BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APLIKASI RANCANGAN 3.
Advertisements

PETA-PETA KERJA Rahmaniyah D.A,ST.MT..
POMPA AIR DAN RADIATOR.
UTILITY 1. Instalasi listrik penerangan. 2. Instalasi listrik tenaga.
Peralatan penyediaan air
ANALISIS BIAYA PROYEK 1 BESARAN-BESARN FISIK TEKNOLOGIS
BESARAN-BESARAN TEKNO EKONOMI
PENCEGAHAN/PEMADAM KEBAKARAN
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
KOMPONEN PENGELOLAAN SAMPAH KOTA
I. KARAKTERISTIK BEBAN 8. Utilization factor 1. Demand 9. Plant factor
Energi Potensial Kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak disebut energi potensial. Sebagai contoh, benda yang terletak pada ketinggian tertentu.
ARUS & HAMBATAN.
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
Struktur bangunan tingkat tinggi
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
Contoh: Time-shared computer and multi-teller bank
HUKUM I TERMODINAMIKA:
Pemahaman Teori Dasar Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah Pertemuan 10 Matakuliah: Konstruksi Bangunan II Tahun: 2008/2009.
MENERAPKAN KONSEP USAHA / DAYA DAN ENERGI
Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
KONSTRUKSI BANGUNAN BANGUNAN TINGGI.
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
SUPPLY Kapasitas Kendaraan (Vuchic, 1981) Kapasitas Total (Cv)
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Gerak 2 dimensi.
Single Channel Single Server
Manual Material Handling
ANALISIS TEMPAT KERJA.
Analisis Teknik & Nilai Waktu dari Uang
HARGA SATUAN TANAH (Poerbo, 1998: 6-10 )
PENGUJIAN PRESTASI KOMPOR INDUKSI
1 HIDRODINAMIKA Aliran Berdasarkan cara gerak partikel zat cair aliran dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Aliran Laminair, yaitu suatu aliran.
Pembebanan Pada Struktur Beton Bertulang
UMAR MUHAMMAD,ST.,MT PERTEMUAN IV
Single Channel Single Server
PesawatSederhana-FD/HarlindaSyofyan/PGSD/UEU/P-7
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
Operations Research (Model Antrian)
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menjelaskan rumusan masalah PL, tahapan rumusan PL dan contoh masalah PL kedalam bentuk model Matematika..
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
STRUKTUR KONSTRUKSI DAN BAHAN IV
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
1. Pengukuran panjang dengan menggunakan jagka Mikrometer sekrup diperoleh panjang mm
Kuliah ke-4 BANGUNAN TENAGA AIR
CBR LAPANGAN.
TUGAS PERENCANAAN KONTRUKSI MESIN I
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
SIMULASI.
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
(Model Antrian).
Fisika Dasar Usaha Dan Energi
MOCHAMAD NURI BACHRUDIN
PERENCANAAN AGREGAT.
Pengudaraan / Penghawaan
Pencegahan kebakaran Sistem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dg baik asalkan sebelumnya dilakukan suatu persyaratan pd bangunan itu sendiri yaitu:
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
Transportasi dalam Bangunan
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UADAR STANDARD DESIN “ ASHRAE’S “
2 PROYEK CIVIL – GEDUNG TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o.
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
U Operations Research (Model Antrian) Febriyanto, SE., MM Dosen
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
Transcript presentasi:

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Bangunan-bangunan tinggi dalam Arsitektur tidaklah menjadi hasil karya para Arsitek dan Insinyur struktur saja, tetapi menjadi paduan karya berbagai keahlian antara lain juga Insinyur Mesin, Elektro dan Fisika Teknik, yang merupakan paduan antara karya seni dan Teknologi.   1. ELEVATOR (LIFT) Alat untuk transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat adalah lift atau elevator. Hal ini akan memakan volume gedung yang akan menentukan efisiensi gedung. Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah : 1.      Waktu menunggu (Interval, waiting time) 2.      Daya angkut (Handling Capacity) 3.      Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip time)

