Polar plot dan Nyquist plot Pertemuan ke 9

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Sistem Linear Oleh Ir. Hartono Siswono, MT.
METODE TEMPAT KEDUDUKAN AKAR (ROOT LOCUS)
ANALISIS TANGGAP TRANSIEN
Bentuk Koordinat Koordinat Kartesius, Koordinat Polar, Koordinat Tabung, Koordinat Bola Desember 2011.
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
RELASI & FUNGSI Widita Kurniasari.
BAB VI Metode Root Locus
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
mengenai stabilitas, dengan bagian-bagian sebagai berikut :
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Pendahuluan Pada pembahasan sebelumnya, telah dikembangkan rumus untuk parameter kinerja sistem order-dua : Prosentase overshoot (%OS), Time-to-peak (Tp),
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu, kita telah memperkenalkan root locus yaitu suatu metode yang menganalisis performansi lup tertutup suatu sistem.
Koordinat Kartesius, Koordinat Bola, dan Koordinat Tabung
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
Pertemuan 7- 8 Response Sistem Pengaturan
Pertemuan 13 Kestabilan Sistem
ROOT LOCUS ROOT = akar-akar LOCUS = tempat kedudukan ROOT LOCUS
Pertemuan Analisis dengan Bode Diagram
Pertemuan Tempat Kedudukan Akar(Root Locus Analysis)
Pertemuan Analisis dan Desain sistem pengaturan
Pertemuan Model Persamaan Ruang Keadaan
Kestabilan Analisa Respon Sistem.
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
Pertemuan 5-6 Transformasi Laplace Balik dan Grafik Aliran Sinyal
1 Pertemuan 25 Mathrix laboratory Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
GARIS-GARIS ISTIMEWA DALAM SEGITIGA
PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA
Tips Pembuatan ROOT LOCUS
Root Locus (Lanjutan) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 9.
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA
Matematika Dasar 3 “Trigonometri”
Response Sistem Pengaturan Pertemuan 4
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
PENCERMINAN ( Refleksi )
Metode lokasi akar-akar (Root locus method)
Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2
Karakteristik Sistem Pengaturan Pertemuan 6
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
BILANGAN KOMPLEKS Tujuan : Memahami Operasi Bilangan Kompleks.
Pertemuan 8 Realisasi digital controller dan kompensator digital
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
BAB VII Metode Respons Frekuensi
M-03 SISTEM KOORDINAT kartesius dan kutub
Model Persamaan Ruang Keadaan Pertemuan 12
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Root Locus (Ringkasan)
MATERI PEMBELAJARAN FASOR (kelas XII SMA)
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG
Metode Respons Frekuensi
Koordinat Polar Dalam beberapa hal, lebih mudah mencari lokasi/posisi suatu titik dengan menggunakan koordinat polar. Koordinat polar menunjukkan posisi.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Peta Konsep. Peta Konsep B. Transformasi pada Garis dan Kurva.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Macam-Macam Transformasi.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Macam-Macam Transformasi.
Pengertian Notasi Akar dan Pangkat Daerah Buka
Integral Bergantung Lintasan
Transcript presentasi:

Polar plot dan Nyquist plot Pertemuan ke 9 Matakuliah : Sistem Pengaturan Dasar Tahun : 2010 Polar plot dan Nyquist plot Pertemuan ke 9

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan : Mahasiswa dapat membuat diagram / skema untuk proses analisis dalam domain frekuensi yang dapat menunjukkan aplikasi Nyquist plot untuk analisa kestabilan sistem dinamik.

ANALISIS NYQUIST Metode Response (Tanggapan) Frekuensi Analisis Nyquist adalah metoda respons frekuensi untuk menentukan stabilitas absolut dan relatif dari sistem kontrol lup tertutup. Respons frekuensi mempunyai arti respons steady state dari suatu sistem terhadap input sinusoidal. Kestabilan sistem lup tertutup diperoleh dari fungsi alih lup terbuka.

