MORFOLOGI CITRA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., M.T.
Advertisements

Hidden Surface Removal (HSR)
CITRA BINER Kuliah ke 11 4/7/2017.
Algoritma Thinning dan Aplikasinya
Morphologi.
Image Thinning Kelompok 11 Aldiantoro Nugroho Cininta Dhini Fitriani N. Rifka N. Liputo Yoga Lestyaningrum Kelompok 11 Aldiantoro Nugroho Cininta Dhini.
Pengertian Citra Dijital
Thinning Arief Purnama [ ] David [ X] Kadek Wisnu Arsadhi [ ] Mika Permana [ ] Mirnasari Dewi [ ]
Kelompok 4 : Haryani Diah S Rinawati Sari Widya Sihwi Sita Annisa R
Tugas 2 Pengolahan Citra
Pengolahan Citra Berwarna
Pengolahan Citra (TIF05)
OPERASI-OPERASI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Operasi-operasi dasar Pengolahan Citra Digital~3
VISION.
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Pertemuan 7 Pengolahan Citra Digital
ALGORITMA THINNING Kelompok 12: Slamet Eries Nugroho Indra Setiawan
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
Pengolahan Citra Digital
Pengolahan Citra Digital Materi 6
W A R N A 4/14/2017.
IMAGE ENHANCEMENT (PERBAIKAN CITRA)
Pengolahan Citra Digital: Transformasi Citra (Bagian 1 : FT – DCT)
1. Pendahuluan Image Processing 1. Content: 1.Aplikasi Citra 2.Pengertian Citra Digital 3.Pengertian Piksel 4.Sampling 5.Kuantisasi 6.Jenis Citra 7.RGB.
CITRA BINER.
2.2 Operasi Dasar Citra : Lokal dan Objek Operasi Ketetanggaan Pixel
Materi 04 Pengolahan Citra Digital
2 Pengolahan Citra Digital
Pengenalan Dasar Citra
pengolahan citra References:
Materi 08 Pengolahan Citra Digital
MODUL KULIAH 2 FORMASI CITRA
Materi 07 Pengolahan Citra Digital
Operasi2 Dasar Merupakan manipulasi elemen matriks :
Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital
OPERASI DASAR CITRA DIGITAL
Image Processing 1. Pendahuluan.
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 31 maret 2009
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Model Data Spasial.
Program Studi S-1 Teknik Informatika FMIPA Universitas Padjadjaran
Pengolahan Citra Digital
MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH
SIG Model Data Spasial.
PERTEMUAN 11 Morfologi Citra
Pengolahan Citra Pertemuan 11
Dasar Pemrosesan Citra Digital
OPERASI PADA CITRA BINER
OPERASI GEOMETRI Yohana Nugraheni.
PENGEMBANGAN SISTEM PENGENALAN HURUF ARAB
Deteksi Tepi Pengolahan Citra Danar Putra Pamungkas, M.Kom
PERTEMUAN KE-1 Sumber :Prof. Sinisa Todorovic
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu/Kualitas Citra
Grayscale Pengolahan Citra Danar Putra Pamungkas, M.Kom
Digital Image Processing
1. MEMAHAMI KONSEP GERBANG LOGIKA
Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada Bilangan Bulat
EDGE DETECTION.
PENGENALAN CITRA DIGITAL
IMAGE ENHANCEMENT.
KONSEP DASAR CITRA DIGITAL (2) dan SISTEM PEREKAMAN CITRA
Format citra Oleh : Kustanto 11/10/2018.
Pertemuan 10 Mata Kuliah Pengolahan Citra
Negasi Pengolahan Citra Danar Putra Pamungkas, M.Kom
Morphological processing
Pemrosesan Bukan Teks (Citra)
OPERASI SEGMENTASI DAN MORFOLOGI
Transcript presentasi:

MORFOLOGI CITRA

PEMROSESAN CITRA SECARA MORFOLOGIS Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa (yang telah dipelajari) Dulu sebuah citra dipandang sebagai suatu fungsi intensitas terhadap posisi (x,y) Dengan pendekatan morfologi, suatu citra dipandang sebagai himpunan

PEMROSESAN CITRA SECARA MORFOLOGIS Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner Tidak menutup kemungkinan dilakukan terhadap citra dengan skala keabuan 0-255 Yang akan dipelajari adalah pemrosesan morfologi terhadap citra biner