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 2. WAKTU MENUNGGU ( Interval, Waiting Time ) Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan negara dimana gedung itu ada. Orang-orang dikota besaar lazimnya kurang sabar disbanding dengan orang-orang di kota kecil. Untuk proyek-proyek komersiil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik. Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift. Waktu menunggu juga sangat variabel terantung jenis gedung. Contoh-contohnya sebagai berikut : a.      Perkantoran 25 – 45 detik b.      Flat 50 – 120 detik c.       Hotel 40 – 70 detik d.      Asrama 60 – 80 detik Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift ialah kapasitas lift x 1,5 detik per penumpang.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 3. DAYA ANGKUT LIFT ( Handling Capacity ) Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuatannya. Standard daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush-hour). Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah : T N x m 60 5 w M = ú û ù ê ë é Dimana : m = Kap lift (org) dan daya angkut 75 kg/org w = Waktu menunggu (waitingtime/interval) dalam detik = T/N.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 4. WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT ( Round Trip Time ) Round Trip Time dapat dihitung secara pendekatan, sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuannya baru tercapai setelah lift bergerak beberapa lantai dulu. Waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari : a.  Masuk lift di lantai dasar 1,5 m detik b.  Pintu lift menutup kembali 2 detik c. Pintu lift membuka di Setiap lantai tingkat (n-1)2 detik d. Meninggalkan lift di setiap Lantai dalam 1 zone sebanyak (n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x 1,5 detik 1,5 m detik e. Pintu lift menutup kembali disetiap lantai tingkat : (n-2)2 detik. f. Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone detik (2(n-1)h s g. Pintu membuka dilantai daras 2 detik Jumlah : detik 4) s(3m 1) - 4s)(n (2h T + =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Dimana : T = Waktu Perjalanan bolak-balik lift (Round trip time) h = Tinggi Lt s = Kecepatan rata-rata lift n = Jmh Lt dalam 1 zone m = Kapasitas lift 5. Beban Puncak Lift (Peak Load) Beban puncak diperhitungkan berdasarkan pesentasi empiris terhadap jumlah Penghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat (rush-hour). Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah: a.       Perkantoran 4% x Jml penghuni gedung b.      Flat 3% x Jml penghuni gedung c.       Hotel 5% x Jml penghuni gedung Data-data penaksiran jumlah penghuni gedung : a.       Perkantoran 4 m2/orang b.      Flat 3 m2/orang c.       Hotel 5 m2/orang

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 6. EFISIENSI BANGUNAN ( Building Efficiency ) Efisiensi lantai adalah persentasi luas lantai yang dapat dihuni atau disewakan terhadap luas lantai kotor. Untuk proyek perkantoran adalah : 10 Lantai : ………………………..………………………………… 85% 20 Lantai : Lantai 1 – 10 …………………………………… 80% Lantai 11 – 20 ………………………………… 85% 30 Lantai : Lantai 1 – 10 ……………………………………. 75% Lantai 11 – 20 ……………………………………. 75% Lantai 21 – 30 ……………………………………. 85% 40 Lantai : Lantai 1 – 10 ……………………………………. 75% Lantai 11 – 20 ………………………………… 80% Lantai 31 – 40 ……………………………………. 90%

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 7. PERHITUNGAN JUMLAH LIFT DALAM 1 ZONE Puncak lift dalam suatu gedung diperhitungkan sebesar P % x Jumlah penghuni gedung atas dasar a” m2 per orang luas lantai netto, maka beban puncak lift : Dimana : P = Persentasi empiris beban puncak lift (%) a = Luas lantai kotor/tk (m2) n = Jml lantai k = Luas inti gedung (m2) a”= Luas lantai netto/org Sedangkan : K = 5 x N x m x 0,3 =1,5 m N Maka: a" k)n - (a P L = a" k)n - (a P L =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Daya angkut 1 lift dalam 5 menit : Persamaan : L = MN T m 300 w x 60 5 M = ú û ù ê ë é = T N m 300 M ú û ù ê ë é + = nTP) (200a" 3m P anT 2 N T m 300 2a" mN)n 3 - (2a Dimana : N = Jumlah lift dalam 1 zone a = Luas lantai kotor per tingkat. P= persentasi jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan sebagai beban puncak lift T = waktu perjalanan bolak-balik lift m= kapasitas lift a”= luas lantai netto per orang. n = Jumlah lantai dalam 1 zone.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 8. KORELASI JUMLAH LANTAI DALAM 1 ZONE KAPASITAS LIFT DAN JUMLAH LIFT Daya angkut lift dalam 5 menit :      Beban puncak lift :     Dimana : n a’ adalah luas lantai netto dalam 1 zone. ú û ù ê ë é = w m 300 x 60 5 M ú û ù ê ë é = a" na' P L orang per netto lantai Luas zone 1 dalam x P% a" nP a' w m 300 = Persamaan : M = L    Maka : ú û ù ê ë é = m a" 300 T P n a' N 300a" nwP & w

