WELCOME.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengambilan darah donor : sudahkah memenuhi standar ?
Advertisements

TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS DAN BAYI/ANAK
Pertolongan Persalinan Normal
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
INFUS INTRAVENUS AKFAR BANDA ACEH
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
LUKA BAKAR.
BALANCE CAIRAN PADA ANAK
TEKHNIK TERAPI CAIRAN OLEH : NURUL CH,SKep,Ners. Teknik Terapi Cairan Jatmiko, AMD Kep &
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
CAIRAN DAN ELEKTROLIT Oleh Dewi Puspitaningrum,SSiT,M.Kes
Terapi Cairan Maintenance
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
Menghitung Tetesan Infus
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF
TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS DAN BAYI/ANAK
Menghasilkan hormon eritropoetin
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
TEKNIK PEMBERIAN INJEKSI IV
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kebutuhan Dasar Pada Bayi Baru Lahir
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS
Gizi Pada Ibu Hamil dan Komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Prinsip perawatan pasien medik
DIFTERIa.
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS
Penatalaksanaan Luka Akut
Pengkajian Luka.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Sistem Ekskresi.
PERAWATAN LUKA PADA BEDAH KEBIDANAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
Luka dan Perawatan luka
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
SYOK Penilaian dan Tatalaksana. Pertahankan jalan nafas dan oksigenisasi Menghentikan perdarahan Mengganti kehilangan volume cairan Evakuasi segera :
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
TEKNIK PEMASANGAN KATETER CREATED BY RIYO MURDANA.
PENGGUNAAN CAIRAN INTRAVENA
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
KEBUTUHAN CAIRAN OLEH ZAENAL ARIFIN.
LEMBAR BALIK PERAWATAN LUKA Disusun Oleh: Yana julviana STIKES KharismaKarawang 2018.
M. Siauta. CMPK Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa mampu melakukan tindakan Irigasi Lambung CMPK Setelah mempelajari pokok bahasan ini,
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

WELCOME

Assalam’mualaikum wr.wb Mahasiswa AKPER lamongan 16 April 2010

TEHNIK TERAPI CAIRAN PT Otsuka Indonesia setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan TEHNIK TERAPI CAIRAN PT Otsuka Indonesia

TERAPI CAIRAN : Pemberian cairan, elektrolit atau obat-obatan melalui rute pembuluh darah vena.

Tujuan pemberian cairan : Mengatur keseimbangan air dan elektrolit tubuh Dukungan nutrisi Akses intravena

PEMBERIAN INFUS TERAPI CAIRAN IV LINE RESUSITASI RUMATAN ELEKTROLIT Otsu – D5® 500 ml Otsu – NS® 500 ml KOREKSI RESUSITASI RUMATAN Otsu Salin-3 ® Otsu-MgSO4 20 ® Otsu-KCl 7.46 ® Meylon 8.4% ELEKTROLIT NUTRISI KRISTALOID KOLOID Asering® Otsu - RL® Otsu - NS® KA-EN 1B® KA-EN 3A® KA-EN 3B® KA-EN 4A® KA-EN 4B® AMIPAREN® AMINOVEL- 600® PAN- AMIN G® MARTOS 10® TRIFLUID® TRIPAREN® KA-EN MG 3® Otsutran- 40® Otsutran- 70® Menjaga agar jalur vena tetap terbuka Mengganti kehilangan akut Memenuhi kebutuhan harian elektrolit dan nutrisi

PEMBERIAN INFUS TERAPI CAIRAN TERAPI CAIRAN IV LINE RESUSITASI RUMATAN Otsu – D5® 500 ml Otsu – NS® 500 ml KOREKSI KOREKSI RESUSITASI RUMATAN RUMATAN Otsu Salin-3 ® Otsu-MgSO4 20 ® Otsu-KCl 7.46 ® Meylon 8.4% AMINOFLUID® KRISTALOID KRISTALOID KOLOID KOLOID Asering® Otsu - RL® Otsu - NS® Otsutran- 40® Otsutran- 70® Menjaga agar jalur vena tetap terbuka Mengganti kehilangan akut Memenuhi kebutuhan harian elektrolit dan nutrisi

