Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan Kesehatan anak

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KKN 2011/2012.  Pendidikan  Kesehatan  Daya beli.
Advertisements

PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS
Mengenal Lebih Dekat HIV/AIDS
BAHAN RAKOR P3WB.
MLA merupakan metode kontrasepsi alamiah yang mengandalkan pemberian ASI pada bayinya Akan tetap mempunyai efek kontrasepstif apabila Menyusukan secara.
MASALAH-MASALAH DALAM PEMBERIAN ASI
Tindak Lanjut – Rencana Kerja
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
DIARE (MENCRET).
Tingkah Laku Anak-Induk
PMTCT DALAM PERSPEKTIF HAK ANAK
PELAKSANAAN PPIA DI PROVINSI BALI
MEMAHAMI BAHAYA HIV / AIDS Di Susun : Arif Nurhuda, S.Pd
Created By : Siti Nurlaila PRES ENT. AIDS bisa dibilang sebagai wabah penyakit yang paling mematikan didunia. Penyebarannya mungkin tak secepat.
Apakah Indonesia sudah mencapai titik balik ? Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Materi Inti. 5 Makanan bagi Bayi yang Lahir dari Ibu HIV
MASA INKUBASI AIDS Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIV sampai dengan menunjukkan gejala-gejala AIDS. Waktu yang.
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
YUSLIANA NAINGGOLAN, SPD, M.KES
Disampaikan pada : Pertemuan Pemuktahiran dan Analisa Data Tk Provinsi
PENGUKURAN KUSTA.
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Stadium klinis HIV/AIDS
ELIMINASI TRANSMISI HIV DARI IBU KE ANAK
UPAYA-UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Tugas Prakerin (32-34) “HIV & AIDS” Disusun oleh Nama
PEKERJA SOSIAL DENGAN HIV/AIDS
PMTCT DALAM PERSPEKTIF HAK ANAK
TB DENGAN HIV.
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi dan Anak
Ninis Indriani, M. Kep., Sp.Kep.An
TEKNIK KONSELING PENYAKIT HEPATITIS B DAN C
Dr.HERU WAHYONO,SpA RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO, 20 Agustus 2016
Definisi cytomegalovirus atau lebih sering disebut dengan cmv adalah infeksi opurtunistik yang berhubungan dengan HIV. virus ini juga merupakan anggota.
TBC pada ibu hamil dan ibu bersalin
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
INFEKSI YANG MENYERTAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN VIRUS HEPATITIS
BY : MESI SEPTIA YUDA IIB
Penanganan Fisioterapi pada Bayi Prematur
HIV AIDS.
Mengumpulkan Informasi Tentang Masalah
MASALAH MENYUSUI PADA IBU DENGAN KEADAAN KHUSUS
Pelayanan Kesehatan.
HIV/AIDS Pengenalan HIV/AIDS.
“Strategi KIE HIV-AIDS” terkait PPIA
HIV DALAM KEHAMILAN Presentator : Riyanda Furqan dan Darmawan Legisuntro Ramud Pembimbing : dr. Munawar, Sp.OG.
IKHTISAR PERAWATAN PASIEN HIV/ART
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN UDINUS
Mengenal Lebih Dekat HIV/AIDS
PERLU DIKETAHUI BUKAN UNTUK DIJAUHI
HIV AIDS
PMTCT DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO DAN PENCEGAHAN
DR. SRI ANITA MULIA  ADHERENS (KEPATUHAN MINUM OBAT) pada pasien ARV.
PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS Puskesmas Boyolali I.
1. Analisa Univariat Deskripsi karakteristik subjek penelitian.
HIV/AIDS Penularan HIV/AIDS.
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI 1. ASI ASI  dihasilkan dari tubuh ibu… 2 AIR SUSU IBU.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
Created by: Petugas Pustu Bukit Sembilan. Apa itu Campak & Rubella ? Campak & Rubella adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh VIRUS.
Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual PERAN KADER DALAM KOLABORASI TB HIV.
Subdit HIV AIDS Kementrian Kesehatan
Materi Dasar Tentang TB
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
TUBERCULOSIS (TBC) UPT PUSKESMAS ANAMBAS. TBC ITU ………………..???  BUKAN  BUKAN PENYAKIT KETURUNAN  BUKAN KARENA GUNA-GUNA  BUKAN  BUKAN JUGA KARENA.
PENYULUHAN HIV AIDS dr.Muhammad yusuf Nurkiswa m.rizal Pkm BANDA SAKTI.
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
Transcript presentasi:

Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan Kesehatan anak Disampaikan pada: Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Anak (PPIA) Klungkung, 30 September 2014

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum: mampu memahami pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan anak Tujuan Pembelajaran Khusus: Menjelaskan Bentuk-bentuk pencegahan penyakit dan pengobatan untuk anak dari ibu HIV 2. Menjelaskan Diagnosis HIV pada bayi /anak dari ibu HIV

Pokok Bahasan Bentuk-bentuk pencegahan penyakit dan pengobatan untuk anak dari ibu HIV Diagnosis HIV pada bayi /anak dari ibu HIV

1. Bentuk-bentuk pencegahan penyakit dan pengobatan untuk anak dari ibu HIV

1. Pemberian ARV dalam rangka PPIA ARV profilaksis pada bayi

ARV profilaksis pada bayi Pemberian AZT (Zidovudine) pada bayi prematur: Bayi prematur <30 minggu : 2 mg/kgBB/12 jam selama 4 minggu, kemudian 2 mg/KgBB/8 jam selama 2 minggu terakhir Bayi prematur 30-35 minggu: 2 mg/kgBB/12 jam selama 2 minggu pertama, kemudian 2 mg/kgBB /8 jam selama 2 minggu diikuti 4 mg/KgBB/12 jam selama 2 minggu terakhir Nevirapine tidak lagi diberikan: berkaitan dengan risiko resistensi jika kemudian bayi perlu mendapatkan ART

Jadwal kunjungan pemeriksaan Keterangan Saat lahir sampai 48 jam (KN1) 7 hari (KN2) 4 Mg (KN3) 6 Mg 2 Bl 3 Bl 4 Bl 6 Bl 9 Bl 12 Bl 18 Bl Evaluasi klinis X x Berat badan dan Panjang Badan Pemberian makanan SF/ ASI SF /ASI + Mknn Padat Makanan keluarga ARV Profilaksis Profilaksis PCP dengan kotrimoksasol Im unisasi Hep B OPV BCG OVP Hep B DTP HIB Cam pak LABORATORIUM Hb dan Leukosit CD4 Dilakukan bila pasien terbukti terinfeksi HIV atau ada tanda terinfeksi HIV PCR RNA DNA Dilakukan bila pasien mampu, paling dini pada usia 6 minggu  Serologi HIV

Profilaksis Kotrimoksasol Diberikan pada semua bayi terekspos HIV (bayi lahir dari ibu HIV) dari usia 6 minggu (termasuk atau tidak dalam program PMTCT) sampai usia 12 bulan bila klinis baik atau sampai terbukti bayi tidak terinfeksi HIV Pemberian dilanjutkan bila bayi terinfeksi HIV Mencegah Pneumocystis Jirovecii Pneumonia dan juga efektif mencegah toxoplasmosis dan beberapa infeksi bakteri seperti Salmonella, Haemophilus, Staphylococcus Dosis: 4-6 mg (TMP)/kgBB, sekali sehari

Imunisasi Bayi yang terpapar HIV harus mendapat imunisasi sesuai dgn jadwal Kemkes RI atau IDAI untuk melindungi dari berbagai penyakit Prinsip umum: tidak memberi vaksin hidup bila sudah terdapat gejala infeksi HIV Perhatian khusus utk BCG

