Direktorat Pengembangan Potensi Daerah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PERKEBUNAN PROVINSI NAD
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
KESIAPAN SDM INDONESIA DALAM PELAKSANAAN INTEGRASI LOGISTIK ASEAN 2013
KEBIJAKAN DAN PENCIPTAAN IKLIM INVESTASI YANG
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
Oleh : Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
Invest in remarkable indonesia
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
ALUR PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KINERJA GURU
Kegiatan Statistik Kehutanan
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
SURVEY DAN PEMBANGUNAN DATA BERBASIS GIS UNTUK PERENCANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BBM DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA BPH.
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
Berita Resmi Statistik
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
PT. INDULEXCO Consulting Group
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
PENYELENGGARAAN URUSAN PENANAMAN MODAL
MANFAAT INVESTASI DAN KENDALA DALAM INVESTASI
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
RENCANA PRODUKSI DAN PERCEPATAN HILIRISASI BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
Pusdiklat Industri PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) KEMENPERIN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI DAERAH.
Arah Kebijakan Persusuan
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA MUDA
31 Januari 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
TARGET DAN REALISASI INVESTASI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Arah Kebijakan Persusuan
Optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT)
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
Oleh: Risyana Hermawan
PEMBANGUNAN APLIKASI INFORMASI PELUANG PENANAMAN MODAL
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KOMODITI PALA
DASAR HUKUM PENANAMAN/ INVESTASI 1. UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL 2. PERPRES NO. 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU.
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2018
MEMPERKUAT DAYA SAING INVESTASI UNTUK MEMPERCEPAT HILIRISASI INDUSTRI
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
DIREKTUR PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

Direktorat Pengembangan Potensi Daerah invest in Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia able indonesia Invest Penyusunan Peluang Investasi Berbasis Pengembangan Potensi Daerah Banda Aceh, 22 Januari 2013 Direktorat Pengembangan Potensi Daerah © 2011 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

Outline 1 2 3 Perkembangan Realisasi Investasi Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI 3 Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan III Tahun 2012 Perkembangan Realisasi Investasi Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan III Tahun 2012 PMDN : penanaman modal dalam negeri PMA : penanaman modal asing *) Renstra BKPM 2010 - 2014 Nilai investasi Triwulan III 2012 merupakan realisasi investasi yang dilakukan selama 3 bulan periode laporan (Juli – September 2012) berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM Di luar investasi Migas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, dan Industri Rumah Tangga Nilai investasi dalam Rp. Triliun dan Kurs US$.1 = Rp.9.000,- Realisasi investasi pada Triwulan III 2012: Rp. 81,8 T, meningkat 6,4% dari triwulan sebelumnya yaitu Triwulan II 2012 (Rp. 76,9 T) atau meningkat 25,1% dari Triwulan III 2011 (Rp. 65,4 T) Realisasi investasi pada Januari–September 2012: Rp. 229,9 T, meningkat 27,0% dari Januari–September 2011 (Rp. 181,0 T)

Realisasi Investasi Provinsi Aceh 2009 – Triwulan III 2012 Perkembangan Realisasi Investasi Realisasi Investasi Provinsi Aceh 2009 – Triwulan III 2012 PMA PMDN Trw Trw Dalam US $ Million Dalam Rp Miliar

RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 Dokumen perencanaan penanaman modal jangka panjang berlaku sampai dengan tahun 2025 yang menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian dalam menyusun kebijakan. Pemerintah Provinsi menyusun Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten/Kota, mengacu pada RUPM dan prioritas pengembangan potensi daerah

RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL 7 Arah Kebijakan Penanaman Modal perbaikan iklim penanaman modal Pola Umum Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan/atau Insentif Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan (green investment) Pemberdayaan Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (umkmk) Mendorong Persebaran Penanaman Modal Fokus Pengembangan Pangan, InfrastruktUR, dan Energi Promosi Penanaman Modal

RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Fokus Pengembangan Pangan, InfrastruktUR, dan Energi Didukung oleh sektor manufaktur (melalui backward & forward linkages) ENERGI PANGAN INFRASTRUKTUR Diversifikasi Ekonomi Lebih banyak Nilai Tambah Daya Saing MAIN GOAL Contoh: BIDANG PANGAN Sektor Primer Sektor Sekunder RUPM menetapkan bidang pangan, infrastruktur dan energi sebagai isu strategis yang harus diperhatikan dalam pengembangan kualitas dan kuantitas penanaman modal. Arah kebijakan pada ketiga bidang tersebut harus selaras dengan upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, mandiri, serta mendukung kedaulatan Indonesia, yang harus ditunjang oleh pembangunan sektor primer, sekunder dan tersier Contoh : Pembangunan kluster industri sebagai pendekatan sektor primer, sekunder dan tersier dalam usaha industri turunan kelapa sawit Sasaran : - Diversifikasi Ekonomi - Peningkatan Nilai Tambah - Peningkatan Daya Saing Sektor tersier Pendekatan Kluster Industri Sumber: BKPM, 2011