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 9. SISTEM ZONE BANYAK ( Multi Zone System ) Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volume gedung yang dipergunakan untuk sirkulasi vertikal, terutama dalam bangunan tinggi ( lebih dari 20 lantai ). Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift dan waktu menunggu lift terutama di lantai dasar. Untuk tujuan ini orang melakukan Zoning lift artinya pembagian kerja kelompok-kelompok lift, misalnya 4 lift melayani lantai 1-15, 4 lift melayani 16-30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15. Contoh perhitungan : Suatu gedung 30 lantai dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai sampai dengan lantai h = 3,60 m dibagi dalam 2 zone ; zone bawah 15 lantai, dan zone atas 15 lantai. Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecapatan rata-rata 4 m/detik dan kapasitas m = 20 orang/lift. Perhitungan Zone-2 Waktu perjalanan bolak-balik lift (1-15 non-stop) dengan kecepatan rata-rata S2 =5 m/detik.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL + - 4) m 3 ( S ) 1 n )( 4S h 2 ú û ù ê ë é + - = 2 1 S 4) m 3 ( ) n )( 4S h h(n T Untuk : h = 3.60 m n1 = 15 n2 = 15 S1 = 3 m/det S2 = 5 m/det m = 20 org/lift Maka : T2 = 160,32 detik   Beban puncak lift untuk zone-2 : a" 2 ) N m 3 - (2a x n L = Daya angkut lift dlm 5 menit untuk zone-2 : 2 T N m 300 M =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Persamaan : L2=M2 Maka : 2 T N m 300 2a" ) 3m - (2a P n = ú û ù ê ë é + = P T 3mn m a" 600 an 2 N Untuk : a = 1200 m2 n2 = 15 T2 = 160,32 detik P = 4% a” = 4 m2/orang m = 20 orang/lift   Maka : N2 = 4 lift @ 20 orang w2 = 40,08 detik > w min = 30 detik < w max = 45 detik Perhitungan zone-1 Beban puncak lift untuk zone-1:

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL [ ] a" 2 ) N (N 3m - 2a P n L 1 + = a" 2 ) 4 (N 3m - 2a P n L ; N 1 + = Daya angkut lift dalam zone-1 sebanyak N1 buah selama 5 menit. 1 T N m 300 M = 1 s 4) (3m ) n ( 4s (2h T + - = Sedangkan : Persamaan : L1=M1 1 T N m 300 2a" 4) 3m(N - (2a P n = + ú û ù ê ë é + = P) T n a" (200 3m m) 6 - (a P 2n N 1 Untuk :   a = 1200 m2 n1 = 15 m = 20 h = 3,60 m s1= 3 m/detik a”= 4 m2/orang P = 4 % T1= 153,6 detik

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Maka :   N1 = 4 lift @ 20 org W1= 38,4 det > W min = 30 detik < W max = 45 detik Jadi : Zone-1 dan zone-2 masing-masing dilayani 4 lift @ 20 orang dengan kecepatan rata- rata 3 m/detik dan 5 m/detik. 10.  SISTEM ZONE BANYAK DENGAN ”SKYLOBBY” Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah puluhan lantai mendekati 100 lantai atau lebih perlu diadakan penghematan volume inti gedung dengan mengadakan zoning pelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara (sky lobby) yangdapat dicapai dari lantai dasar dengan lift-lift express yang langsung menuju skylobby-skylobby tersebut. Skylobby berfungsi sebagai : 1. Lantai perpindahan menuju lift-lift lokal dalam zone di atasnya. 2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu ada keadaan darurat. 3. Karena ada lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang mesin lift langsung di atasnya.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang mesin AC, ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air bersih dan lain-lain. Ruang mesin tersebut berupa ruang beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi pula sebagai penghadang menjalarnya kebakaran ke atas. Sedangkan skylobby-sklylobby tersebut terletak di atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut. Adanya ruang-ruang antara tersebut juga sangat menghemat energi listrik untuk pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-rongga untuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan. Secara struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.   PERHITUNGAN JUMLAH LIFT Suatu gedung dengan luas lantai rata– rata 2190 m2 dan jumlah lantai 63 dibagi dalam 5 zone dengan 5 skylobby. Setiap zone mengandung 11 lantai termasuk skylobby

