Disusun oleh: Adelina Ariani Tenggono 0500584406 Hubungan Antara Perilaku Organisasi dan Tingkat Kepuasan Pekerja Pada PT. Unilever Indonesia Disusun oleh: Adelina Ariani Tenggono 0500584406
Pendahuluan Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Warta Ekonomi, pada tahun 2004 PT. Unilever Indonesia Tbk. Menjadi tempat favorit bekerja sekaligus menjadi perusahaan idaman 2004 Indonesia. Terpilihnya Unilever sebagai Perusahaan Idaman 2004 agaknya bisa dimengerti apabila melihat keinginan paling besar responden sekarang adalah bisa bekerja di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods. Namun ada faktor terbesar yang mempengaruhi hal ini, yaitu perilaku organisasi terhadap para pekerja.
Landasan Teori Global Job Satisfaction: kepuasan secara keseluruhan yang diperoleh pekerja dari pekerjaan yang dilakukannya Facet Job Satisfaction:kepuasan dengan aspek-aspek spesifik dalam pekerjaan, seperti pay/benefit, supervision, co-workers, opportunity for promotion, work itself Kepuasan kerja berpengaruh pada: produktivitas, absensi, dan turnover
Metodologi Penelitian Pengamatan pendahuluan: melakukan pengamatan terhadap permasalahan yang sering terjadi dalam dunia industri terutama yang berhubungan dengan psikologi industri. Studi Pustaka: Mempelajari dan memahami teori-teori dalam psikologi industri yang berhubungan dengan kasus/permasalahan yang dihadapi. Pengumpulan data: Mencari artikel mengenai psikologi industri Analisa data: Mengenalisa artikel yang telah diperoleh Membuat kesimpulan dan saran: Mengambil kesimpulan dari artikel tersebut serta memberikan saran-saran.
Pengumpulan Data Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2004 Warta Ekonomi juga melakukan survei perusahaan-perusahaan apa yang menjadi idaman para pekerja, alias tempat mereka ingin bekerja. Survei ini melibatkan 1.485 responden yang sebagian besar berusia 25-30 tahun (63,51%). Mereka terdiri dari 57,99% pria dan 42,01% wanita, serta belum menikah (71,33%). Tingkat pendidikan, 96,52% S1 dan selebihnya S2. Pengeluaran rutin mereka per bulan ada yang di atas Rp3,5 juta (19,01%), Rp2,5-3,5 juta (18,31%), Rp1,5-2,5 juta (24,65%), dan selebihnya di bawah itu. Rata-rata responden telah bekerja selama 2-3 tahun (63,29%), serta sisanya 3-4 tahun (18,88%) dan 4-5 tahun (17,83%). Kebanyakan mereka bekerja di bagian operasional (24,39%), pemasaran (23,69%), keuangan (18,82%), teknologi informasi (7,67%), dan HRD (5,57%). Sisanya bekerja sebagai sekretaris, manajemen, staf teknik, engineering, purchasing, administrasi, credit control, quality control, logistik, planning, import, arsitek, pajak, trading, dan security.
Menurut hasil survei, dalam setahun ke depan sebanyak 81,88% responden menyatakan berniat pindah kerja ke perusahaan lain, termasuk ke perusahaan yang menjadi idamannya. Sisanya, 18,12%, tak ada rencana pindah kerja. Mengapa mereka ingin pindah kerja ke perusahaan idamannya? Sebanyak 41,24% responden karena ingin memperoleh gaji yang lebih besar, 22,89% berharap kesejahteraannya lebih baik, 16,7% ingin jenjang karier yang lebih baik. Selebihnya, 14,23% karena ingin bekerja di perusahaan yang besar, 10,72% karena perusahaannya terkenal, lalu bidang usahanya sesuai keahlian dan pendidikan dirinya (9,69%), memiliki fasilitas lebih baik (6,39%), bonafid (6,8%), lingkungan kerjanya bagus (5,77%), bisa menambah keahlian/wawasan dirinya (4,95%), BUMN (4,33%), memberikan dana pensiun (3,3%), bidang usahanya sesuai dengan hobi (3,09%), ada asuransi (2,89%), skala usahanya besar (2,68%), berorientasi teknologi maju (2,68%), multinasional (2,68%), dan menjamin masa depan dirinya (2,47%).
Hasilnya? PT Unilever Indonesia Tbk. menjadi Perusahaan Idaman 2004, disusul oleh Pertamina, PT Astra International Tbk., PT IBM Indonesia, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Itu pada kelompok lima besar. Responden memilih Unilever dengan harapan bisa memperoleh gaji yang lebih besar (48,21%), kesejahteraan yang lebih baik (32,14%), dan karier yang lebih baik (23,21%). Alasan lain, karena Unilever perusahaan besar (19,64%), terkenal (12,5%), lingkungan kerjanya bagus (10,71%), memiliki sistem manajemen yang baik (10,71%), memperhatikan karyawan (8,93%), fasilitas lebih baik (7,14%), dan prestisius (5,36%).
Analisa Data Dari data-data yang telah diperoleh di atas, dapat diketahui bahwa PT. Unilever sangat memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya. Ada tiga strategi utama dalam pertumbuhan Unilever, yaitu: Peningkatan kualitas karyawan (people) Pengembangan produk sehingga lebih kuat merknya (brands) Mempertahankan fokus untuk konsumen dan pelanggan (operational excellence) Maurits Lalisang, Dirut PT. Unilever juga mengungkapkan “kami mengurus groom (karyawan) karena aset utama kami adalah people dan brand”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pekerja: Gaji yang lebih besar Kesejahteraan yang lebih baik Jenjang karir yang lebih baik Ingin bekerja di perusahaan besar dan terkenal Bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian Lingkungan kerja yang baik Memiliki sistem manajemen yang baik Memperhatikan karyawan Fasilitas lebih baik
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: PT. Unilever memiliki sistem pengelolaan SDM yang baik sehingga dapat menjadi perusahaan yang diidamkan oleh para pekerja Untuk meningkatkan performance dan produktivitas perusahaan diperlukan SDM yang produktif. Karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kepuasan pekerja Untuk menciptakan value yang maksimal, perusahaan harus jeli dalam melakukan trade off pengeluaran dan penerimaan pekerja Saran: Suatu perusahaan haruslah memperhatikan para pekerjanya karena SDM merupakan salah satu faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kemajuan perusahaan