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Dasar mp3ei dalam pengembangan potensi MP3EI mendorong keterlibatan peran dunia usaha sebagai aktor utamanya. Dalam pelaksanaan MP3EI, Pemerintah dan Pemerintah Daerah berfungsi sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator. Strategi utama Pengembangan potensi melalui Koridor Ekonomi Memperkuat konektivitas nasional Mempercepat kemampuan SDM dan IPTEK Nasional

Strategi : Pengembangan Potensi Daerah Melalui 6 Koridor Ekonomi Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Strategi : Pengembangan Potensi Daerah Melalui 6 Koridor Ekonomi Koridor Sumatera Koridor Kalimantan Koridor Jawa Koridor Sulawesi Koridor Papua - Maluku “Pendorong Industri dan Jasa Nasional” “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas, dan Pertambangan Nasional'' “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional” “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional” Koridor Bali – Nusa Tenggara Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, 2011

© 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

Koridor Ekonomi Sumatera Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Koridor Ekonomi Sumatera UTAMA Lainnya Kelapa sawit Integrasi perkebunan-penggilingan-penyulingan-industri hilir Karet Integrasi perkebunan-pengolahan-industri hilir Batu bara Memiliki cadangan batubara yang sangat besar Industri Perkapalan Selat Malaka dan Selat Sunda merupakan posisi strategis Besi baja Penambangan bijih besi – peleburan – industri hilir Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda Infrastruktur penghubung antara Koridor Ekonomi Sumatera dan Jawa, pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) Pertanian Pangan Pariwisata Migas Perkayuan Perikanan © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved 1111

Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Latar Belakang Mengingat potensi sumberdaya alam Indonesia sangatlah beraneka ragam dan tersebar maka data dan informasi tentang potensi daerah serta sebarannya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk membantu para calon investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada sektor tertentu dan di lokasi tertentu Prioritas Potensi dan Peluang Investasi yang dimiliki daerah dalam 6 Koridor Ekonomi yang dicanangkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Pada tahun 2009, 2010 dan 2011 telah dilaksanakan penyusunan Peta Potensi Daerah untuk 32 provinsi secara mendalam yang dilakukan secara bertahap

Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Maksud Menyediakan data dan informasi potensi daerah serta peluang pengembangan investasi dalam bentuk peta yang dilengkapi dengan kajian yang terpadu, lengkap, dan akurat mengenai lokasi, ketersediaan lahan, ketersediaan bahan baku, sarana prasarana, peluang pasar, dan data terkait dengan prioritas sesuai koridor ekonomi di setiap daerahnya Tujuan Memberikan kemudahan dan promosi kepada publik khususnya calon investor dalam menentukan pilihan dari berbagai alternatif peluang investasi yang ada di suatu daerah.

Potensi Investasi Peluang Investasi Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Potensi Investasi Peluang Investasi Masih belum tergali. Diunggulkan dari segi ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lahan, dan infrastruktur. Contoh: Komoditi Unggulan Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Teh Karet Potensi yang sudah siap ditawarkan. Ada komitmen daerah dalam bentuk kebijakan yang mendukung pengembangan peluang investasi tersebut: peraturan daerah ataupun insentif khusus. Ada studi kelayakan (prefeasibility study) atau profil investasi.

Metode Pendekatan Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Top-Down Approach Kebijakan Pemerintah Pusat Bottom-Up Approach Aspirasi Daerah Kenyataan di Lapangan © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

Metode Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Metode Pelaksanaan Desk-Study Pengumpulan Data Sekunder Kebijakan Pemerintah Survey Pengumpulan Kuesioner Tinjauan Lokasi Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah

Kabupaten Bener Meriah Peluang Investasi Eneregi Terbarukan Peluang Investasi Energi Terbarukan Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Aceh Kabupaten Bener Meriah Peluang Investasi Eneregi Terbarukan Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No. 27 Tahun 2003 : Survei pendahuluan Eksplorasi Studi kelayakan Eksploitasi Pemanfaatan. Harga jual sebesar 9,70 sen USD/kWh, berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009

