J URNAL POLIKLINIK S TENTING V ERSUS A GGRESSIVE M EDICAL T HERAPY FOR I NTRACRANIAL A RTERIAL S TENOSIS Oleh : Nella Lusti W Pembimbing : Prof. Dr. dr. Suroto, Sp.S(K)
P ENDAHULUAN Stenosis arteriosklerosis pada arteri intrakranial salah satu penyebab yang paling umum untuk terjadinya stroke dan mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya stroke yang berulang. Dua strategi untuk pengobatan pasien yang berisiko tinggi: - Agresif terapi medis ( kombinasi terapi antiplatelet dan manajemen faktor resiko ). - Percutaneous transluminal angioplasty dan stenting ( PTAS ).
S TUDY P ATIENTS Menggunakan desain = Clinical trial. Memenuhi syarat pasien TIA atau stroke tanpa didapatkan kelumpuhan yang terjadi tak lebih dari 30 hari sebelum pendataan, yang di buktikan dengan angiografi (stenosis 70-99% diameter arteri intracranial). Semua pasien diberikan inform consent untuk berpartisipasi dan pasien yang belum menjalani pemeriksan angiografi dalam perawatan rutin akan dilakukan pemeriksaan tersebut.
T REATMENTS Aggressive Medical Management 1. Terdiri dari dua kelompok : - Aspirin (325 mg per hari), clopidogrel (75 mg per hari untuk 90 hari setelah pendataan) 2.Manajemen faktor resiko - Peningkatan tekanan sistol dan peningkatan level kolesterol LDL ) - Pengelolaan faktor risiko sekunder ( diabetes, peningkatan non HDL), merokok, kelebihan berat badan, dan kurang olah raga ) dengan program modifikasi gaya hidup. Sehubungan dengan faktor risiko yang utama, kami menargetkan tekanan darah sistolik < 140 mm hg ( <130 mm hg penderita diabetes ) dan kolesterol LDL < 70 mg per deciliter ( 1,81 mmol per liter ). Kita memberikan aspirin, clopidogrel dan salah satu obat dari kelas antihypertensive, rosuvastatin, dan program gaya hidup pada studi pasien tersebut.
PTAS Procedure - Pasien yang tidak mengambil clopidogrel pada dosis 75 mg setiap hari untuk setidaknya 5 hari sebelum PTAS akan mendapatkan loading 600-mg clopidogrel antara 6 dan 24 jam sebelum PTAS. - Rincian prosedur, dilakukan dibawah pengawasan anestesi umum dengan menggunakan kateter Gateway PTAS Balloon Catheter and Wingspan Stent System ( keduanya diproduksi oleh perusahaan Boston Scientific Corporation ).
F OLLOW - UP AND A SSESSMENT OF O UTCOME Pasien dievaluasi pada saat mulai pendataan, pada 4 hari dan 30 hari dan terus dievaluasi setiap 4 bulan; pasien menjalani kajian sampai 90 hari setelah akhir kejadian primer terjadi, pasien meninggal, 3 tahun pengamatan lengkap, atau penutupan kunjungan, apabila pada pasien terakir pendataan sudah di follow up selama 1 tahun. Ischemik stroke : defisit neurologis fokal baru dengan onset mendadak, berlangsung setidaknya dalam 24 jam, yang tidak berhubungan dengan pendarahan pada CT atau MRI otak.
Perdarahan otak : perdarahan parenchymal, subarachnoid, atau perdarahan intraventricular yang dapat dideteksi dengan CT atau MRI yang berhubungan dengan kondisi kejang atau tanda neurologis baru, yang berlangsung setidaknya 24 jam.
S TATISTICAL A NALYSIS Follow up pada penelitian ini dirancang untuk dilakukan selama 2 tahun. Kami menguji hipotesis utama dengan membandingkan tingkat dasar akhir antara dua kelompok pengobatan dengan menggunakan a two sided log rank test.
R ESULTS Dari 451 pasien yang menjalani pengacakan, 227 mendapatkan terapi medical-management dan 224 kelompok PTAS. Tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok tersebut sehubungan dengan karakteristik pasien ( table 1 ). Didapatkan perbedaan yang berarti terhadap respon terapi pada factor resiko ( table 2) Dari 224 pasien di kelompok PTAS, 16 ( 7,1 % ) tidak dipasang stent ( tindakan operasi tidak dilakukan pada 4 pasien, operasi dibatalkan sebelum lesi dijangkau 7 pasien dan angioplasty dilakukan pada 5 pasien ). Dari 227 pasien di kelompok medical-management, 9 ( 4.0 % ) mengalami PTAS setelah terjadi TIA selama periode follow up.
D ISCUSSION Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa terapi agresif medis lebih unggul di bandingkan dengan PTAS dengan menggunakan Wing span sistem pada pasien dengan faktor resiko stenosis intrakranial, karena tingkat kejadian stroke setelah PTAS lebih tinggi dari perkiraan dan kejadian stroke pada kelompok medical- management masih lebih rendah daripada perkiraan.
Pasien dengan gejala adanya stenosis 50-69% arteri intrakranial yang terjadi lebih dari 30 hari sebelum pendaftaran, menjadi eksklud dari penelitian, karena resiko stroke pada pemberian terapi standar medis dapat mencegah relatif rendah, sehingga dengan tindakan PTAS akan memberikan hasil yang baik.