Model Strategis SI/TI
Metodologi Faktor penting dalam proses perencanaan strategis SI/TI adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu.
Tujuan Tujuan dari penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI/TI adalah untuk -meminimalkan resiko kegagalan, -memastikan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan -meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada proses dan sasaran yang ditentukan.
Model Strategis SI/TI
Metodologi Ward and Peppard Pendekatan metodologi versi Ward and Peppard ini - dimulai dari kondisi investasi SI/TI dimasa lalu yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi dan - menangkap peluang bisnis, serta fenomena meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi karena mampu memanfaatkan SI/TI dengan maksimal.
Kurang bermanfaatnya investasi SI/TI bagi organisasi disebabkan karena perencanaan strategis SI/TI yang lebih fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Tahapan Input Metodologi Ward and Peppard terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran. Tahapan masukan terdiri dari: 1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi. 2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan iklim bersaing perusahaan.
Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity) bagaimana kontribusi terhadap bisnis keterampilan sumber daya manusia sumber daya dan infrastruktur teknologi bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.
Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup trend teknologi dan peluang pemanfaatannya penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.
Tahapan output Tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari: Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.
Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI. Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.
Beberapa teknik/metode analisis PSSI analisis SWOT analisis Five Forces Competitive analisis Value Chain Analisis PEST metode Critical Succes Factors metode Balanced Scorecard McFarlan’s Strategic Grid.
Analisis SWOT Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat bersaing.
Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui kelemahan, maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat menutupi kelemahan tersebut.
Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang dimasa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat direalisasikan.
Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang/kesempatan dan mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga organisasi dapat meminimalkan ancaman tersebut.
Matriks SWOT
Berdasarkan Matriks SWOT maka didapatkan 4 langkah strategi
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
Contoh Strengths Reputasi kampus XYZ sebagai perguruan tinggi ternama di kota P dengan kompetensi inti pada Teknologi Informasi Aset sumber daya manusia dan sarana/prasarana yang memadai untuk menyelenggarakan pendidikan multistrata Rasio dosen dan mahasiswa (multistrata) masih memadai Pengalaman dan prestasi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi multistrata
Dukungan teknologi komunikasi dan informasi yang yang memadai, baik untuk kepentingan internal (intranet) maupun eksternal (internet) Jaringan kemitraan yang kuat dengan lembaga pemerintahan, baik internasional, nasional dan daerah, serta lembaga non pemerintah Atmosfir akademik dinamis dan kondusif terhadap proses inovasi pembelajaran dan melakukan perubahan-perubahan.
Weaknesses Kondisi nilai rata-rata kualitas mahasiswa masih relatif rendah Jangka waktu penyelesaian studi yang masih relatif lama. Kompetensi lulusan yang mampu bersaing pada pasar tenaga kerja internasional masih rendah Jumlah guru besar/doktor masih terbatas Jumlah buku dan jurnal ilmiah internasional masih belum mencukupi kebutuhan optimal
Opportunities Era globalisasi membuka peluang bagi kampus XYZ untuk berkiprah di dunia internasional Perkembangan IT di Indonesia yang sangat prospektif dan menjanjikan Meningkatnya kebutuhan tenaga IT di pasar tenaga kerja domestik dengan kompetensi di berbagai keahlian Kampus XYZ Pengakuan masyarakat dan pemerintah terhadap kampus XYZ sebagai perguruan tinggi terkemuka di kota P
Threats Dampak globalisasi dalam berbagai sektor, khususnya pendidikan yang menuntut kekuatan kompetisi yang tangguh di taraf nasional dan internasional Meningkatnya persaingan antar perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa yang berkualitas
Rumusan strategi pengembangan kampus XYZ mengembangkan kekuatan (strengths ) dan mengoptimalkan peluang (opportunities) mengembangkan kekuatan (strengths) untuk mengatasi ancaman (threats) meminimalkan kelemahan (weaknesses) untuk memanfaatkan peluang (opportunities) Meminimalkan kelemahan (weaknesses) untuk menghindari ancaman (threats).