Kestabilan absolut berupa pernyataan keadaan : Sistem stabil Sistem tidak stabil Kestabilan relatif berupa pernyataan keadaan : Seberapa stabil Seberapa tidak stabil POLAR PLOT Didalam wawasan frekuensi ( frequency domain ), s dapat digantikan dengan j , sehingga GH(s) dapat dinyatakan sbb : Bentuk Polar GH(j) = |GH(j)|  ()

Bentuk Euler GH(j) = |GH(j)| e+j GH(j) = |GH(j)| [cos ()+ j sin ()] Bentuk Rectangular ( kompleks ) GH(j) = Re GH(j) + j Im GH(j) Kedua polar plot diatas adalah identik hanya sistem koordinatnya yang berbeda.

Contoh 1 : Buatlah polar plot dari fungsi alih lup terbuka Gantikan s dengan j. Dengan nilai  positip yang lain akan diperoleh T.K berbentuk setengah lingkaran dan untuk - <  < 0 diperoleh bayangan cermin dari setengah lingkaran yang bawah.

Nyquist Path Nyquist path adalah garis tertutup ( contour ) pada bidang s yang mengelilingi / melingkungi seluruh bidang di sebelah kanan sumbu khayal ( imaginair ). Nyquist Path tidak melalui kutub ( pole )

Nyquist Path tidak melalui kutub ( pole ) di sumbu tegak Persamaan-persamaan pada lintasan ab : s = j 0<<o bc : -900900 cd : s = j o  def : 900-900 Nyquist Path tidak melalui kutub ( pole ) di sumbu tegak

fg : s = j - -o gh : -900900 hi : s = j -o  0 ija : -900900 Nyquist Stability Plot Pemetaan ( mapping ) dari Nyquist path ke bidang GH(s). Merupakan polar plot dengan sumbunya diganti menjadi riil dan imajiner dari GH(s).

Contoh 2 : Buatlah Nyquist stability plot dari GH(s) tidak mempunyai pole di titik asal (origin) dan di sumbu j, maka lintasan Nyquistnya seperti di bawah ini. Lintasan ad : s = j 0 <  < 

Jika GH(j) digambarkan akan menghasilkan plot seperti dibawah ini. Garis tebal menunjukkan lintasan ad dengan 0<< dan garis putus-putus untuk lintasan fa dengan -<< 0.

Lintasan def di tak terhingga pada Nyquist path dipetakan ke bidang GH(s) sbb : dengan +900    -900 Sama dengan polar plot contoh 1 dengan sumbu diganti

Contoh 3 : Buatlah Nyquist Plot dari fungsi alih lup terbuka di bawah ini. Jawab : ada 1 pole di origin maka Nyquist Pathnya sbb : Lintasan ad : s = j 0 

Dari hasil contoh perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa : Jika frekuensi  bergerak naik dari frekuensi 0   , maka : Magnitude |GH| turun dari   0 Sudut Fasa GH akan turun dari –90o  -180o Karena itu Nyquist Plot tidak memotong sumbu riil positip. Gambar ( a ) merupakan Nyquist Plot dari Nyquist path ad ( lintasan ad ).

Lintasan fi merupakan bayangan cermin dari lintasan ad Lintasan fi merupakan bayangan cermin dari lintasan ad. Titik d’ dan f’ bertemu di origin dan merupakan titik di tak terhingga pada Nyquist path sehingga e’ terletak di titik asal (origin). Jadi di titik asal (0,0) terdapat bayangan dari lintasan def pada Nyquist path dengan magnitude mendekati nol.

Di titik a dan i lintasan berbelok 900, maka gambar di titik a’ dan i’ juga demikian akan berbelok 90o kekanan. Titik a’ dan i’ adalah titik di tak terhingga dan Nyquist plot adalah lintasan yang tertutup, dan titik a’ dan i’ di hubungkan dengan setengah lingkaran.