NAILI FAUZIYAH, Faktor Yang Berhubungan Dengan Drop Out Pengobatan Pada Penderita TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Salatiga
Identitas Mahasiswa - NAMA : NAILI FAUZIYAH - NIM : PRODI : Kesehatan Masyarakat - JURUSAN : Ilmu Kesehatan Masyarakat - FAKULTAS : Ilmu Keolahragaan - nebly_q pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : dr. Yuni Wijayanti, M.Kes - PEMBIMBING 2 : Eram Tunggul P, SKM, M.Kes - TGL UJIAN :
Judul Faktor Yang Berhubungan Dengan Drop Out Pengobatan Pada Penderita TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Salatiga
Abstrak Tuberkulosis Paru sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan di semua negara. Tetapi dalam program pemberantasan penyakit TB Paru, masih adanya kejadian drop out pengobatan pada penderita. Angka drop out penderita TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Salatiga tahun 2006 dan 2007 sebesar 18% dan 13% sedangkan pada tahun 2008 sebesar 19%. Berdasarkan standar pelayanan minimal, bahwa nilai drop out tidak boleh lebih dari 5%. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Faktor yang Berhubungan dengan Drop Out Pengobatan TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian case control. Populasi terdiri dari populasi kasus yaitu penderita TB Paru yang drop out dari pengobatan dan populasi kontrol yaitu penderita TB Paru yang tidak drop out dari pengobatan. Sampel yang diambil terdiri dari sampel kasus berjumlah 10 orang dan sampel kontrol berjumlah 20 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan uji Chi Square dan uji Fisher’s sebagai uji alternative dengan derajat kemaknaan 0,05 dan menghitung nilai Odds Rasio (OR). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan drop out pengobatan pada penderita TB Paru yaitu jarak (p value = 0.024, OR = 11,000), motivasi penderita(p value = 0.001, OR = 27,000), motivasi keluarga(p value = 0.001, OR = 36,000), pengawas minum obat (p value = 0.019, OR = 9,333) efek samping obat(p value = 0.017, OR = 13,500). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu pendidika (p value = 0,115), jenis kelamin (p value = 0,700) dan sikap (p value = 0,141). Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah (1) BP4 diharapkan mengupayakan kunjungan rumah sebagai bentuk dukungan dan pengawasan keteraturan berobat penderita serta upaya peningkatan promosi kesehatan. (2) Bagi penderita diharapkan agar teratur berobat sesuai petunjuk dan menyelesaikan pengobatan sampai tuntas. (3) Bagi Keluarga diharapkan untuk berperan aktif dalam mengawasi dan mendukung penderita dalam menyelesaikan pengobatan. (4) Bagi peneliti lain hendaknya melakukan penelitian lanjutan yang mendalam sehingga dapat mengetahui faktor risiko lain > Tuberculosis is still being a main medical problem up to now in every country. But, in the program of tuberculosis eradication, there still appear dropped out patients. The number of dropped out patients in Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Salatiga in 2006 and 2007 about 18% and 13% meanwhile in 2008 about 19%. Based on minimum service standard that the count of dropped out patient must not pass the number of 5%. The problem that occurred and being discussed in this research is concerning to the factor that related to the dropped out patient in Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Salatiga. This research is kind of analytical survey with the research plan of case control. The population is consisting of case population that is dropped out tubercular from medical treatment. The taken sample is consisting of case sample about 10 samples and control sample about 20 samples which are gained through random sampling. The use instrument in this research is questioner. The data is collected through interview. The collected data in this research will be analyzed through Chi Square test and Fisher’s test as an alternate test with purpose of degree 0,05 and count the amount of Odds Ratio (OR). From the result of the research, could be concluded that the factor that related to the dropped out medical treatment of tubercular is distanced (p value = 0.024, OR = 11,000), tubercular motivation (p value = 0.001, OR = 27,000), family motivation (p value = 0.001, OR = 36,000), medicine consumption watcher (p value = 0.019, OR = 9,333) medicine side effect (p value = 0.017, OR = 13,500). The suggestion in this research is (1) hopefully PB4 strives for home visit as a kind of supporting and regularity monitoring to do medical treatment for tubercular and also the increasing health promotion. (2) for tubercular ought to check up regularly according to regulation and complete the medical treatment (3) for tubercular family ought to be active in monitoring and supporting in completing the treatment (4) for the next researcher ought to do the next depth research till find oyt another risky factors
Kata Kunci Drop Out Pengobatan, Penderita TB Paru Drop Out medical treatment, tubercular
Referensi Ahmad Sauki, 2002, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Drop out Pengobatan TB Paru di Puskesmas Paringin Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan, Skripsi. Amira Permatasari, 2005, Pemberantasan Penyakit TB Paru dan Strategi DOTS, FK Universitas Sumatra Utara. Azrul Azwar, 1996, Pengantar Adminitrasi Kesehatan, Jakarta:Binarupa Aksara Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006, Kepatuhan Pasien: Faktor Penting dalam Keberhasilan Terapi, Volume 7, No. 5, September Budioro B, 2000, Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Depkes RI, 1998, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. …………., 2000, Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta. …………, 2002, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, cetakan ke-8, Jakarta. ………….., 2007, Penanggulangan Tuberkulosis, Edisi 2, Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2001, Progran Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Semarang. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2007, Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah, Semarang. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI 2005, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis, Jakarta. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, 2004, Riset Operasional Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular Tahun 1998/1999 – 2003, Jakarta. Joniyansah, 2007, Kepatuhan Minum Obat pada Penderita TB Paru, Agustus Kusminah, 2005, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kegagalan Pengobatan Tuberkulosis di BP4 Pati, Skripsi. Misnadiarly, 2006, Penyakit Infeksi TB Paru dan Ekstrak Paru, Jakarta: Pustaka Populer Obor. M. Hariwijaya dan Sutanto, 2007, Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kronis, Jakarta: EDSA Mahkota. Niven Neil, 2000, Psikologi kesehatan: Pengantar untuk Perawat & Profesional Kesehatan Lain, Jakarta: EGC Purwanta, 2000, Ciri-Ciri Pengawas Minum Obat yang Diharapkan oleh Penderita Tuberkulosis Paru di Daerah Urban dan Rural di Yogyakarta Rafi’I, 2001, Kajian Penderita yang Mengalami Drop out di Puskesmas Tirto Kabupaten Pekalongan, Skripsi. Saifudin Azwar, 2008, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Belajar Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. ………………………, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT Rineka Cipta. Sopiyudin Dahlan, 2008, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba Medika Sri Suryawati, Komunikasi Dokter-Pasien Dan Kebutuhan Informasi, Bagian Farmakologi Klinik FK-UGM Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael, 2002, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Sagung Seto. Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineke Cipta Sugiarto Komala, 1996, Pengobatan Tuberkulosis, Jakarta: Hipokrates. Sugiono, 2004, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta Tanti Indah Sulistyowati, 2002, Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Drop Out Pengobatan TB Paru Positif BTA Positif di Balai Pengobatan Penyakit Paru Tegal, Skripsi Tjandra Yoga Aditama, 2008, Tuberkulosis, masalah dan perkembangannya, No. 57, Thn VI, November 2008, hlm ………………………., Pola Gejala Kecenderungan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru, No. 63, Umar Fahmi Achmadi, 2005, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta:PT Kompas Media Nusantara. Undang-Undang no 20 tahun 2003, 2003, system pendidikan nasional, akses 4 oktober Widoyono, 2008, Penyakit Tropis, Jakarta: Erlangga
Terima Kasih