Tatalaksana Trauma Kimia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kelainan Mata Pada Penderita Kusta
Advertisements

Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
TRAUMA TAJAM PADA MATA DAN KORPUS ALIENUM
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
DIABETES MELLITUS.
OBAT ANASTESIA Anastetik umum (1) Anastetik lokal I anastetik umum
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Katarak
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
DIURETIKA I. PENGERTIAN
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
DIURETIK Kelompok 1B: Desi Kartika sari Nurhatika R. Bobby wibisono
G L A U K O M A Dr. Titi Aslijati, Sp.M.
ADRENOCORTICOSTEROID
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
OBAT KOLINERGIK (PARASIMPATOMI) Kelompok I Anggota : Agus Riyanti
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
CHALID MAULANA & DAHNIAR YANI
ANESTETIK LOKAL Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup.
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
Menghitung Tetesan Infus
GLAUKOMA AKUT Kelokmpok 1B: Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
Profilaksis untuk Penderita Mingrain
DASAR FARMAKOLOGI OKULER
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
KATARAK & GLAUKOMA Irma Nur Amalia, M.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GLAUKOMA
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
Cluster Headache With Ptosis Responsive To Intranasal Lidocaine Application: A Case Report Mesiwisani
Dr. M. Yulis Hamidy, MKes, MPdKed
Askep dengan Glaukoma Oleh kelompok 2 : 1..
GLAUKOMA Dr ANDRINI ARIESTI SpM.
SEDIAAN TETES MATA STERIL atropine
Cara-cara Pemberian Obat
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Pengantar Farmakologi: Farmakodinamik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
MYASTHENIA GRAVIS.
Calcium Channel Blocker
MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGIS
G L A U K O M A Dr. Titi Aslijati, Sp.M.
Glaukoma By Ronalda.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
PENATALAKSANAAN DISLIPIDEMIA
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
Trauma Toraks Lilis Fazriah Putri Ufairah Supervisor: Dr. Yopie Afriandi, Sp.BTKV.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
PERUBATAN KECEMASAN Kecederaan Perforasi Ke Atas MATA
GANGGUAN BERKAITAN DEFEK PADA STRUKTUR GLAUKOMA
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Penatalaksanaan fitoterapi terhadap penyakit hipertensi Elmilia pitriana A farmasi.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

Tatalaksana Trauma Kimia

 First aid pada situs kecelakaan (dapat dilakukan oleh coworkers/family members): Tahan blefarospasme dengan memegang kelopak mata terbuka Irigasi mata dalam beberapa detik seteIah cedera menggunakan tap water, mineral water, soft drinks, coffee, tea, atau cairan serupa (Susu sebaiknya dihindari karena meningkatkan penetrasi luka bakar dengan membuka barier epitel.). Secara hati-hati buang partikel-partikel kasar dari bursa konjuntiva Hubungi ambulans/tim SAR Transport pasien ke oftalmologis terdekat atau klinik mata

Terapi oleh ophthalmologist atau pada eye clinic: Administrasikan anestetik untuk meredakan nyeri dan menetralisasi blefarospasme. Dengan kelopak mata atas dan bawah yang dieversikan secara penuh, secara hati-hati ambil partikel kecil dari forniks konjungtiva superior dan inferior. Di bawah mikroskop menggunakan moist cotton swab. Iirigasi/flush/guyur mata dengan solusi buffer. Irigasi jangka panjang menggunakan lensa kontak pengirirgasi dapat diindikasikan (lensa dihubungkjan ke kanula untuk mengirigasi mata dengan aliran konstan cairan) Mulai terapi nyeri bila diindikasikan

Terapi tambahan pada kamar klinik mata Prosedur terapi di bawah ini biasa dilakukan untuk cedera kimia berat: Lanjutkan irigasi. Mulai terapi topikal kortison (dexamethasone 0.1% eyedrops dan prednisolone 1% eyedrops). Administrasikan subconjunctival steroids. Imobilisasi pupil dengan atropine 1% eyedrops atau scopolamine 0.25% eyedrops dua kali sehari. Administrasikan aen anti-inflammatory (dua dosis oral 100mg indomethacin atau diclofenac) atau 50–200mg systemic prednisolone. Administrasikan vitamin C oral dan topical untuk menetralisasikan radikal sitotoksik Administrasikan 500mg acetazolamide oral (Diamox) untuk mengurangi TIO sebagai profilaksis terhadap glaukoma sekunder Administrasikan hyaluronic acid untuk perawatan kornea untuk mempromosikan reepitelialisasi dan menstabilkan barier fisiologis Administrasikan topical antibiotic eyedrops. Lakukan debridement jaringan nekrotik konjungtiva dan kornea dan buat insisi radial pada konjungtiva (Passow’smethod) untuk mendrainasi edema subkonjungtiva

