FENOMENA SUDUT KONTAK DAN WETTING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keadaan Zat Cair Volumenya tetap Bentuk tidak tetap
Advertisements

FLUIDS. FLUIDS ? WHAT IS A FLUID ? THE IDEA OF SHEAR STRESS Mechanics is the study of force and motion  Fluid mechanics is the study of force and motion.
Aplikasi Hukum Newton.
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
Perilaku dan Transportasi Polutan di Lingkungan Laut
FLUIDA Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
GAS NYATA/RIIL Isoterm Gas Nyata.
Berkelas.
Bab 1: Fluida Massa Jenis Tekanan pada Fluida
Pengertian Viskositas
PENGUJIAN SIFAT FISIK EMULSI
BAB 2 MEDAN LISTRIK PENGERTIAN MEDAN DEFINISI MEDAN LISTRIK
AKADEMI FARMASI JEMBER
TEGANGAN PERMUKAAN SIFAT CAIRAN : volume tetap
Termodinamika Lingkungan
Dinamika Fluida Disusun oleh : Gading Pratomo ( )
Bab 4 Kapasitansi dan Dielektrika
FLUIDA.
KELISTRIKAN FISIKA 2 Kelompok 1 Elyas Narantika NIM
Nikmah MAN Model Palangka Raya
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
TEGANGAN ANTAR MUKA lanjutan...
VISKOSITAS.
Zat dan Wujudnya.
KOLOID.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Larutan.
FLUIDA.
HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN.
Larutan.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Serapan Hara Daun.
Kristalisasi.
BAB FLUIDA.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN
Mekanisme Transportasi Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas pengangkutan air dan mineral ke daun untuk bahan.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
SIFAT PERMUKAAN TEGANGAN ANTAR MUKA EMULSI.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
KOLOID.
Mekanika Fluida Statika Fluida.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN.
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
Kuliah ke-4 WA TKS333 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
INTERFERENSI Irnin Agustina D.A., M.Pd
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
Keseimbangan Air pada Tanaman
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
Struktur dan Sifat Inti Atom
SISTEM DAN PERSAMAAN KEADAAN SISTEM
Evaporator Anggi febrianti Analisa Instrumen.
MODUL- 8 Fluida-Hidrostatis
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
Fenomena Antar Muka Agustoni Pujianto, M.Pd..
INTERFACIAL PHENOMENA
MEKANIKA FLUIDA Sifat – sifat Fluida.
FENOMENA ANTAR PERMUKAAN
KOLOID.
Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech. Universitas Dian Nuswantoro
Transcript presentasi:

FENOMENA SUDUT KONTAK DAN WETTING

Beberapa Fenomena Wetting Tetes air hujan di jendela Dispersi serbuk coklat dalam susu Spreading tinta di atas kertas, pelapisan dan cat, distribusi herbisida di permukaan daun (complete wetting) Pakaian anti-hujan seharusnya tidak mudah terbasahi oleh air, road pavement juga tidak boleh mudah basah dan menyerap air sehingga cepat rusak, dll (avoid wetting)

Persamaan Young – Sudut Kontak Persamaan Young adalah dasar dari uraian kuantitatif fenomena wetting Jika satu tetes liquid ditempatkan di permukaan solid, akan ada 2 kemungkinan (1) liquid spreads diatas permukaan secara sempurna (sudut kontak  = 0o) atau (2) terbentuk sudut kontak tertentu, pada kasus ini terbentuk garis kontak 3 fase disebut juga wetting line Pada garis kontak ini, ada 3 fase yang saling berkontak, solid, liquid dan uap Persamaan Young menghubungkan sudut kontak dengan tegangan permukaan S, L dan SL

Jika tegangan interface permukaan solid lebih tinggi dari interface solid-liquid (S > SL) sisi kanan persamaan Young positif Sehingga cos  haruslah positif dan sudut kontak kecil dari 90o, liquid membasahi solid secara parsial Jika interface solid-liquid energetically less favorable dibanding permukaan solid ((S < SL) sudut kontak akan melebihi 90o karena cos  akan bernilai negatif

Line Tension Spreading biasanya disertai perubahan panjang dari wetting line Misalnya: jika satu tetes dengan area kontak bundar spread, panjang garis kontak 3 fase meningkat sebesar 2a da. Seperti halnya pembentukan luas permukaan baru, pembentukan wetting line baru juga membutuhkan energi Energi per unit panjang disebut line tension . Untuk tetes yang jauh lebih kecil dari 1 mm, line tension harus diperhitungkan dan suku kedua persamaan Young menjadi:

