Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEBUTUHAN CAIRAN OLEH ZAENAL ARIFIN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEBUTUHAN CAIRAN OLEH ZAENAL ARIFIN."— Transcript presentasi:

1 KEBUTUHAN CAIRAN OLEH ZAENAL ARIFIN

2 PENDAHULUAN Tubuh manusia dewasa 68% terdiri dari cairan, anak bayi mendekati 80%. Tubuh manusia membutuhkan cairan Cairan bisa masuk melalui mulut atau parenteral Kehilangan cairan bisa melalui kulit, pernafasan dan ginjal(urine).

3 Lanjutan pendahuluan Dehidarasi dan edema mengidikasikan tidak terpenuhinya kebutuhan cairan Dehidrasi bisa terjadi karena : Demam berkepanjangan Diare Muntah berlebihan Trauma Beberapa kejadian yang menyebabkan kehilangan cairan.

4 Pengaturan cairan Volumne regulator : Osmolarity regulator:
V plasma 55% Arteri 10% 35% jantung dan paru Ada keterlibatan impuls afferen ke otak (aortic stres reseptor) lalu dibawa ke efferen autonom hingga tonus vena meningkat Renin angiotensin-aldosteron (adrenal). Osmolarity regulator:

5 Kekurangan cairan Intake kurang Pengeluaran berlebihan

6 edema Juga diikuti gangguan elektrolit dan bisa muncul pada gangguan nutrisi, kardiovaskuler, ginjal, kanker, traumatik, atau gangguan lain yang menyebabkan akumulasi cairan.

7 Macam rehidrasi Rehidrasi oral Rehidrasi parenteral

8 Logika terapi cairan Tingkat dehidrasi Macam cairan perbaikan
Cara-cara pemberian Monitoring dalam pemberian cairan

9 Tingkat dehidrasi penilaian Ringan sedang berat SSP Mengantuk
Apatis, anoreksia, respon lambat Reflek tendon turun, akral dingin , stupor, koma Kardiovaskuler Takhikardia Takhikardi, hipotensi, nadi lemah, vena kolaps Sianosis, hipotensi, akral dingin, nadi perifer tak teraba Jaringan Mukosa kering, turgor turun Turgor tutun hebat, lidah keriput Atonia, mata cowong, turgor turun sangat hebat

10 lanjutan urine pekat Pekat, jumlah kurang Oliguria Defisit 3-5 % BB

11 Bagaimana mengestimasikan
Maka estimasi defisit dapat dihitung berdasarkan proentase BB. Untuk pengukuran tingkat dehidrasi gunakan: BJ plasma X BB X 4 cc 0,001 Berdasarkan BJ urine, elektrolit dan hematokrit.

12 Therapi cairan parenteral (intra vena)
Definisi fungsi vena merupakan teknik yang mencakup penusukan vena melalui transkutan dengan jarum yang disambungan dengan spuit. Penggunan : untuk memulai dan mempertahankan cairan

13 Jenis cairan Kristaloid : RL, asering Nacl mirip komposisi plasma darah Koloid Darah

14 Alat dan bahan Larutan infus
Jarum kateter vena (merk aboceth, wings needle) Infus set : bayi dan anak kecil pakai selang mikrodrip (tetesan tetes/ml). Torniquet Sarung tangan steril kalau perlu Bak intrumen berisi Kassa 2x2 cm (khusus infus) dan kassa besar Salep povidon atau betadhin/anti septik Plester dan gunting Pengalas/perlak Standar/tiang infus Bengkok Kapas alkohol dalam tempatnya. Korentang dalm tempatnya Spalek kalau perlu

15 Persiapan alat Susun rapi dekatkan pasien
Pastikan cairan sesuai program Pilih jarum sesuai ukuran Buka set infus steril Pasang klem rol sekitar 2-4 cm dibawah drip/ atau tetesan infus lalu ditutup Isi selang infus Alirkan cairan ke selang infus dengan membuka klem (pastikan selang tak ada gelembung). Siapkan plester sesuai kebutuhan.

16 Persiapan pasien Jelaskan tujuan dan prosedur Pasien benar pasien
Atur posisi pasien Tentukan lokasi penusukan vena (bila banyak rambut cukur). Beri kesempatan pasien bertanya.

17 Persiapan lingkungan Pasang sampiran
Atur TT untuk posisi kerja yg nyaman.

18 Langkah kerja Cuci tangan Pakai sarung tangan
Letakan pengalas pada daerah yang akan dipasang kateter IV/jarum Buka jarum aboceth dengan teknik steril Pasang torniquet cm diatas tempat penusukan dengan model mudah dibuka (ingat pemasangan torniquet jangan lebih 2 menit) Palpasi nadi distal dibawah torniquet

19 Lanjutan langkah Pilih vena yang lebih besar (bial vena sulit ditemukan gunakan cara: Gosok extremitas dari distal ke proksimal Genggam dan lepaskan genggaman secara bergantian Tepuk vena secara pelahan Pasang kompres hangat pada ekstremitas

20 Lanjutan langkah Desinfeksi (melingkar atau sekali usap) biarkan mengering. Beri tahu pasien bila akan menusuk. Jari telungjuk dan jempol meregangan kulit. Tusukkan vena dengan sudut derajat dengan ujung jarum yang tajam menghadap keatas. Turunkan jarum hingga sejajar. Bila darah terlihat di ujung aboceth dorong jarum kedalam vena

21 Lanjutan langkah Lepaskan genggaman dan torniquet.
Hubungkan kateter dengan set infus dan alirkan Cek keadaan vena bengkak tidak( bila bengkak, bocor cabut kateter IV). Beri salep pavidon atau anti septik tutup kassa steril Atur tetesan infus sesuai program Tulis tanggal/waktu pemasangan Rapikan alat, buang mandrin pada tempat khusus Lepas sarung tangan dan cuci tangan.

22 Menghitung tetesan infus
Tetesan mikro (mikrodrip) : 1cc= 60 tetes Tetesan makrodrip : 1 cc= 15 tetes

23 Rumus ml/jam Mililiter per jam ml/jam= jumlah total cairan (ml)
lama waktu diinfus (jam) Contoh. Jika cairan infus yang tersedia 3000 ml dan habis diberikan dalam 24 jam, maka berapa ml/jam cairan yang diberikan? Jawab ml = 125 ml/jam 24 jam

24 Rumus tetes/menit Tetes/menit
= jumlah total cairan (ml) x faktor tetesan lama infus dipasang (menit) Contoh. Bila dibutuhkan cairan infus 1000 ml dalam 8 jam dengan tetesan 20 tetes/ ml, maka cairan tersebut harus diberikan berapa tetes per menit ?

25 lanjutan Jawab 1000 ml x 20 = 2000 = 41/m 8 x 60 menit 480 menit
Jadi diberikan 41 tetes /menit


Download ppt "KEBUTUHAN CAIRAN OLEH ZAENAL ARIFIN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google