Obat-Obat yang Sering Digunakan untuk Mata

Anestetik Topikal Untuk prosedur diagnostic dan terapi, termasuk tonometri, pengambilan benda asing, jahitan, gonioskopi, conjunctival scraping, dan operasi minior pada kornea dan konjungtiva. Paling sering digunakan: Proparacaine (paling tidak mengiritasi), Tetracaine (sangat pedih ketika diteteskan), dan Benoxinate (biasa digunakan sebelum tonometri applanasi) (praktiknyasama potensi anestetiknya). Solusio Cocaine 1–4% juga dipakai untuk anestetik topikal Note: Obat tidak boleh diresepkan untuk digunakan di rumahpenggunaan jangka panjangkomplikasi kornea dan menyembunyikan penyakitokular serius.

Anestetik Lokal untuk Injeksi Umum digunakan untuk operasi mataLidocaine, procaine, dan mepivacaine Longer-acting agentsbupivacaine dan etidocaine Local anesthetics sangat aman, tetapi dapat beraksi toksik sistemik bila terjadi absorpsi cepat dari situs injeksi, dosis yang berlebihan, atau setelah injeksi intravascular inadvertent

Mydriatics & Cycloplegics mendilatasi pupil Cycloplegics menyebabkan paralisis akomodasi (pasien tidak dapat melihat objek dekat) umum digunakan sendiri-sendiri atau dikombinasikan Kegunaan: dilatasi pupil pada oftalmoskopi, untuk dilatasi pupil dan paralisis otot akomodasi pada uveitis untuk menceah pembentukan synechia dan meredakan nyeri serta fotofobia hati-hati digunakan pada BMD dangkal angle-closure glaucoma

Mydriatics (Sympathomimetics) Phenylephrine adalah midriatik tanpa efek siklopegik (drop solusio) Comment: Phenylephrine dapat digunakan tunggal atau dikombinasiakn dengan cycloplegics untuk oftalmoskopi, terapi uveitis, dan untuk mendiatasi pupil sebelum operasi katarak.

Cycloplegics (Parasympatholytics) Atropine Sulfate (solusio, ointment) Comment: Atropine siklopegik efektif dan long-acting. Dapat digunakan untuk terapi iritis, mempertahankan pupil yang berdilatasi setelah prosedur operasi intraocular Scopolamine Hydrobromide (drops solusio) Comment: effective cycloplegicdigunakan untuk pengobatan uveitis, in refraction of children, dan postoperatively. Homatropine Hydrobromide (drops solusio) Cyclopentolate Hydrochloride (Cyclogyl, Others) (drop solusio) Tropicamide (Mydriacyl, Others) (drop solusio) Comment: Tropicamide midriatik efektik dengan aksi siklopegik lemahpaling berguna untuk oftalmoskopi  

OBAT UNTUK PENGOBATAN GLAUKOMA (konstriksi pupil, kontraksi otot siliaris)  [obat] dan frekuensi pemakaian disesuaikan dengan individu berdasarkan pengukuran tonometrik. Gunakan dosis yang paling kecil yang efektif mengontrol TIO dan mencegah cedera saraf optik

PARASIMPATOMETIK Semua parasympathomimetics mengurangi TIO dengan meningkatkan aliran keluar (outflow, of) humor akueus melalui trabecular meshwork.   Direct-Acting Cholinergic (Parasympathomimetic) Drugs Pilocarpine Hydrochloride & Nitrate (solusio, gel, patch)telah lama sekali dipakan untuk antiglaucoma. Carbachol, Topical (drop solusio)mengikat dan mengaktifkan reseptor asetilkolin Indirect-Acting Anticholinesterase Drugs Physostigmine Salicylate & Sulfate (Eserine) (Solution, ointment) Echothiophate Iodide (Phospholine Iodide) (drop solusio) Durasi efeknya lama sama dengan isoflurophate yang larut air dan menyebabkan iritasi local yang lebih sedikit.