Strategi S-O Perluasan akses dan peningkatan kualitas pendidikan dan kemahasiswaan Peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Strategi W-O Strategi S-T Strategi W-T Peningkatan kapasitas sumberdaya Peningkatan dan pemberdayaan SDM berkualitas Strategi S-T Peningkatan kapasitas sumberdaya Penguatan sistem manajemen Strategi W-T Penguatan sistem manajemen
Analisa PEST Analisa yang lebih mengedepankan unsur-unsur di luar organisasi / bisnis yang berpengaruh kepada kondisi bisnis kita Political Economic Social Technological
Political Kondisi politik dan keamanan yang mempengaruhi pada aktifitas sehari-hari, termasuk bisnis.
Economic Kondisi ekonomi yang mempengaruhi pada kekuatan pasar dan kekuatan modal finansial bisnis kita.
Social Kondisi sosial masyarakat, khususnya yang menjadi target pasar.
Technological Perubahan teknologi sangat cepat berlangsung, harus jeli memilih mana yang tepat kita aplikasikan dan berapa lama teknologi ini bisa bertahan / dipakai secara umum.
Analisis Value Chain Konsep value chain (VC) memungkinkan perusahaan mendapatkan competitive advantage melalui cost leadership, differentiation, atau keduanya. Untuk dapat mengerti competitive advantage suatu perusahaan, tidak bisa perusahaan dilihat sebagai satu keseluruhan, tetapi sebagai aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan. Aktivitas-aktivitas itu harus diselidiki secara sistematis bagaimana kinerja dan interaksinya.
Hakekatnya, perusahaan adalah kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, mamasarkan, menyampaikan, dan mendukung produknya. Pelaksanaan aktivitas memerlukan biaya untuk menghasilkan value yang merupakan jumlah di mana konsumen mau membayarnya. Selisih antara total value dengan biaya adalah margin.
Jadi value chain berisi value activities dan margin. Value activities itu sendiri terdiri dari aktivitas primer (primary activities) yang berhubungan secara fisik dengan pembuatan produk, penjualan, transfer kepada konsumen, serta layanan purna jual, dan aktivitas pendukung (support activities) yang mendukung aktivitas primer melalui pembelian masukan, teknologi, sumber daya manusia, dan fungsi lainnya.
Aktivitas Primer Inbound Logistics. Aktivitas yang berhubungan penerimaan, penuyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk, seperti: penanganan material, pergudangan, pengendalian persediaan, penjadwalan kendaraan, dan pengembalian ke pemasok.
Operation Aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan masukan menjadi produk jadi, seperti: permesinan, pengemasan, pemasangan, perawatan mesin, pengujian, penyetakan, dan operasi fasilitas.
Outbound Logistics Aktivitas yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk secara fisik kepada pembeli, seperti: penggudangan barang jadi, penanganan material, operasi kendaraan pengiriman, pemrosesan pesanan, dan penjadwalan.
Marketing and Sales Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan sarana di mana pembeli dapat membeli produk dan membujuk mereka untuk melakukannya, seperti: periklanan, promosi, tenaga penjualan, quoting, seleksi channel, channel relation, dan penetapan harga.
Service Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan jasa untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai produk, seperti: instalasi, perbaikan, pelatihan, parts supply, dan penyesuaian produk.
Aktivitas Pendukung Procurement Mengacu pada fungsi dari pembelian masukan yang dipergunakan dalam value chain perusahaan, bukan pada masukan yang dibeli itu sendiri.
Technology Development Terdiri dari sejumlah aktivitas yang dapat dikelompokkan secara luas dalam usahanya memperbaiki produk dan proses.
Human Resource Management Terdiri dari aktivitas-aktivitas yang meliputi: perekrutan,hiring, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua jenis personil.
Firm Infrastructure Terdiri dari sejumlah aktivitas yang meliputi: manajemen umum, perencanaan, pendanaan, akuntansi, hukum, government affairs, dan manajemen kualitas.
Value Chain
Value Chain
Balanced Scorecard Dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja di sektor bisnis pada tahun 1990 Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: 1. kartu skor (scorecard) 2. berimbang (balanced).
Perspektif BSC Kaplan dan Norton menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu : financial customer internal business process learning and growth.
Perspektif financial BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability. Perspektif ini digunakan dalam rangka melakukan penilaian kinerja organisasi. Apabila dinarasikan akan berbunyi: ”organisasi harus memenuhi sebagaimana harapan agar dinilai berhasil
Perspektif customer Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi. Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
Perspektif internal business process Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.
Perspektif learning & growth Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi. Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.