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 1. Perhitungan lift lokal Luas lantai rata - rata a = 2190 m 2 Jumlah lantai n = 10 (non Skylobby) Waktu me nunggu w = 30 detik Luas lantai netto a’ = 1814 m Luas lantai netto/org a” = 4 m /org Persentasi penghuni untuk beban puncak lift p = 4% Tinggi lantai s/d lantai h = 3,60 m Kapasitas lift Kecepatan rata - rata lift s = 3 m/ det ik . Waktu perjalanan bolak - balik lift : 0rg/lift 18 " 300 P n w a' m Jumlah lift lokal: ( ) detik. 126,4 T s 4 3m 1 - n 4s 2h = +

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL org lift /18 5 m a" 300 T P n a' N = det. 27 m 1,5 min w det 25,28 5 126,4 = <  Dicoba dengan lift lokal kapasitas 20 org/lift. Diketahui : T= 132,4 det, N= 4 lift @ 20 org Maka : w= 33 det > w min = 30 det. Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah dengan kapasitas 20 orang/lift dan kecepatan rata-rata 2 m/detik.   2. Perhitungan lift express a. Untuk mencapai skylobby diatas zone-1. n = 14 s = 2 m/detik h = 3,60 m W minimum = 24 detik W maximum = 45 detik Kapasitas lift = 20 orang/lift.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Waktu perjalanan bolak-balik lift : • Pintu lift membuka di Lantai dasar = 2 detik • Penumpang masuk lift @ 1,5 detik/orang = 20 x 1,5 = 30 detik • Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik • Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik • Penumpang keluar lift di skylobby @ 1,5 detik/orang = 30 detik. • Perjalanan bolak-balik lift 2 (14 - 1) 3,60 = 46,8 detik T = 114,8 detik Beban puncak lift express diatas zone-1: Beban puncak lift lokal : Jumlah lift : 2 4 1814 x 10 0,04 det 28,7 4 114,8 menunggu w Waktu 20 x 300 0,04 10 1814 N m a" T P n a' =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Jadi skylobby di atas zone-1 dilayani 4 lift @ 20 orang. b. Untuk mencapai skylobby di atas zone-2 : n = 26 s = 3,5m/detik h = 3,60 m m = 20 orang/lift w min = 24,3 detik w max = 45 detik Waktu perjalanan bolak-balik lift T : • Pintu membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik • Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik • Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1,5 detik = 30 detik • Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1,5 detik = 30 detik • Perjalanan bolak-balik lift = 2(26 -1)3,60 = 51,43 detik 3,5 T = 119,43 detik