SET CITRA DAN OPERASINYA

TRANSLASI DAN REFLEKSI

TIPE OPERASI LOGIKA DASAR q p AND q p OR q NOT p 1

BEBERAPA CONTOH Catatan : 1  Hitam 0  Putih

CONTOH CITRA MASUKAN S A S = {(0,0),(0,1),(1,0)} (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)} Objek S dan A dapat direpresentasikan dalam bentuk himpunan dari posisi –posisi (x,y) yang bernilai 1 (1 = berwarna, 0 = putih)

OPERASI MORFOLOGI Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mem-passing sebuah structuring element terhadap sebuah citra dengan cara yang hampir sama dengan konvolusi Structuring element dapat diibaratkan dengan mask pada pemrosesan citra biasa (bukan secara morfologi)

Structuring element dapat berukuran sembarang Structuring element juga memiliki titik poros (disebut juga titik origin/titik asal/titik acuan) Contoh structuring element seperti objek S dengan titik poros di (0,0) yang berwarna merah S

BEBERAPA OPERASI MORFOLOGI Operasi Morfologi Umum Dilasi & Erosi Opening & Closing Thinning & Tickening

DILASI Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titik latar (0) menjadi bagian dari objek (1), berdasarkan structuring element S yang digunakan Cara: untuk setiap titik pada A Letakkan titik poros S pada titik A tersebut Beri angka 1 untuk semua titik (x,y) yang terkena/tertimpa oleh struktur S pada posisi tersebut

CONTOH DILASI S A D S = {(0,0),(0,1),(1,0)} A = {(0,0),(0,1),(0,2), (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)} Posisi poros ((x,y) Є A ) Sxy (0,0) {(0,0),(0,1),(1,0)} (0,1) {(0,1),(0,2),(1,1)} (0,2) {(0,2),(0,3),(1,2)} ...... (2,2) {(2,2),(2,3),(3,2)} D

CONTOH DILASI

CONTOH APLIKASI

EROSI Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar belakang (0), berdasarkan structuring element S yang digunakan Cara: untuk setiap titik pada A Letakkan titik poros S pada titik A tersebut Jika ada bagian dari S yang berada di luar A, maka titik poros dihapus/dijadikan latar

CONTOH EROSI D S A S = {(0,0),(0,1),(1,0)} A = {(0,0),(0,1),(0,2), (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)} Posisi poros ((x,y) Є A ) Sxy (0,0) {(0,0),(0,1),(1,0)} (0,1) {(0,1),(0,2),(1,1)} (0,2) {(0,2),(0,3),(1,2)} ...... (2,2) {(2,2),(2,3),(3,2)} D

CONTOH EROSI

CONTOH APLIKASI (a) Citra dengan kotak putih yang berukuran 1, 3, 5, 7, 9, dan 15 piksel (b) Erosi citra (a) dengan ukuran matriks structuring element 13 piksel dan semua elemennya bernilai 1 (c) Dilasi citra (b) dengan structuring element yang sama

Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi Efek yang dihasilkan adalah menghilangnya objek-objek kecil dan kurus, dan memecah objek pada titik-titik yang kurus,

CONTOH OPENING A S

CONTOH LAIN

Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi Efek yang dihasilkan adalah mengisi lubang-lubang kecil pada objek, dan menggabungkan objek-objek yang berdekatan

CONTOH CLOSING A S

CONTOH LAIN

CONTOH OPENING & CLOSING

CONTOH OPENING & CLOSING

CONTOH APLIKASI

HIT-OR-MISS TRANSFORM Suatu structuring element S dapat direpresentasikan dalam bentuk (S1,S2) dimana S1 adalah kumpulan titik-titik objek (hitam) dan S2 adalah kumpulan titik-titik latar (putih) Hit-and-miss transform A*S adalah kumpulan titik-titik dimana S1 menemukan match di A dan pada saat yang bersamaan S2 juga menemukan match di luar A

CONTOH HIT-OR-MISS TRANSFORM Yang match dipertahankan Yang tidak match dihapus A*S

DASAR-DASAR ALGORITMA MORFOLOGI Thinning Menguruskan objek dalam citra Thickening Menebalkan objek pada citra

THINNING Salah satu kegunaan thinning adalah pada proses pengenalan karakter/huruf Ada banyak cara mengimplementasikan thinning, salah satu diantaranya adalah dengan hit-or-miss transform

THINNING Thinning dapat didefinisikan sebagai Note: Thinning (A,{B}) = A – (A * {B}) = A – ((...(A * B1) * B2)...Bn) B1, B2, B3, ..., Bn adalah structuring element Note: A – (A * B) berarti kebalikan dari A * B Yang match dihapus Yang tidak match dipertahankan

CONTOH THINNING

THICKENING

THICKENING