SENI BAROK & ROCOCO Pertemuan 1 Matakuliah : W0122 | SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010 SENI BAROK & ROCOCO Pertemuan 1
SENI BAROK | pengertian Istilah Barok (Baroque) sebenarnya semula diberikan sebagai suatu kritik. Berasal dari bahasa Italia ‘barocco’ yang bermakna bandul kalung dari abad Pertengahan yang bentuknya berlekuk-lekuk. Selain itu juga diperkirakan berasal dari bahasa Portugis ‘barrocco’ yang bermakna mutiara dengan bentuk tidak biasa. Dari kedua makna dapat disimpulkan sebagai bentuk seni yang tidak beraturan, penuh lekukan dan cenderung berlebihan. Peter Paul Rubens | Rape of The Daughters of Leucippus| 1616-17 Bina Nusantara University
SENI BAROK | latar belakang Seni Barok muncul di Roma, Italia berkembang sekitar tahun 1580-1710. Pada masa tersebut di Eropa terjadi perpecahan dalam agama Kristen. Walau telah terjadi gerakan reformasi yang membawa pembaharuan pada Gereja Katolik, muncul ketidakpuasan yang melahirkan Protestanisme. Pergolakan politik juga terjadi, diantaranya karena Bangsa Eropa saling berebut wilayah kolonial di Asia, Afrika hingga Amerika. Ilmu pengetahuan dan pemikiran yang dipicu oleh perkembangan Renaissance terus berlanjut dan menghasilkan teori-teori baru dalam ilmu pengetahuan, medis dan filsafat, misalnya: teori Gravitasi Newton, teori Galileo. Walaupun demikian teori-teori tersebut terkadang masih mendapat tentangan pihak Gereja. Jan Vermeer |Girl with The Pearl Earings | 1665 Bina Nusantara University
SENI BAROK | latar belakang Gaya Barok dikaitkan dengan menguatnya kekuasaan kepausan sebagai pimpinan tertinggi agama Katolik di dunia, dalam hal agama, politik, dan juga kesenian. Bila pada masa Renaissance gereja memegang peranan penting sebagai patron (pelindung) seni, maka pada masa Barok, hal ini masih berlanjut. Guna mengantisipasi perkembangan kaum Protestan, Paus berusaha menjadikan Roma sebagai kota yang paling indah di dunia dengan semboyan: ‘Demi kebesaran Tuhan dan Gereja’. Oleh karenanya masa Barok dapat disebut sebagai ‘The Age of Expansion’ – Masa Ekspansi. Selain didukung oleh kalangan Gereja, gaya ini juga didukung oleh raja-raja dan kaum aristokrat Eropa. Gianlorenzo Bernini | 1632 Baldacchino, St. Peter’s Bassillica Bina Nusantara University
SENI BAROK | karakteristik Gaya Barok pada dasarnya melanjutkan perkembangan gaya sebelumnya, yaitu Renaissance yang telah mengalami masa puncak kejayaan, kemudian dilanjutkan oleh Mannerisme. Seniman-seniman muda yang kurang puas dengan stilasi gaya Mannerisme berusaha menciptakan suatu gaya seni yang berbeda. Gaya Barok berkembang di seluruh Italia dan Perancis, Spanyol, Eropa Utara (Belgia, Jerman) dan Inggris dengan patron kalangan kerajaan. Di Belanda perkembangan seni cenderung sekular (non religius). Gianlorenzo Bernini | Appolo & Daphne Bina Nusantara University
SENI BAROK | karakteristik Kecenderungan inspirasi religius masih berlanjut, terutama dengan patron dari kalangan Gereja. Tema lain adalah lukisan potret, landscape dan still life. Tampilan gaya Barok cenderung penuh emosi dan gerak yang energik. Aspek gerak dan ruang menjadi perhatian utama. Masih mengejar kesempurnaan bentuk yang naturalistik, namun digambarkan dengan cara yang lebih dramatis, penuh emosi dengan beragam ekspresi. Dalam karya sering kali muncul suatu narasi visual. Komposisi biasanya asimetris dan teknik perspektif tidak terlalu mengikat. Komposisi kebanyakan bersifat diagonal, berbeda dengan komposisi Renaissance yang bersifat vertikal dan horisontal. Caravaggio | The Conversion of St. Paul | 1600-01 Bina Nusantara University
SENI BAROK | karakteristik Melanjutkan eksplorasi chiaroscuro (teknik gradasi dan pencahayaan) Renaissance Puncak, pada gaya Barok pencahayaan yang dramatis banyak digunakan. Untuk menghasilkan suasana dramatis, digunakan pencahayaan dan warna-warna kontras, serta permukaan yang kaya tekstur. Aspek ekspresi psikologis menjadi perhatian penting dalam penggambaran suatu karakter. Hal ini juga diikuti oleh perkembangan seni patung yang mengutamakan pengolahan aspek ekspresi, pergerakan dan lipatan-lipatan kain yang sangat detail. Gianlorenzo Bernini | 1645-62 The Ecstasy of St. Teresa Bina Nusantara University