Complete Wetting Kita bisa re-arrange persamaan Young Cosinus tidak bisa lebih besar dari 1, sehingga timbul pertanyaan apa yang terjadi jika S - SL - L > 0 atau S - SL lebih besar dari L? apakah hal ini tidak melanggar persamaan Young? Hal diatas tidak melanggar persamaan Young karena dalam kesetimbangan termodinamika S - SL - Ltidak akan pernah positif Jika kita bisa membuat situasi S > SL + L, maka energi bebas Gibbs sistem turun dengan pembentukan continuous liquid film di permukaan solid

At first glance S = SL + L terlihat seperti pengecualian, namun itu tidaklah demikian Dalam kesetimbangan, dengan adanya uap jenuh S tidak pernah lebih besar dari L + SL Sehingga jika sistem berada dalam kesetimbangan dan kita mendapatkan complete wetting maka S = SL + L Dalam prakteknya sistem sering tidak dalam kesetimbangan dan kita akan menemui koefisien spreading S = S - SL - L bisa bernilai positif. Koefisien ini mengukur sekuat apa liquid dapat spread di atas permukaan. Untuk S < 0, sudut kontak akan terbentuk pada nilai tertentu.

Capillary Rise Naiknya liquid dalam pipa kapiler adalah contoh aplikasi persamaan Young sekaligus salah satu cara mengukur sudut kontak Jika kapiler diturunkan kedalam liquid, liquid seringkali naik hingga ketinggian tertentu Untuk kapiler dengan jari-jari rC tinggi naiknya liquid didefinisikan dengan:

Important Wetting Geometries

Contoh Air dalam pohon naik melalui kapiler yang disebut xylem, xylem memiliki jari-jari 5-170 m dan completely wetted ( = 0). Berapa tinggi maksimum air dapat naik dalam sistem kapiler demikian? Jika jari-jari kita pilih 5 m, maka:

Partikel dalam Liquid-Gas Interface Partikel kecil terikat pada interface liquid-gas jika sudut kontak tidak nol Misalkan ada partikel kecil berbentuk bola/sphere (kecil berarti kita bisa mengabaikan pengaruh gaya gravitasi dan daya apung) Contoh diatas valid untuk partikel dengan diameter ≈100 m Untuk  > 0 partikel akan stabil di permukaan liquid, posisinya di permukaan didasarkan fakta bahwa permukaan liquid tidak terganggu Permukaan liquid yahg planar juga akan planar dengan partikel teradsorb.

Partikel kecil spheris pada interface liquid-gas dimana gavitasi diabaikan (kiri). Bentuk interface tidak berubah oleh kehadiran partikel. untuk partikel yang lebih besar (kanan) interface liquid berubah dan gaya kapiler bersih menstabilkan partikel dan mencegahnya dari tenggelam

Kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan partikel dari interface liquid-gas dapat dihitung dari perubahan energi bebas Gibbs Kerja ini penting diketahui dalam aplikasi mis: flotasi

Network of Fibres Perilaku wetting jaringan fiber penting untuk dipelajari dalam aplikasi misal: daya tolak akain terhadap air Kain kita modelkan dengan sekumpulan silinder paralel dipisahkan oleh jarak tertentu, jarak diasumsikan kecil dibanding konstanta kapiler sehingga permukaan liquid ditentukan oleh persamaan Laplace Untuk tekanan eksternal kecil, air tidak dimungkinkan lewat kecuali sudut kontak nol Liquid membentuk sudut kontak dengan solid yang akan menentukan sejauhmana liquid penetrasi kedalam jarak antar serat/fiber

Fiber silindris paralel dengan liquid diatasnya. Dalam kasus pertama tidak ada tekanan eksternal sehingga permukaan liquid planar Sudut kontak besar dari 90o dicontoh pertama namun kecil dari 90o (besar dari nol) pada kasus kedua pada contoh ketiga ada tekanan hidrostatik eksternal sehingga permukaan melengkung

Pengukuran Sudut Kontak Metode paling umum mengukur sudut kontak adalah dengan mengamati sessile drop menggunakan mikroskop Sudut kontak ditentukan secara langsung dengan goniometer atau image direkam dan gambar dicocokkan dengan persamaan Laplace dengan bantuan komputer Prosedur yang sama juga dapat dipakai untuk menentukan tegangan permukaan liquid Untuk tetes kecil dimana efek hidrostatis diabaikan kita dapat mengukur sudut kontak dari tinggi h tetes tsb Dari pengukuran tinggi dan jari-jari kontak a tetes kita dapat menghitung tan (/2) = h/a

Metode alternatif pengukuran sudut kontak adalah dengan mengukur tepi gelembung, metode ini disebut captive atau sessile bubble Pada metode ini gelembung diposisikan diatas sel atau diisi dengan liquid

Teknik yang umum digunakan adalah metode Wilhelmy plate, jika sudut kontak besar dari nol, gaya yang menarik piringan ke liquid sebesar 2Llcos  Dimana l adalah lebar piringan

Sudut kontak beberapa liquid pada beberapa padatan pada 25oC

Hysteresis dalam pengukuran sudut kontak Sejauh ini kita menganggap permukaan ideal, namun pada permukaan riil kita harus menghadapi hysteresis Jika kita mengukur sudut kontak saat volume tetes membesar, kita akan dapat sudut kontak advancing adv Jika kemudian volume tetes kita kurangi dan sudut kontak diukur saat itu, maka kita akan mendapatkan sudut kontak receding rec. Biasanya adv lebih besar dari rec, selisih adv - rec disebut hysteresis sudut kontak dan memiliki nilai berkisar 5-20o

Penyebab Hysteresis Surface roughness Heterogenitas atau kontaminasi permukaan padatan Adanya zat terlarut pada garis kontak tiga fasa Adanya gaya yang menekan permukaan pada garis kontak 3 fasa yang menyebabkan perubahan struktur permukaan Adsorpsi dan desorpsi molekul liquid saat spreading atau receding liquid yang disertai pelepasan energi

Tetes advancing di permukaan padatan dengan tonjolan mikroskopis

Dinamika Wetting Dalam dinamika wetting, liquid menggantikan fluida lain (udara) dari permukaan solid, ada 2 jenis wetting dipaksa/forced dan spontan Dalam forced wetting, gaya mekanis atau hidrodinamik diberikan dan memaksa area interfacial solid-liquid meningkat diatas kondisi setimbang Forced wetting memainkan peran penting dalam industri coating, dimana lapis tipis liquid didepositkan secara kontinyu dipermukaan padatan yang bergerak Forced wetting juga berperan dalam polymer processing dan enhanced oil recovery

Dinamika Wetting Wetting spontan adalah menyebarnya liquid pada permukaan solid sesuai arah kesetimbangan termodinamika Wetting spontan berperan penting dalam aplikasi cat, adhesive, lubricants, detergensi dan flotasi

Dewetting Dalam beberapa aplikasi, lapisan di permukaan padatan hanya stabil pada ketebalan tertentu saja atau metastabil Contoh kasus ini adalah lapisan logam yang disiapkan dengan evaporasi juga pada film/lapisan polimer Ada 2 cara pelapisan polimer (1) dip coating dan yang ke (2) spin coating

Dip and spin coating are two common techniques to form polymer films on solid surfaces

Flotasi Flotasi adalah metode untuk memisahkan partikel padatan satu sama lain Dalam prosesnya, biji material dihancurkan hingga dibawah ukuran 0,1 mm Partikel2 ini dicampur dengan air membentuk sol, sol ini dinamakan juga pulp Pulp dialirkan dalam kontainer dan gelembung udara juga dimasukkan Partikel kaya akan mineral terikat pada gelembung udara oleh gaya hidrofobik dan terbawa ke permukaan kontainer Busa stabil yang disebut froth terbentuk dan dapat diambil untuk dipisahkan

Gelembung biasanya lebih besar dari partikel sehingga interface air-udara planar terhadap partikel

Detergensi Detergensi adalah terkait teori dan praktek pemisahan material asing dari padatan dengan bantuan zat surface active Partikel kotoran secara spontan akan meninggalkan permukaan padatan jika secara energetika memungkinkan mengganti interface kotoran-solid (SD) oleh dua interface; kotoran-larutan (DW) dan solid-larutan (SW), perubahan energi bebas Gibbs haruslah negatif G = A.(DW + SW - SD) ≤ 0 A adalah area kontak, kondisinya dapat disederhanakan : SD ≥ DW + SW

Surfaktan yang efektif harus mampu menurunkan SW dan DW tanpa menurunkan SD secara signifikan Turunnya tegangan permukaan air (dengan terbentuknya gelembung) tidak menjadi bukti surfaktan efektif untuk detergensi Karakteristik lain yang penting adalah kemampuan surfaktan untuk menjaga partikel kotoran dalam larutan Tanpa kemampuan ini, proses pencucian hanya akan menyebabkan uniform distribution dari partikel kotoran