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL org 20 @ lift 4 x 300 119,43 0,04 10 1814 N = det 29,86 4 43 , 119 = Waktu menunggu w = c. Untuk mencapai skylobby di atas zone - 3 Diketahui : n = 38 s = 5 m/det ik h = 2,60 m m = 20 or ang /lift W min = 24 det W max = 45 det Waktu perjalanan bolak - balik lift : 0. Pintu membuka dan menutup di lantai dasar = 4 de tik 1. Pintu lift membuka dan menutup di skylobby det ik 2. Penumpang masuk di Lt dasar = 20 x 1,5 det = 30 3. Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1,5 det = 30 4. Perjalanan bolak - balik lift = = 53,28 det T =121,28 det orang 20 @ lift 4 121,28 x 0,04 10 1814 N 2(38 1)3,60 5 20 x 4 300 Waktu menunggu w = detik 32 , 30 121,28 =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL d. Untuk mencapai skylobby di atas zone - 4 Diketahui : n s h m = 50 = 7 m/det ik = 3,60 m = 20 or an g/lift w min = 24 det w max= 45 det Waktu perjalanan bolak - balik lift : 0. Pintu membuka dan menutup di lan t ai dasar = 4 det ik 1. Pintu lift membuka dan menutup di skylobby ik. 2. Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1,5 det = 30 3. Penumpang keluar lift di skylobby = 50,4 det 4. Perjalanan bolak - balik lift = 2 (50 1) 3,60 7 T = 118,4 det detik 29,60 4 118,4 w orang 20 @ 4lift x 300 0,04 10 1814 N =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL e. Untuk mencapai skylobby di atas zone - 5 Diketahui : n = 62 s = 8,5 m/det ik h = 3,60 m m = 20 or an g/lift w min = 24 det w max = 45 det Waktu perjalanan bolak - balik lift : 0. Pintu membuka dan men utup di lantai dasar = 4 det ik 1. Pintu lift membuka dan menut up di skylobby 2. P enumpang masuk di Lantai dasar = 20 x 1,5 det = 30 3. Penumpang keluar lift di skylobby = 20 x 1,5 det de tik 4. Perjalanan bolak- balik lift - = 2 (62 1) 3,60 51,67 8,5 T = 119,67 det detik 29,92 4 119,67 w org 20 @ lift x 300 0,04 10 1814 N =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL 10. PROYEK PERKANTORAN BENTUK TOWER • Perhitungan Lift 2 Zone Jumlah Lantai 30 Data : • 1 Luas lantai bertulang/typ ical a = 42 x 42 =176 m 2 • Kapasitas lift m = 20 or an g Kecepatan lift zone - s = 3,5 m/det ik Satuan luas kantor/or ang a”= 4 m /or Tinggi lantai s ama dengan lantai h = 3,60 m Jumlah lantai zone n = 15 Waktu menunggu min imum w = 30 det . Waktu perjalanan bolak- balik : Zone-1 detik. 30 5 8 , 148 w orang 20 kap lift x 4 300 148,8 0,04 15 1764 N detik 3,5 4) (3 1) - (15 3,5) 3,6 2 ( T s m 3 ) 1 n 4s h = +

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Zone - 2: n1=15 ; s2= 7 m/det. 4) m 3 ( s ) 1 n 4s h 2 + - T = detik. 8 , 148 7 4) x 20 (3 1) - (15 7) 4 3,6 2 ( 6 3 ) 1 15 T = + 5 detik 30 8 , 148 w orang. 20 kapasitas lift x 4 300 148,8 0,04 15 1764 N 2 = Luas lantai produktif total = 30 x 0,8 x 1764 = 42.336 m 2. Perhitungan Lift 3 Zone dengan 2 Skylobby Jumlah Lantai T otal 45. Perhitungan lift lokal sertiap zone sama dengan sistem 1 zone A 15 lantai, dengan hasil 5 lift kapasitas 20 orang kecepatan 3,5 m/det ik ( 700 FPM ), waktu menunggu 30 detik. Perhitu ngan lift ekspres di atas zone - 1 0. Jumlah lantai pencapaian lift ekspres n E - 1 = 1 1 1. Kecepatan lift ekspres s 1 = 4 m/det ik.

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Waktu perjalanan bolak - balik lift ekspres : • Pintu membuka dan menutup di lobby dasar dan skylobby = 8 det ik. • Penumpang ke luar dan masuk di lobby dan skylobby 2 x 20 x 1,5 detik = 60 det 2. Waktu perjalanan bolak - balik = 18 det ik T = 86 det 2 (11 1) 3,60 4 Jumlah lift ekspres : org 20 A lift 2 x 4 300 86 0,04 1764 0,8 11 N = Waktu menunggu w : detik 30 20 x 1,5 w 43 2 86 min = Lift ekspres di atas Zone - 2 : n E – 2 = 26 ; s 2 = 7 m/det detik 30 det 2 , 31 3 93,7 w org 20 A lift x 4 300 0,04 1764 0,8 15 N 7 93 68 1)3,60 - 2(26 T » = +