SENI BAROK | perkembangan Arsitektur dan interior tampil sangat megah, berat yang melanjutkan masa klasik namun lebih kaya akan ornamen. Ornamen diterapkan secara penuh dan diinspirasi dari masa klasik yang banyak mengolah sulur-suluran, bunga-bunga, tetumbuhan dan lekukan-lekukan yang diterapkan secara agak berlebih dan seolah bergerak dinamis. Gaya Barok berkembang di seluruh Italia dan Perancis, Spanyol, Eropa Utara (Belgia, Jerman) dan Inggris dengan patron kalangan kerajaan. Di Belanda perkembangan seni cenderung sekular (non religius). Gianlorenzo Bernini | David | 1632 Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni lukis | Italia Caravaggio |The Calling of St. Matthew | 1599-1600 Caravaggio |Judith Slaying Holofernes | 1598 Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni lukis | Belgia Peter Paul Rubens | The Rising of The Cross | 1610-11 Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni lukis | Belanda Rembrandt van Rijn The Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp | 1632 Rembrandt van Rijn | The Night Watch | 1642 Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni lukis | Belanda Jan Vermeer | 1670 The Art of Painting Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni lukis | Perancis Nicholas Poussin | 1636-37 The Rape of The Sabine Women Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni lukis | Spanyol Diego de Velazquez |1656 Las Meninas Bina Nusantara University
SENI BAROK | seni patung | Italia Gianlorenzo Bernini | 1632 David Gianlorenzo Bernini | 1645-62 The Ecstasy of St. Teresa Bina Nusantara University
SENI BAROK | arsitektur & interior | Italia Gianlorenzo Bernini | 1632 Baldacchino, St. Peter’s Bassillica Gianlorenzo Bernini | 1656- St. Peter’s Colonnade, Bassillica Bina Nusantara University
SENI BAROK | arsitektur & interior | Italia St. Peter’s Bassilica, Vatican Carlo Maderno | nave & facade| 1607 Michaelangelo | plan & dome | 1615 Bina Nusantara University
SENI BAROK | arsitektur & interior | Inggris Sir Christopher Wren | St. Paul’s Cathedral |1675-1710 Bina Nusantara University
SENI BAROK | arsitektur & interior | Perancis Hardouis Mansart, Louis le Vau | Versailles Palace |1669-85 Hardouis Mansart, Le Brun | Halls of Mirrors, Versailles |1678 begun Bina Nusantara University
SENI BAROK | inspirasi ornamen Buket bunga dan sulur-suluran yang penuh Cupids dan bayi Teknik Marquetry Bina Nusantara University
SENI BAROK | inspirasi ornamen Monogram yang menjadi identitas kepemilikan Ukiran motif kain Bina Nusantara University
ABAD 18 | latar belakang Pada abad ke-18 konsep-konsep filosofis berkembang pesat dan mulai diterapkan dalam gerakan-gerakan politik. Pemikiran bahwa monarki memiliki kekuasaan absolut mulai bertentangan dengan pemikiran yang berpihak pada rakyat – begitu pula absolutisme religius dengan sekularisme Tokoh-tokoh pemikir yang terkenal di masa ini antara lain: Rene Descartes, John Locke, Denis Diderot banyak menyumbangkan ide pemikiran. Perkembangan lain yang terjadi pada masa itu adalah dikembangkannya mesin uap oleh James Watt yang kemudian menjadi dasar bagi lahirnya Revolusi Industri (1736-1819) di Inggris. Bina Nusantara University
ABAD 18 | latar belakang Pada masa ini muncul Revolusi Amerika (1775-1783), mengakhiri kekuasaan Inggris atas wilayah koloni tersebut, serta Revolusi Perancis (1789-1799) yang menumbangkan pemerintahan Raja Louis XVI. Kedua revolusi tersebut mengakhiri kekuasaan absolut kerajaan di hampir seluruh wilayah Eropa Barat yang sudah mengakar berabad-abad. Hal ini menimbulkan puncak pertentangan antara pemikiran rasional dan kualitas intelektual dengan kekuasaan absolut gereja dan monarki yang tidak boleh dipertanyakan. Pertentangan ini melahirkan harapan akan kemampuan manusia menguasai alam dan semangat percaya diri. Sementara pertentangan itu sendiri menimbulkan kewaspadaan. Elisabeth Lebrun | Queen Marie Antoinette of France |1783 Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | pengertian Istilah Rococo berasal dari bahasa Perancis ‘rocaille’ dan ‘coquille’ yang bermakna batu dan kerang- yang digunakan untuk menghias bagian dalam gua buatan pada taman bergaya Barok. Para ahli masih mempertimbangkan apakah Rococo merupakan suatu gaya tersendiri atau hanya merupakan improvisasi dari gaya Barok. Gaya ini muncul di Perancis dan berkembang sekitar 1700 – 1800, pada pemerintahan Raja Louis XIV hingga Raja Louis XV. Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | latar belakang Pada 1648 Louis XIV mendirikan Royal Academi of Painting and Sculpture untuk pembinaan kesenian Perancis. Wafatnya Raja Louis XIV pada 1715 berakibat : Menurunnya kekuasaan kalangan aristokrat. Pusat perkembangan seni bergeser dari kastil dan istana ke ‘hotel’. Yang pada waktu itu bermakna town house. Bangsawan juga banyak pindah dari kastil ke hotel. Dalam dunia seni, patron yang semula didominasi kaum raja dan bangsawan bergeser ke kaum menengah atas dan kaum borjuis. Francois Boucher | The Luncheon |1739 Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | latar belakang Muncul ‘salon’, yaitu tempat bersosialisasi bagi kaum menengah atas yang bercita rasa tinggi. Salon biasanya dikelola oleh seorang ‘hostess’(nyonya rumah). Tempat-tempat ini biasanya didesain dengan mewah yang menyediakan jamuan, musik serta atmosfer kalangan atas. Di tempat ini juga dipamerkan lukisan-lukisan yang dihasilkan seniman Royal Academy of Painting & Sculpture Karena biasa tinggal di kastil yang berdesain mewah, sementara rumah di perkotaan biasanya biasa saja dan kurang teratur, maka kaum terpandang berusaha mendesain rumahnya dengan taman yang indah, tata letak dan dekorasi yang sangat dipertimbangkan. Profesi arsitek dan desainer interior berkembang pesat. Germain Boffrad |Salon de la Princesse, Hotel de Soubise, Paris |1732 Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | latar belakang Setelah Raja Louis XIV wafat, posisinya digantikan oleh Raja Louis XV yang juga sangat menggemari kemegahan dan dekorasi. Oleh karena itu di Perancis, gaya ini sering juga disebut sebagai Gaya Louis XV. Di wilayah Eropa lainnya, terutama Jerman, seni Rococo masih berkembang pesat di kalangan istana. Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | karakteristik Tema lukisan biasanya para bangsawan yang sedang berkumpul di taman (fete galante – adegan hiburan yang elegan), atau dewa-dewa masa Klasik yang sedang bertemu. Tema-tema ini dikemas dalam pemaknaan yang ringan, indah, suasana damai, penuh fantasi dan keanggunan yang penuh gerak. Teknik lukis masih menggunakan pendekatan naturalistik. Berbeda dengan Barok yang menggemari pewarnaan kontras yang cenderung gelap untuk dramatisasi, maka Rococo banyak menerapkan warna-warna pastel untuk penggambaran suasana yang lembut. Antoine Watteau | The Love Song|1717 Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | karakteristik Arsitektur masih melanjutkan kemegahan arsitektur Barok yang berat dan penuh ornamen, dengan kecenderungan kembali pada seni klasik. Ornamen cenderung melebihi Baroque, kaya akan lekuk-lekuk sulur yang seolah bergerak sangat dinamis. Terdapat sentuhan eksotis dari belahan dunia lain, seperti China. Karya yang mendapat pengaruh seni budaya China disebut juga ‘Chinoiserie’. Ini muncul, baik pada arsitektur, desain taman, karya lukisan, fashion,furniture, kerajinan maupun ornamen. Kegemaran akan Chinoiserie berkembang di Perancis dan Inggris sekitar 1720. Chinoisserie Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | seni lukis Francois Boucher | An Autumn Pastoral |1749 Antoine Watteau | A Pilgrimage to Cythera |1717 Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | seni lukis Jean Honore Fragonard | Happy Accidents of The Swing |1767 Elisabeth Vigee Lebrun | Self portrait|1790 Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | arsitektur & interior | Jerman Dominikus Zimmermann | Wieskirche, Bavaria |1745-54 Bina Nusantara University 33
SENI ROCOCO | arsitektur & interior | Rusia Catherine Palace, Tsarkoye Selo| Bina Nusantara University
SENI ROCOCO | inspirasi ornamen Rocaille Bentuk organik yang berlekuk-lekuk. Stilasi daun Achantus Ukiran yang sangat detail Lengkungan S dan C Motif Natural Asimetris Bina Nusantara University