SIMPATOMIMETIK Adrenergic (Sympathomimetic) Drugs; Nonspecific epinefrin memiliki kelebihan: durasi efek yang lebih panjang (12-72 jam)dan tidak menyebabkan miosis(yang penting pada pasien katarak insipient sehingga efeknya pada penglihatan tidak mengganggu) Epinephrine berefek pada situs reseptor alpha dan beta. Epinephrine terutama beraksi dengan meningkatkan aliran keluar aqueous humor. Namun, ia juga berkemampuan menurunkan produksi aqueous humor setelah penggunaan jangka panjang. Digunakan untuk glaucoma sudut terbuka, dengan dosis sama Dipivefrin bentuk esterified epinephrine yang secara cepat dihidrolisasi menjadi epinephrine (farmakodinamiknya sama dengan epinefrin).

SIMPATOMIMETIK Adrenergic (Sympathomimetic) Drugs; Relatively Alpha 2–Specific Apraclonidine Hydrochloride (Iopidine) (drop solusio) Menurunkan TIO dengan menurunkan pembentukan humor akuous (mekanisme belum diketahui jelas), dapat juga meningkatkan aliran keluar akuous Brimonidine Tartrate (Alphagan-P) (drop solusio) Menurunkan TIO dengan menurunkan produksi akuous dan kemungkinan juga dengan meningkatkan outflow melalui jalur uveoscleral.

SIMPATOLITIK Beta-Adrenergic Blocking (Sympatholytic) Drugs Timolol Maleate (Timoptic; Timoptic XE, Betimol) (drop solusio, drop gel) applied topically untuk pengobatan open-angle glaucoma, aphakic glaucoma, dan beberapa tipe secondary glaucoma. Obat ini tidak mempengaruhi ukuran pupil atau visual acuity. hati-hati untuk pasien dengan kontraindikasi terhadap penggunaan sistemik obat beta-adrenergic blocking (misalnya, asthma dan heart failure). Betaxolol Hydrochloride (Betoptic; Betoptic S) (drop solusio) Efikasinya untuk glaukoma sama dengan timolol Selektivitas untuk beta1 receptor mengurangi risiko efek samping pada paru, terutama pada pasien dengan reactive airway disease. Levobunolol Hydrochloride (Betagan) (drop solusio) Merupakan nonselective beta 1 and beta 2 blocker. Efeknya sama dengan timolol pada pengobatan glaukoma Metipranolol Hydrochloride (Optipranolol) (drop solusio) Merupakan nonselective beta 1 and beta 2 blocker dengan efek ocular sama dengan timolol. Carteolol Hydrochloride (Ocupress) (drop solusio) Merupakan nonselective beta-blocker Efek farmakologis sama dengan topical beta-blockers lainnya yang digunakan u/glaukoma  

Carbonic Anhydrase Inhibitors; Orally Administered Inhibisi anhidrase karbonat pada badan siliaris menurangi sekresi akueus. Terutama berguna untuk mengurangi tekanan intraocular pada kasus-kasus tertentu glaukoma sudut terbuka dan dapat digunakan dengan beberapa efek pada glaukoma sudut tertutup. Contoh obat: Acetazolamide (Diamox), Methazolamide (Neptazane), Dichlorphenamide (Daranide)   Carbonic Anhydrase Inhibitors; Topically Administered Dorzolamide (drop solusio, dapat digunakan monoterapi tetapi paling sering untuk dikombinasikan dengan obat glaukoma lain, reaksi local mengurangi TIO dengan mengurangi sekresi akueus.

Prostaglandin Analog Mengurangi TIO dengan meningkatkan outflow humor akuous terutama melalui jalur uveoskleral. Contoh obat: Latanoprost (Xalatan, drop solusio), Travoprost (Travatan, drop solusio), Bimatoprost (Lumigan, drop solusio), Unoprostone Isopropyl (Rescula, drop solusio)  

AGEN OSMOTIK Agen hiperosmotik seperti urea, mannitol, dan gliserin digunakan untuk menurunkan TIO dengan membuat plasma hipertonik dibandingkan humor akuous. Umumnya dipakai dalam tatalaksana glaukoma akut (sudut tertutup) dan terkadang pada preoperative atau postoperative surgery ketika pengurangan TIO diindikasikan. Glycerin (Osmoglyn) Administrasi oral dan tidak adanya efek diuretic membuatnya lebih unggul Isosorbide (Ismotic) Tak seperti gliserin, isosorbid tidak berkalori atau meningkatkan gula darah. Mannitol (Osmitrol) Masalah cardiovascular overload dan pulmonary edema lebih umum terjadi Urea (Ureaphil) Toksisitas: ekstravasasi yang tidak sengaja pada situs injeksi dapat menyebabkan reaksi local dari iritasi ringan sampai nekrosis jaringan.