AMINOFLUID® Electrolytes, 7.5% Glucose, 3% Amino acids Practical and Complete maintenance solution for better clinical outcome AMINOFLUID ® : Dikemas dalam advanced double chamber soft bag, mudah dan praktis serta aman pemakaiannya Bukan hanya mengandung : Elektrolit dasar ( Na+, K+ ,Cl-) tetapi juga mengandung micromineral ( Mg++, Ca ++, P ) yang diperlukan untuk metabolisme seluler Trace element Zinc untuk mendukung penyembuhan jaringan dan imunitas seluler Bahkan lebih dari itu juga mengandung : - Asam amino kualitas tinggi ( BCAA dan EAA kadar tinggi ) untuk mendukung sintesis protein, dan - Glukosa untuk mempertahankan kadar gula darah secara optimal ( euglycemia )‏

AMINOFLUID® Petunjuk mempersiapkan Aminofluid untuk pasien Electrolytes, 7.5% Glucose, 3% Amino acids Practical and Complete maintenance solution for better clinical outcome Petunjuk mempersiapkan Aminofluid untuk pasien Open Checker “Open Checker” akan otomatis terbuka jika sekat pemisah 2 kantong dipecahkan Open checker terbuka setelah kantong bawah ditekan Gambar tangan untuk ditekan Terlihat lubang penggantung jika jepitan open checker terbuka Tekan kantong bagian bawah pada gambar tangan sampai sekat pemisah kedua kantong terbuka, maka tutup open checker akan terbuka secara otomatis Buka plastik pelindung Aminofluid lalu keluarkan Aminofluid Letakkan Aminofluid di tempat datar. Perhatikan Jepitan Merah (open checker). Jangan melepas Open Checker secara paksa dengan tanagn. Lepaskan jepit open checker sehingga lubang hanger terlihat Lepaskan jepitan open checker kemudian tempelkan sticker Aminofluid pada kantong bagian atas Tekan kantong atas & bawah perlahan-lahan untuk menyempurnakan pencampuran kedua cairan. Gantungkan Aminofluid pada hanger. Aminofluid siap untuk digunakan

Homeostasis K dan Na dan kebutuhan hariannya 1. Page C.P., Thomas C.H. and George M. Nutritional Assessment and Support. A primer 2nd Ed. P : 26. 1994. 2. Kokko and Tannen. Fluid and Electrolyte 3rd Ed. page 114. WB Saunders. 3. Med Student Education. Fluid, Electrolyte and Surgical Nutrition : Presentation. Www. Surgery.wisc.edu/medstudent/textbook/L-33/L33-3 4. Martinez-Bianchi, V., MD, Michelle, RP, MD., Mark A.G., MD. Pediatrics : Vomiting, Diarrhea, and Dehydration in Univ. of Iowa Family Practice Handbook 3rd Ed. Chapter 10. USA.

* Heimberger DC & Roland RW. Handbook of Clinical Nutrition. Mosby 1997.

Penghitungan Keseimbangan Cairan Masuk (intake) = Keluar (output) Air (makan + minum = ……. cc Urine = …… cc Cairan infus = ……. cc IWL = …… cc Air metabolisme = ……. cc Feses = …… cc Muntah Perdarahan = …... cc Cairan drain Cairan NGT Urine Diukur Nilai normal : > 0,5 – Feses 100 cc/hari IWL Dewasa : 15 cc/kgBB/hari (Insensible Anak : (30-usia(th))cc/kgBB/hari Water Loss) jika ada kenaikan suhu : IWL + 200 (suhu badan sekarang – 36,80C) Air Dewasa : 5 cc/kgBB/hari metabolisme Anak 12 – 14 th : 5 – 6 cc/kgBB/hari 7 – 11 th : 6 – 7 cc/kgBB/hari 5 – 7 th : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari Balita : 8 cc/kgBB/hari

KOMPLIKASI PEMBERIAN CAIRAN Sistemik : Lokal : Kelebihan cairan tubuh Flebitis Kekurangan cairan tubuh Infeksi Kelainan elektrolit : > Hiper/hiponatremia > Hiper/hipokalemia > Ketidakseimbangan asam basa Kelainan gula darah Emboli udara Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan

FLEBITIS Flebitis : radang dinding vena Komplikasi yang paling populer pada waktu pemberian terapi cairan. Penyebab flebitis : Kimiawi Mekanis Bakterial