Kabupaten Bener Meriah Peluang Investasi Energi Terbarukan Kabupaten Bener Meriah Perkiraan Investasi Kebutuhan listrik untuk Kabupaten Bener Meriah disuplai dari Sistem interkoneksi transmisi 150 kV Sumut-Aceh yang bersumber dari Sumatera Utara. Pasokan listrik hanya mampu melayani 207 desa (89.22 %) dari jumlah total 232 desa. Sebanyak 25 Desa belum terlayani. Besaran Investasi Jika seluruh potensi panas bumi Bur Ni Telong di eksploitasi, maka investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bur Ni Telong adalah 2,770 [USD/kW] x 104,000 [kWe] = USD 288,080,000 dengan biaya tambahan untuk operasi dan pemelihaaran sebesar 0.022 [USD/kWh] x 104,000 [kWe] = USD 2,288 [USD/hour].

Kota Dumai Peluang Investasi Hilirisasi Pengolahan Kelapa Sawit Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Riau Kota Dumai Peluang Investasi Hilirisasi Pengolahan Kelapa Sawit Ketersediaan Lahan dan Bahan Baku Bahan Baku CPO Kota Dumai sebesar 748.676 Ton/tahun Potensi Lahan Pengembangan berada di kawasan pengembangan Dumai Baru di Kecamatan Bukit Kapur, dengan ketersedian lahan lebih kurang 15.433 Ha

Kapasitas Pabrik : 100 Ton CPO/hari Kota Dumai Perkiraan Investasi Besaran investasi dihitung berdasarkan beberapa asumsi sebagai berikut : Luas Lahan Pabrik : 4 – 6 Ha Kapasitas Pabrik : 100 Ton CPO/hari Jam Kerja Pabrik : 20 jam/hari atau 300 Hari dalam setahun. Harga CPO Mentah : $ 806 /Ton Harga RBD Olein : $ 972 /Ton Harga RBD Stearin : $ 941 /Ton 1 Dolar : Rp 9.300

Kabupaten Ogan Komering Ulu Peluang Investasi Panas Bumi Peluang Investasi Energi Terbarukan Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Peluang Investasi Panas Bumi PT. PLN (Persero) pembangkit tenaga listrik: menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah dengan kapasitas sampai dengan 10 MW. Penetapan harga pembelian listrik oleh PT. PLN adalah sebagai berikut: Rp. 656/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Menengah; Rp. 1.004/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Rendah. Peluang pasar bagi investor adalah 68 MW, dengan rincian sebagai berikut: Peluang pasar di Kabupaten Ogan Komering Ulu: (300 KK + 400 KK) x 500 W = 350.000 W = 0,35 MW Peluang pasar di kabupaten sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu 451 desa x 300 KK x 500 W = 67.650.000 = 67,65 MW

Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat Forum Investasi Pertanian di Den Haag Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat Pengolahan Biji Kakao Luas lahan perkebunan kakao lebih dari 101.000 ha dengan produksi biji kakao tahun 2012 mencapai 49.200 ton dan direncanakan akan menambah lagi luas lahan sebesar 60.000 ha dalam 5 tahun ke depan. Pengolahan Gambir Luas lahan perkebunan gambir sebesar 21.400 ha dengan total produksi tahunj 2011 mencapai 14.000 ton. Ekstrak gambir merupakan komoditas yang unik dari Sumatera Barat diolah dari ekstrak daun, getah kering dan batang. Mengandung katekin (7-33%) dan tanin (20-50%). 80% dari gambir dunia dipasok oleh Indonesia, 90% dari Sumatera Barat.

Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat Forum Investasi Pertanian di Den Haag Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat Pengolahan Minyak Atsiri Luas lahan seluas 3.000 ha, dengan total produksi di tahun 2012 sebanyak 400 ton. Minyak atsiri adalah komoditas spesifik Sumatera Barat digunakan untuk parfum dan obat-obatan. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Luas perkebunan kelapa sawit lebih dari 535.000 ha dengan total produksi tahun 2012 mencapai 914.000 ton. Peluang investasi hilirisasi kelapa sawit di Sumatera Barat adalah industri pengolahan minyak kelapa sawit menjadi margarin, minyak goreng, biofuel dll.

Invest in... TERIMA KASIH CONTACT US BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta 12190 P.O. Box 3186, Indonesia P   : +62 21 5292 1334 F   : +62 21 5264 211 E   : info@bkpm.go.id Invest in... © 2011 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved