HUBUNGAN MASYARAKAT TUMBUH-TUMBUHAN DENGAN LINGKUNGANNYA
LINGKUNGAN : Suatu sistem yang kompleks, berbagai faktor berpengaruh timbal balik satu sama lain termasuk dengan komunitas makhluk hidup. Satu atau beberapa faktor lingkungan dikatakan penting bila berada pada taraf minimal, maksimal dan optimal menurut batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan sehingga faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi tumbuh dan hidupnya makhluk hidup. Satu atau beberapa faktor lingkungan menghambat hidup dan tumbuhnya makhluk hidup.
Faktor penghambat adalah setiap keadaan, jumlah sesuatu zat atau derajat sesuatu faktor fisik yang berada dekat atau melampaui batas-batas toleransi. Kisaran toleransi organisme terhadap lingkungan ada dua macam : Steno (sempit) Eury (lebar) Setiap organisme kemungkinan hidupnya dibatasi oleh : Jumlah dan variabilitas faktor-faktor tertentu yang ada, kebutuhan minimum, dan faktor-faktor fisik yang kritis. Batas-batas toleransi dari masing-masing organisme terhadap faktor-faktor itu dan faktor-faktor lainnya.
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN A. FAKTOR ABIOTIK 1. Faktor Iklim : a. Cahaya : Intensitas, kualitas, lama dan periodisitas b. Suhu : Derajat, lama dan periodisitas c. Curah Hujan : Banyaknya dan Intensitas, frekuensi, distribusi dan musim d. Kelembaban Udara : Kelembaban nisbi, tekanan uap dan defisit tekanan uap e. Angin : Kecepatan, kekuatan dan arah, frekuensi, macamnya f. Gas Udara : Oksigen, CO2, gas-gas lain
2. Faktor-faktor Geografis : a.Letak Geografis : Derajat Lintang, derajat bujur pulau atau benua, jarak dari pantai b.Topografi : Lereng, derajat dan arah, ketinggian (dpl), bentuk lapangan c.Geologi : Sejarah geologi, batuan dan bahan induk d.Vulkanisme : Pengaruh panas, mekanis dan kimia 3. Faktor Edafis : a. Jenis Tanah b. Sifat-sifat fisik : Profil tanah, struktur, tekstur, aerasi, porositas dan bulk density, kadar air, drainase, permeabilitas, infiltrasi, suhu
c. Sifat-sifat kimia :. pH, mineral tanah, kandungan hara c. Sifat-sifat kimia : pH, mineral tanah, kandungan hara mineral, kandungan senyawa organik, sifat-sifat base exchange d. Sifat-sifat biotis : Flora tanah, jamur, bakteri, fauna tanah, cacing, macam bahan organik, humus dan serasah e. Erosifitas dan erodibilitas
B. FAKTOR BIOTIK 1. Manusia : Penebangan, pembakaran, pencemaran air dan udara, aktivitas penanaman dan pengolahan tanah 2. Hewan : Penyerbukan, penyebaran buah dan biji pengaruh kotoran, memakan dan merusak bagian tumbuhan, transmisi penyakit 3. Tumbuhan : Persaingan, parasitisme, simbiosis, pengaruh toksik
Pengertian iklim dapat dikategorikan kedalam : Iklim Mikro : Iklim yang nilai-nilainya berlaku untuk tempat/ruang yang terbatas Iklim Makro : Iklim yang nilai-nilainya berlaku untuk daerah yang luas. Nilai-nilai iklim makro digunakan untuk menetapkan tipe iklim, zone iklim dan zone vegetasi Klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah klasifikasi tipe hujan oleh Schmidt dan Fergusson (1951), dimana :
Q : Jumlah rata-rata bulan kering (< 60 mm) Jumlah rata-rata bulan basah ( > 100 mm) Di Hutan Hujan Tropika : curah hujan 1600 – 4000 mm/tahun. Di Savana : curah hujan < 1000 mm/tahun, Di Gurun : curah hujan ≤ 300 mm/tahun.
BERDASARKAN NILAI Q, SETIAP TIPE IKLIM MEMPUNYAI TIPE-TIPE HUJAN SBB : Keadaan Iklim A B C D E F G H 0 – 0,143 0,143 – 0,333 0, 333 – 0,600 0, 600 – 1,000 1, 000 – 1, 670 1, 670 – 3,000 3, 000 – 7, 000 > 7,000 Tanpa musim kering, hutan hujan tropika selau hijau Musim kering nyata, peralihan hutanhujan tropika ke hutan musim Musim kering agak keras, Hutan Musim yang pohon-pohonya gugur daun Musim kering keras, Hutan Savana Daerah kering, Padang pasir
A. CAHAYA 1. Fotosintesis Cahaya matahari merupakan sumber utama energi yang diperlukan bagi kehidupan. Bagi tumbuhan, energi cahaya melalui butir-butir daun diserap dan diubah menjadi energi kimia dalam bentuk molekul-molekul yang sederhana Cahaya Klorofil CO2 + H2O C6H1206 + H2O + O2 + Energi Cahaya merangsang proses diferensiasi jaringan dan sel-sel tanaman
Untuk pertumbuhan yang normal, minimal harus ada keseimbangan antara fotosintessis dan respirasi. Titik Kompensasi : Intensitas cahaya, dimana masukan energi tumbuhan melalui fotosintesis dapat mengimbangi penggunaan energi tersebut oleh respirasi Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi berpanjang gelombang 300-1000 mμ. Sekitar 40 % dari radias total merupakan cahaya kasat mata dengan panjang gelombang 400-750 mμ. Dari energi cahaya kasat mata tersebut hanya 1- 4 % yang digunakan untuk fotosintesis. Sinar biru (450 mμ) dan sinar merah (670 mμ) merupakan cahaya yang utama diabsorbsi daun untuk fotosintesis.