KIMIAWI Penyebab : pH Normal ….. 7,35 - 7,45 Flebitis KIMIAWI Penyebab : pH Normal ….. 7,35 - 7,45 Pemakaian obat bersifat asam atau alkali mempermudah terjadinya flebitis Obat pH Antibiotik 2,5 - 4,5 KCl 4,0 - 8,0 Primperan 2,5 - 4,5 Lasix 8,6 - 9,6 Morfin 3,0 - 6,0

KIMIAWI Penyebab : Osmolaritas Normal : 285  5 mOsm/L Flebitis KIMIAWI Penyebab : Osmolaritas Normal : 285  5 mOsm/L  Cairan Isotonik : Otsu NS, Otsu RL, Asering  Cairan Hipotonik : KA-EN 3B, Otsu D5  Cairan Hipertonik : Aminovel-600, Triparen Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh vena perifer, max. 900 mOsm/L

Pencegahan Flebitis Kimiawi (Osmolaritas) Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena osmolaritas tinggi, pada penggunaan perifer ialah dengan menggunakan kemasan ‘Jumbo Solumix’ *) Contoh : Amiparen + KAEN MG3 1L (Jumbo Solumix) --- masukkan/ pindahkan Amiparen ke dalam botol KAEN MG 3 1L melalui connecting set yang tersedia, setelah tercampur, berikan kepada pasien dengan tetesan sesuai kebutuhan Amonivel 600 + Martos 10 1L (Jumbo Solumix) ---- cara sama dengan di atas Pan Amin G + KAEN MG 3 1L (Jumbo Solumix) ----- *) Manfaat ‘Jumbo Solumix’ yang lain adalah : Untuk memberikan support nutrisi lengkap

MEKANIS Paling sering terjadi diantara 3 macam flebitis Biasanya gejala muncul < 72 jam setelah jarum dipasang

MEKANIS Flebitis Pemilihan tempat penusukan jarum Pemilihan vena Hindari daerah sendi, vena keras, vena extremitas bawah, vena di bwh area komplikasi, area edema, area terinfeksi Pemilihan vena Pilih vena besar (dan lurus), dari distal ke arah proximal Untuk KA-EN MG 3 dan Asam Amino di mulai dari vena mediana atau vena cephalica (lengan bawah) Pemilihan jarum  Ukuran : 14 G – 18 G  Resusitasi, transfusi 20 G – 24 G  Maintenance/Akses IV  Bahan - Polyurethane Pelaksanaan fiksasi Baik dan benar

CARA FIKSASI TUBE INFUS Flebitis Mekanis CARA FIKSASI TUBE INFUS

BAKTERIAL Penyebab  Teknik memasukkan obat ke botol Flebitis BAKTERIAL Penyebab Cairan infus terkontaminasi karena :  Teknik memasukkan obat ke botol  Teknik penggantian botol  Set infus terlepas dari sambungan  Teknik injeksi obat  Penggantian infus set Tempat penusukan terkontaminasi karena :  Teknik penusukan jarum  Perawatan tempat penusukan  Penggantian jarum  Alat tidak steril Tempat tidak bersih

BAKTERIAL Pencegahan  Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat Flebitis BAKTERIAL Pencegahan  Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat  Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan  Pahami teknik dengan benar/baik  Infus set & jarum diganti tiap < 72 jam  Tempat penusukan didesinfektan (ganti balutan) setiap hari

Flebitis Intravena Flebitis Struktur Vena Flebitis 10 Flebitis 20 Skala Flebitis 00 = tanpa komplikasi/tanda flebitis 10 = merah dan/atau sakit bila ditekan 20 = merah, sakit bila ditekan dan edema 30 = merah, sakit, edema dan vena mengeras 40 = merah, sakit, edema, vena mengeras dan timbul pus Flebitis 10 Flebitis 20 Flebitis 30 Flebitis 00 Struktur Vena Flebitis 00 Flebitis10 Flebitis20

Perhatikan faktor : Tujuan & tipe cairan Lokasi & kondisi vena Durasi terapi Ukuran kanula Umur pasien Aktivitas pasien - Gunakan sisi non dominan Kerjasama pasien