Infeksi HIV simtomatik Waktu optimal imunisasi Jadwal imunisasi Vaksin Infeksi HIV asimtomatik Infeksi HIV simtomatik Waktu optimal imunisasi BCG* Ya Tidak Saat lahir DPT Minggu ke 8,12,16 OPV** Minggu ke 0, 8,12,16 Campak Bulan ke 6 dan 9 Hepatitis B Seperti pada anak yang tidak Terinfeksi Demam Kuning Tetanus toksoid

2. Diagnosis HIV kepada bayi dan anak dari ibu HIV

Cara pemeriksaan Secara Virologi: PCR (DNA atau RNA) Bahan: sampel darah (serum) atau sampel darah kering (Dried Blood Sample/DBS) 2. Secara Serologis: memeriksa antibodi HIV baik secara Elisa atau Rapid tes Harus didahului konseling Dilakukan sedini mungkin 

Waktu Pemeriksaan 4-6 minggu: PCR HIV 4-6 bulan: 18 bulan:   4-6 minggu: PCR HIV 4-6 bulan: 18 bulan: Antibodi HIV

Outcome PMTCT Bayi HIV (-) Follow up rutin HIV (+) PCR kedua untuk konfirmasi Lanjutkan kotrimoksasol Konseling utk ART Tata laksana anak dgn HIV+

Panduan Diagnosis Bayi <18 bulan jika pemeriksaan virologi tersedia Bayi lahir dari ibu HIV positif Uji virologi HIV ke 1 (usia minimal 6 minggu Uji virologi HIV ke 2 (minimum 4 minggu dari test ke 1 ASI dalam 6 minggu terakhir Periksa gejala & tanda HIV Uji serologi HIV usia 9-12 bulan HIV Negatif Konseling & Tata laksana lanjutan HIV positif Uji serologi HIV pada usia > 18 bulan HIV Positif Uji serologi HIV ulang STOP ASI > 6 minggu (-) (-) (+) (+) (-) (-) (-) (+) (+) (+)

Penilaian dan Tatalaksana Awal

Menyingkirkan diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak Uji virologik negatif pada anak dan bila pernah mendapat ASI, pemberiannya sudah dihentikan lebih dari 6 minggu. Uji antibodi negatif pada anak berusia lebih dari 18 bulan, dan sudah menghentikan pemberian ASI minimal 6 minggu Uji antibodi paling dini pada usia 9 bulan

Pemeriksaan serologi anti HIV pada Anak Antibodi HIV dari ibu, dapat terdeteksi sampai umur anak 18 bulan, →interpretasi hasil sulit pada usia <18 bulan. Bayi dengan uji antibodi HIV (+) pada usia 9- 18 bulan dianggap berisiko tinggi mendapat infeksi HIV, namun diagnosis definitif saat usia 18 bulan.

Lanjutan.. Diagnosis HIV pada anak usia <18 bulan perlu uji virologi HIV. Anak dengan uji virologi HIV (+)pada usia berapapun dikatakan terkena infeksi HIV. Anak yang mendapat ASI akan terus berisiko terinfeksi HIV, →infeksi HIV baru dapat disingkirkan setelah ASI dihentikan lebih dari 6 minggu.

Early Infant Diagnosis Diagnosis dini penting untuk memberikan inisiasi ART dini Inisiasi ART dini memberi prognosis klinis lebih baik Kendala: Teknik pemeriksaan Biaya Pemberian ASI  diperiksa setelah 6 minggu penghentian ASI

Early Infant Diagnosis Peran penting PITC Diagnosis Presumtif HIV: 1. temukan gejala: minimal 2 dari 7 berikut: - pneumonia - diare kronis - otitis media berulang - berat badan sangat rendah - limfadenopati generalisata - oral thrush - TB (pada pasien , saudara kandung atau orang tua) 2. tes antibodi HIV, bila mungkin periksa CD

2222 TERIMA KASIH