BAB XIV MESIN TURING.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Bahasa dan Automata
Advertisements

Teori Bahasa dan Automata
Pertemuan 14 Pengantar ke Mesin Turing
Teori Bahasa dan Automata
SUATU FINITE STATE AUTOMATA
Pertemuan 11 PUSH DOWN AUTOMATA (PDA)
Session 12 Pushdown Automata
Ekivalensi -move pada Non Deterministik FSO ke Deterministik FSO
Push Down Automata (PDA)
Bab VII FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
14. PUSH DOWN AUTOMATA.
Teori Bahasa & OTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
PUSH DOWN AUTOMATA & MESIN TURING
8. Otomata hingga dengan output
Mesin Turing Pertemuan 12
PUSHDOWN AUTOMATA & TURING MACHINE
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
PENDAHULUAN.
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
14. PUSH-DOWN AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Mesin Turing.
Pertemuan 3 FINITE AUTOMATA
BAB 13 PUSH DOWN AUTOMATA.
PUSH DOWN AUTOMATA.
Pushdown Automata PDA.
PUSH DOWN AUTOMATA ( PDA )
Teori Bahasa & OTOMATA.
2. Mesin Turing (Bagian 2) IF5110 Teori Komputasi Oleh: Rinaldi Munir
Non Deterministic Finite Automata dengan є – Move
2. Mesin Turing (Bagian 1) IF5110 Teori Komputasi Oleh: Rinaldi Munir
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
PUSH DOWN AUTOMATA (PDA)
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori-Bahasa-dan-Otomata
Kelompok 6 Turing Machine
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Teori Bahasa Otomata D. Sinaga, M.Kom.
Penggabungan dan Konkatenasi Finite State Automata
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
3. Mesin Turing (Bagian 3) IF5110 Teori Komputasi Oleh: Rinaldi Munir
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA TATA BAHASA LEVEL BAHASA
Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIKOM Purwokerto
Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIKOM Purwokerto
Pertemuan 11 PUSH DOWN AUTOMATA (PDA)
2. Mesin Turing (Bagian 1) IF5110 Teori Komputasi Oleh: Rinaldi Munir
ATURAN PRODUKSI TATA BAHASA REGULER
MESIN TURING Kuliah Teori Bahasa dan Otomata S1 Teknik Informatika
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Bab VII FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT.
Finite State Automata ♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output ♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah.
MESIN MOORE *YANI*.
Aturan Produksi Untuk Suatu Finite State Automata
Mesin Turing.
Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa
Pengantar Teknik Kompilasi
Konsep dan Notasi Bahasa
Mesin Turing HP
2. Mesin Turing (Bagian 2) IF5110 Teori Komputasi Oleh: Rinaldi Munir
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
Pertemuan4.
KOMPUTASI PEMROGRAMAN
KELOMPOK 12: AGUNG KURNIAWAN MUHAMMAD AMIN REZA ARLIANSYAH
Pushdown Automata (PDA)
Pengantar Teknik Kompilasi
Komputasi & Pemrograman
MESIN TURING. TEST KOMPETENSI Ni nomor berapakah mobil ini parkir?
Transcript presentasi:

BAB XIV MESIN TURING

Spesifikasi Mesin Turing Stack yang terdapat pada PDA memiliki keterbatasan kemampuan akses karena hanya diperkenankan mengakses data yang terdapat pada top stack. Untuk memindahkan akses pada bagian yang lebih rendah dari top stack, harus memindahkan bagian di atasnya. Permasalahan yang ada sekarang bukan keterbatasan memori tetapi bagaimana memori tersebut diorganisasikan.

Mesin Turing lebih bersifat umum, dan memiliki kemampuan lebih tinggi daripada finite state automata maupun push down automata dari segi aksi dan komponennya. Pada mesin Turing, memori akan berupa suatu pita yang pada dasarnya berupa array atau deretan sel-sel penyimpanan. Pita tersebut tidak mempunyai sel pertama dan sel terakhir. Setiap sel mampu menyimpan sebuah simbol tunggal. Pita dapat memuat informasi dalam jumlah tak terbatas, dan dapat dijelajahi/diakses pada bagian manapun dan urutan manapun dari pita.

Terdapat sebuah head yang menunjukkan posisi yang di akses oleh pita. Head dapat bergerak kekanan dan kekiri untuk membaca input dari pita dan sekaligus juga bisa melakukan penulisan pada pita atau mengubah isi pita. Mesin Turing bisa dianalogikan seperti komputer sederhana, dengan sejumlah state sebagai memori, pita sebagai secondary storage, dan fungsi transisi sebagai program.

Sebuah Mesin Turing secara formal dinyatakan dalam 7 tupel : Q = Himpunan state.  = Himpunan simbol input  = Simbol-simbol pada pita.  = Fungsi transisi S = State awal, S  Q F = Himpunan final state b = Simbol kosong.

Mekanisme kerja Mesin Turing Pergerakan mesin Turing : R = right/kanan, L = left/kiri. Fungsi transisi : (q1, a) = (q1, a, R) dibaca : Pada state q1, head menunjuk karakter ‘a’ pada pita menjadi state q1, head bergerak ke kanan.

Prinsip dalam menggerakkan mesin Turing : Lihat state semula dan simbol yang ditunjuk head. Berdasarkan fungsi transisinya: tentukan state berikutnya, lakukan penulisan ke pita, dan gerakkan head ke kanan atau ke kiri. Bila dari pasangan (state, yang ditunjuk head) tidak ada lagi transisi, berarti mesin turing berhenti. Bila mesin turing berhenti di dalam final state berarti input diterima, jika sebaliknya berarti input ditolak.

Deskripsi Seketika pada Mesin Turing Deskripsi seketika diperlukan untuk menyatakan secara formal konfigurasi mesin Turing pada suatu saat. Perubahan dari suatu kondisi ke berikutnya dipisahkan dengan tanda ‘ —’ (dibaca : berubah menjadi).