Pemeliharaan sistim IV : 1. Penilaian rutin setiap hari a. Cek cairan infus b. Jumlah infus IV yang masuk c. Lamanya infus yang digantung d. Cek obat tambahan e. Cek drip chamber f. Cek selang infus g. Cek tanda flebitis 2. Jaga sistem IV tetap tertutup 3. Perawatan pada daerah insersi 4. Dokumentasi perawatan

Teknik Pemasangan Infus 1 1. Pilih vena yang akan diinsersi 2. Lakukan desinfektan, memutar ke arah keluar 3. Pasang torniquet di atas daerah insersi 4. Masukkan IV cath dng sudut spt di atas

Teknik Pemasangan Infus 2 Contoh IV cath 5. Jarum metal tarik keluar sedikit sampai darah keluar 6. Dorong Iv cath masuk sedikit 7. Jarum tarik lagi keluar sedikit

Teknik Pemasangan Infus 3 8. Buka ikatan torniquet 9. Dorong IV cath ke depan, tekan jarum plastik, tarik jarum metal keluar 10. Sambung adaptor infus set ke IV cath 11. Letakkan plester di bawah adaptor

Teknik Pemasangan Infus 4 12. Lakukan fiksasi dengan baik dan benar

INFILTRASI

Janganlah panik ….. !

Kemungkinan tempat asal kontaminasi Kontaminasi pada botol infus Koneksi dengan infus set Kulit area insersi 4. Port injeksi 5. Pangkal IV Cath (Hub) 6. Tangan Ns Intravenous Infusions Sites of Possible Contamination Contamination of infusions fluid Port for additives Insertion Site Injection port Administration set Connection with …

Cara menusuk botol infus yang benar yaitu dengan meletakkan botol diatas bidang datar dgn posisi miring, akan memudahkan penusukan dan risiko patahnya spike dapat dihindari

Tinggi ideal botol infus Gravity = (F) P = F : A Gravity Set-up Ideal bag position Approx 36 Inches above heart Tubing Bore = (A) 36 inchi di atas jantung Approximate level of patient’s heart Resulting I.V. line pressure = (P) Image modified by J. Williams, Baxter Healthcare Corporation. Original image 1994 by Techpool Studios Corp., USA C

Senyumku adalah……..Senyum pasienku

CAIRAN INFUS IDEAL

KUALITAS DESAIN KEMASAN: Konstruksi elips dan single port : Mudah dan cepat dalam pemasangan infus dengan tetesan stabil Cap : Menjamin tidak terjadinya kebocoran dan risiko kontaminasi Skala sistem terbuka & tertutup : Skala akurat sesuai kebutuhan , aman bagi pasien Label berwarna : Memudahkan dalam mengidentifikasi jenis cairan yang akan digunakan Bahan PE pharma grade : Tidak mengandung plasticizer dan tidak menimbulkan dioxin sehingga aman bagi pasien dan ramah lingkungan

Rekomendasi CDC (Center for Disease Control) Edukasi & training kepada perawat Kebersihan tangan - cuci dengan sabun antiseptik Teknik cuci tangan yang benar Pemilihan tipe kateter, tempat insersi dan teknik disesuaikan dengan risiko infeksi dan komplikasi paling rendah Perhatikan teknik asepsis area insersi, akses sistem ke botol infus Perhatikan lamanya pemakaian balutan area insersi Periksa infeksi area insersi Perhatikan lamanya pemakaian kateter, infus set & botol infus Ganti kateter tiap 72 jam, ganti infus set tiap 72 jam (tranfusi atau lipid tiap 24 jam), ganti cairan infus tiap 24 jam (lipid - 12 jam) Cegah kontaminasi botol infus kondisi btl infus, teknik penusukan btl, memasukkan obat ke btl Jangan gunakan topical antimicrobial oinment, kateter jangan kena air Lepaskan kateter saat pertama ditemukan tanda flebitis

Penghitungan tetesan infus Jumlah cairan cc x faktor tetesan infus set = tetes/menit Lamanya pemberian (jam) x 60 (menit)    Infus set 1 cc = 15 tetes Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit 4 Infus set 1 cc = 20 tetes Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit 3 Infus set 1 cc = 60 tetes Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit  

Terima Kasih