Hanya sebagian kecil energi yang tersedia digunakan untuk fotosintesis, sisanya dipantulkan. Menurut Galston (1961), energi matahari yang diterima bumi (100.000 cal/cm2/tahun), 30 % penguapan air, dan sekitar 67 cal/cm2/tahun untuk fotosintesis.
2. Transpirasi Besarnya transpirasi bergantung pada : 1. Keadaan tempat tumbuh terutama iklim. Penguapan daun semakin banyak bila kadar air tanah semakin tinggi 2. Kesuburan komunitas tumbuhan Tegakan yang lebih subur di areal beriklim basah mempunyai transpirasi yang lebih tinggi daripada tegakan yang kurang subur. 3. Kedudukan tumbuh-tumbuhan dalam komunitas Di dalam hutan, strata pohon penguapannya lebih tinggi dari strata semak.
Transpirasi berbagai jenis tumbuhan menurut Coster(1937) : 1. Tumbuhan yang penguapannya kuat ( > 2000 mm/th) Contoh : Paraserianthes falcataria, Acacia villosa, Leucaena glauca, Eupatorium palescens, Samanea samans, Lantana camara, Bambu dll. Tipe vegetasi yang penguapannya kuat : Belukar 2.Tumbuhan yang penguapannya sedang (1000-2000 mm/th) Tectona grandis, Hevea brasiliensis, Imperata cylindrica, Artocarpus integra, Eucalyptus alba. Tipe vegetasi yang penguapannya sedang : Hutan hujan dataran rendah
Tumbuhan yang penguapannya lemah (<1000 mm/th) Contoh : Thea sinensis, Cocos nucifera, Casuarina equisetifolia, Ficus elastica, Pinus merkusii, Agathis alba, Garcinia mangostana, Lagerstroemia speciosa. Tipe vegetasi yang penguapannya lemah : Hutan pegunungan Secara ekologis cahaya ini penting karena memberikan efek pemanasan dan berpengaruh pada proses perkecambahan dan pertumbuhan batang. Sinar ultraviolet yang sebagian besar diserap oleh lapisan ozon di luar atmosfer. Sinar ini dapat mematikan protoplasma.
Faktor cahaya yang penting diketahui ialah : 1. Intensitas atau jumlah radiasi persatuan luas per satuan waktu 2. Kualitas atau kompisisi panjang gelombang 3. Lamanya penyinaran dalam sehari Berdasarkan adaptasi tumbuhan terhadap perbedaan intensitas cahaya, tumbuhan dikategorikan sebagai : 1. Tumbuhan yang tahan hidup di bawah naungan (Scyophyt) = tumbuhan toleran Misalnya : Altingia excelsa, Schima noronhae, Swietenia mahagoni, Dypterocarpus spp, Dryobalanops aromatica, Shorea accuminatisima, dll
2. Tumbuhan yang untuk hidupnya memerlukan banyak cahaya matahari (sun–adapted atau light demanding plant) = tumbuhan intoleran (Heliophyt). Misalnya : Acacia mangium, Gmelina arborea, Paraserianthes falcataria, Eucalyptus alba, Tectona grandis, Pinus merkusii, Pterospermum javanicum, dll
Lamanya penyinaran atau perioditas cahaya sangat berpengaruh terhadap phase generatif (pembungaan). Berdasarkan reaksi tanaman terhadap panjang hari, tumbuhan dibagi tiga kategori, yaitu : Tumbuhan berhari pendek, yaitu tumbuhan yang berbunga bila panjang hari < 12 jam, misal : ubi jalar, arbei, aster, semak, dll Tumbuhan berhari panjang, yaitu tumbuhan yang berbunga bila panjang hari > 12 jam, misal : kentang, lobak, dll Tanaman netral, yaitu tanaman yang tidak dipengaruhi oleh panjang hari, misal : tomat, nenas, kapas dan ubi kayu.
Bayangan hutan merupakan bayangan merah karena cahaya yang telah melalui daun-daun hijau tersaring dan cahaya yang diteruskan banyak mengandung sinar-sinar hijau, merah dan infra merah. Bila hutan terlalu rapat, ada kemungkinan bayangan hutan terlalu banyak mengandung sinar infra merah yang tidak baik bagi perkecambahan jenis-jenis pohon tertentu. Oleh karenanya permudaan banyak terdapat di tempat-tempat terbuka dalam hutan, sehingga di hutan yang rapat perlu ada tindakan Seedling Cutting.
ADAPTASI TUMBUHAN Warming (1985) mengklasifikasikan tumbuhan ke dalam grup ekologi berdasarkan persyaratan tumbuh terhadap air dan macam substrat atau tanah dimana tumbuhan hidup. A. Grup ekologi tumbuhan berdasarkan jenis tanah sebagai media tumbuh : 1. Oxylophytes : Tumbuhan tanah asam 2. Halophytes : Tumbuhan tanah basa 3. Psammophytes : Tumbuhan tanah pasir 4. Lithophytes : Tumbuhan pada permukaan batu-batuan
Epifit tidak termasuk, karena tidak mempunyai hubungan yang permanen dengan tanah B. Grup ekologi tumbuhan berdasarkan kebutuhannya terhadap air : 1. Hydrophytes : tumbuhan yang hidup di dalam atau dekat air 2. Xerophytes : tumbuhan yang hidup di habitat kering (kurang suplai air) 3. Mesophytes : tumbuhan yang hidup di habitat yang tidak kering juga tidak basah (lembab)