMATIKA PENGANTAR LOGIKA FUZZY
SOLUSI OPTIMUM M O D I Oleh Ir. Dra. Wartini Rohati, S.Pd.
Kuliah Riset Operasional
PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2
Kuliah Sistem Fuzzy Pertemuan 10 “Fuzzy Multiobjective Optimization”
Fuzzy Set Pertemuan 7 : Mata kuliah :K0144/ Matematika Diskrit
Pertemuan 20 OPERASI PADA HIMPUNAN FUZZY
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
MODUL I.
Masalah Penugasan (Assignment Problem)
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menghitung solusi awal model transportasi dengan metode yg standard/North West Corner, minimum cost dan Vogels..
TEKNIK RISET OPERASI MUH.AFDAN SYARUR CHAPTER.6
LOGIKA MATEMATIKA PENGANTAR LOGIKA FUZZY.
CCM110, MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan 13-14, Sistem Fuzzy
PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2
Teori Bahasa Otomata (1) 2. Searching
Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment week 09
Transcript presentasi:

Fuzzy Integer Transportation Pertemuan 14 : Mata kuliah : K0164/ Pemrograman Matematika Tahun : 2008 Fuzzy Integer Transportation Pertemuan 14 :

Learning Outcomes Mahasiswa dapat mengerti tentang formulasi, notasi dan menghitung model transportasi menggunakan metode Fuzzy

Outline Materi: Pengertian Formulasi permasalahan Notasi Contoh kasus dan solusi masalah

Pengertian, Pada masalah transportasi klasik dengan permintaan dan supply yg bernilai integer selalu akan menghasilkan solusi yg juga bernilai integer, Namun pada fuzzy itransportasiakan didapat suatu nilai integer yang optimal. Parameter pada transportasi umumnya : biaya (profit), niali permintaan dan supply (produksi & kapasitas penyimpanan) tidak dapat ditentukan secara pasti.

Formulasi permasalahan, Fuzzy Transportation problem Minimize Subject to the constraint and xij  0 , for all i and j.

Dengan Ai dan Bj bilangan fuzzy yang berbentuk A = (a, a, αA, βA )L-L dan B = (b,b, αB, βB )L-L Cij adalah biaya transportasi yg bernilai crisp Fungsi tujuan berbentuk G = (0,C0, 0, Βg)L-L

Algoritma Fuzzy Transportasi Tetapkan λ(1) = 0 dan λ(2) = 1 Selesaikan masalah (definisi 2) untuk λ = λ(1) Jika masalah tersebut feasible dan C(X(λ(1)) Є G λ(1), ke langkah-3 Jika tidak, berhenti. Masalah (1) infeasible (μD(X) = 0, untuk setiap X) Selesaikan masalah (definisi 2) untuk λ = λ(2) Jika masalah tersebut feasible dan C(X(λ(2)) Є G λ(2), berhenti X(λ(2)) adalah solusi optimal untuk masalah di atas dengan μD(X) = 1. Jika tidak, ke langkah-4.

4. Hitung μ(half) = (μ(1) + μ(2))/2. ke langkah-5 5. Selesaikan masalah (definisi 2) untuk λ = λ(half) Jika masalah infeasible, maka tetapkan λ(2) = λ(half), ke langkah-6 Jika tidak, kerjakan: jika μG(X(λ(half) = μC(X(λ(half), maka X(λ(half)) adalah solusi optimal masalah untuk tersebut. Berhenti jika μG(X(λ(half) > μC(X(λ(half), maka λ(1)=μC(X(λ(half)) kelangkah 6 jika μG(X(λ(half) < μC(X(λ(half), maka λ(2)=μC(X(λ(half)) atau jika λ(2)=μC(X(λ(half)) maka λ(2)=λ(half). Kelangkah-6

6. Jika λ(2) - λ(1) > ξ ke langkah-4 6. Jika λ(2) - λ(1) > ξ ke langkah-4. Jika tidak, cek apakah masalah (definisi 2) untuk λ = λ(1) adalah minimal extension dari masalah (definisi 2) untuk λ = λ(2). Jika tidak ke langkah-4. Jika Ya, berhenti, salah satu solusi yaitu X(λ(1)) atau X(λ(2)) adalah solusi optimal untuk masalah di atas. Jika masalah (definisi 1) infeasible untuk λ = λ(2), maka X(λ(1)) adalah solusi optimal. Nilai ξ biasanya di antara 0,05 ≤ ξ ≤ 0,1

Definisi 1: Misalkan A adalah bilangan fuzzy. λ-cut dari A, dinotasikan dengan Aλ adalah himpunan bilangan real yang mana fungsi keanggotaan A tidak lebih kecil dari λ , Aλ = { t Є R| μA (t) ≥ λ} sehingga masalah dapat ditulis Maksimum: λ Dengan batasan C(X) Є G Aλ Σ Xij Є Ai λ ; i = 1,2,....m j=1 Σ Xij Є Bi λ ; j= 1,2,....m i =1 λ > 0 dan Xij ≥ 0 integer

Definisi 2: Misalkan A sembarang interval Definisi 2: Misalkan A sembarang interval. Simbol [A] menotasikan interval terbesar yang bernilai integer: [a,b] dengan a = min { t | t Є A, t : integer} dan b = max { t | t Є B, t : integer} sehingga masalah dapat ditulis Minimum: C(x) Dengan batasan Σ Xij Є [Ai λ] ; i = 1,2,....m j=1 Σ Xij Є [Bi λ] ; j = 1,2,....m i =1 Xij ≥ 0 integer

Contoh penyelesaian! X21 + X22 = (16,16,6,6)L-L Minimumkan 10X11+ 20X12 + 20X21 + 50 X22 Dengan Batasan X11 + X12 = (10,10,5,5)L-L X21 + X22 = (16,16,6,6)L-L X11 + X21 = (14,14,6,6)L-L X12 + X22 = (10,10,4,4)L-L X11,X12,X21,X22 ≥ 0 dan integer Fuzzy goal ditentukan sebagai G = (0, 300, 0, 150)L-L Tentukan solusi dari masalah di atas ?

Terima kasih, Semoga berhasil