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Jumlah lift eks pres = 5 Luas lantai produksi = 35 x 0,8 x1764 +2 x 2 x 0,36 x 1764 = 51.862 m 2 (Setiap skybo lly mengurangi 2 x 0,64 x 1764 m + 2 x 1764 m ) . det 7 , 34 4 138,8 w org 20 A lift x 300 0,04 13 1764 0,75 N = Luas lantai produktif total = 50 x 0,75 x 1764 + 2 x 2 x 0,36 x 1764 68.690 m 2 Catatan : Lift ekspres 1 dan 2 masing - masing melayani sebagian penghuni zone 3 dan zone 4 . 3. Perhitungan Lift 4 Z one dengan 2 S kylobby Jumlah Lantai T otal 60 Perhitungan lift lokal: Zone - 1 : n=13; s=3 m/det; m=20 . det 2 , 35 4 140,8 w org 20 A lift x 300 0,04 13 1764 0,75 N 8 140 3 4) 3(3 1) (13 3) 3,6 (2 T = +

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Skylobby M & E n = 60 n = 45 n = 30 Skema Lift Bangunan Tinggi . Multizone + Zone-2 : s = 6 m/det; n1= n2; m = 20

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL det 9 , 34 4 139,54 w org 20 A lift x 300 0,04 13 1764 0,75 N 54 139 6 4) (3 1) - (13 6) 3,6 2 ( 1)3,6 2(13 T = + Lift ekspres di atas zone-2 : N=24; s=2,5 m/det; m=20 det 6 , 33 4 134,24 w org 20 A lift x 300 x0,04 13 1764 75 N 24 134 68 5 2 1)3,6 - 2(24 T = +

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Lift ekspres ke skylobby puncak : n = 60; s = 6 m/det; m = 20 det 8 , 138 68 6 3,6 1) - (60 2 T = + 12. DAYA LISTRIK UNTUK LIFT  Daya listrik yang diperlukan untuk satu kelompok lift sangat tergantung kapasitas, kecepatan dan jumlah lift. Suatu lift dengan kapasitas m dan kecepatan s m/det memerlukan daya:   Sedangkan faktor kebutuhan daya untuk suatu kelompok lift adalah : kw. ms 0,75 HP 75 s x m E = ú û ù ê ë é ∑ lift 2 3 4 5 6 7 10 15 20 25 daya 0.85 0.77 0.72 0.67 0.63 0.59 0,52 0,44 0,40 0,35

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL Contoh : Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587,6 kg dan kecepatan 3 m/det memerlukan daya listrik. Untuk 5 lift = 0,67 x 5 x 48 HP = 160 HP  Catatan : 1 orang diperhitungkan 75 kg. Penggunaan daya listrik oleh lift(10 jam/hari): 13. BEBAN PANAS RUANG MESIN LIFT   Beban panas ruang mesin lift maximum diperhitungkan 1/3 x jumlah HP Dimana 1 HP = 2500 Btu (1 Btu=0,25 calori). Temperatur ruang mesin lift harus dipertahankan antara 60-90oF. Suatu lift dengan kapasitas 2000 lb dan kecepatan 2,5 m/det memerlukan daya Listrik: kwh 240 jam 10 x HP kw 0,746 160 0,20 Kwh =

BAB 1 TRANSPORTASI VERTIKAL HP 23 75 2,5 x 0,4536 2000 0,75 = (1 pound=0,4536 kg; 1 HP = 75 kg m/det; 1 HP = 0,746 KVA) beban panas = 1/3 x 23 x 2500 btu = 19,167 btu 14. LIFT BARANG Setiap gedung bertingkat baik dalam bentuk perkantoran, flat, atau penggunaan campuran dengan gedung komersiil pasti memerlukan sarana sirkulasi vertikal untuk barang disamping untuk orang. Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan berat barang yang harus diangkut. Perkiraan yang dapat digunakan dalam perencanaan ialah untuk setiap 5 lift orang diperlukan 1 lift barang. Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dlm antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m dan kecepatan bergerak 1,5 – 2 m/det maximum atau rata-rata 0,25 – 1 m/detik.