DASAR – DASAR BUDIDAYA FAKTOR LINGKUNGAN
BUDIDAYA IKAN/BIOTA AIR LINGKUNGAN BIOTIK 2. ABIOTIK BUDIDAYA IKAN/BIOTA AIR
IKAN KERAPU DI DALAM KJA
Faktor fisik dan Faktor kimia LINGKUNGAN ABIOTIK Faktor fisik dan Faktor kimia
FAKTOR FISIKA FAKTOR KIMIA SUHU/TEMPERATUR AIR CAHAYA PERGERAKAN AIR pH FAKTOR KIMIA ALKALINITAS SALINITAS NUTRIEN
DI TAMBAK TUBUH IKAN POIKILOTHERMIS (0,5ºC DI ATAS SUHU AIR) DI HAMPANG DI KOLAM TANAH/BETON DI KARAMBA DI JARING APUNG
Semua aktivitas biologis dipengaruhi oleh suhu/temperatur VAN`T HOFF PRINCIPLE : KECEPATAN REAKSI KIMIA BERLIPAT DUA KALI PADA KENAIKAN SUHU 10ºC.
SETIAP SPECIES IKAN/BIOTA AIR MEMPUNYAI KISARAN TOLERANSI TERHADAP SUHU SANGAT DITENTUKAN OLEH SIFAT GENETIK
KISARAN TOLERANSI IKAN TERHADAP SUHU HIDUP MAKAN DAN TUMBUH REPRODUKSI
CONTOH : IKAN KARPER (Cyprinus carpio) < 5º C : tidak aktif 5 - 10º C : tidak tumbuh 10 - 13º C : pertumbuhan jelek 13 - 20º C : pertumbuhan sedang 20 - 30º C : pertumbuhan baik 25 - 28º C : pertumbuhan optimum
TOLERANSI SUHU TERHADAP PEMIJAHAN IKAN KARPER < 18º C - > 31º C tidak akan memijah IKAN NILA < 21º C - > 33º C tidak akan memijah IKAN SALMONID (TROUT & SALMON) < 2º C - > 10º C tidak akan memijah
PENGARUH SUHU TERHADAP AKTIVITAS BIOLOGIS Chinese carp (0º-35ºC) Tilapia (14º - 35ºC) Salmonid (0º- 20ºC)
JENIS IKAN BERDASARKAN TOLERANSINYA TERHADAP SUHU AIR STENOTHERMAL : TOLERANSI TERHAPAP SUHU AIR PADA KISARAN SEMPIT EURYTHERMAL : TOLERANSI TERHADAP SUHU AIR PADA KISARAN LUAS
CONTOH IKAN STENOTHERMAL TAWES TILAPIA INDIAN MAJOR CARPS
CONTOH IKAN EURYTHERMAL CHINESE CARPS
ISTIRAHAT DULU AAH
CAHAYA ADALAH GELOMBANG ELEKTROMAGNET YANG DAPAT MERAMBAT PADA RUANG HAMPA
KUALITAS KUANTITAS PHOTO PERIODE
PERAN CAHAYA PERTUMBUHAN PLANKTON PERKEMBANGAN SEKSUAL IKAN DAN BIOTA AIR PERKEMBANGAN PIGMEN IKAN DAN BIOTA AIR TINGKAH LAKU MAKAN IKAN DAN BIOTA AIR
PENENTU BESARNYA PANTULAN CAHAYA MATAHARI DARI MUKA BUMI KONDISI PERMUKAAN AIR SUDUT RADIASI
STRATIFIKASI AREA BADAN AIR YANG MENERIMA RADIASI EUPHOTIC ZONE COMPENSATION DEPT APHOTIC ZONE
EUPHOTIC ZONE : AREA KEDALAMAN DIMANA PHOTOSINTESIS TERJADI COMPENSATION DEPTH : AREA KEDALAMAN DIMANA JUMLAH GROSS PHOTOSINTESIS SAMA DENGAN JUMLAH RESPIRASI APHOTIC ZONE : AREA KEDALAMAN DIMANA TIDAK TERJADI PROSES PHOTOSINTESIS
PENGHALANG CAHAYA BERPENETRASI KE DALAM AIR KEKERUHAN AKIBAT PARTIKEL TERSUSPENSI SELF SHADING (MENAUNGI SENDIRI) AKIBAT MELIMPAHNYA PHYTOPLANKTON YANG MENGABSORBSI CAHAYA
ABSORBSI RADIASI CAHAYA KE DALAM AIR % ABSORBSI = 100 (Io – Iz) Io Iz = Io/log Kz Kz = 0,7/Zsd Zsd = Secchi Disk Visibility dlm meter
SPEKTRUM WARNA CAHAYA MATAHARI VIOLET (390 – 430 nm) UNGU (430 – 460 nm) BIRU (460 – 500 nm) HIJAU (500 – 570 nm) KUNING (570 – 590 nm) ORANYE (590 – 610 nm) MERAH (610 – 700 nm)
JUMLAH RADIASI YANG MENCAPAI MUKA BUMI Energi radiasi yang mencapai permukaan bumi: UV : 10% PUTIH : 45% IR : 45% RADIASI MATAHARI SPEKTRUM UNTUK PHOTOSYNTESIS Berkisar antara 400 – 760 nm Vegetasi mengabsorbsi cahaya merah dan biru Spektrum cahaya yang dipantulkan olah tumbuh – tumbuhan adalah hijau
PERGERAKAN AIR (ARUS)
PERBEDAAN TEKANAN OSMOTIK PERGARAKAN AIR /ARUS PERBEDAAN TEKANAN OSMOTIK MEKANIS GRAVITASI
GRAVITASI SELOKAN SUNGAI AIR TERJUN DLL
PERBEDAAN TEKANAN OSMOTIK SELAT MADURA DAN SAMUDERA HINDIA (ARUS SELAT BALI) LAUT JAWA DAN SAMUDERA HINDIA (ARUS SELAT SUNDA)
MEKANIS KINCIR AIRATOR BLOWER DLL
KINCIR MANFAAT KINCIR TAMBAK MENGHINDARI STRATIFIKASI SUHU DAN DO MENGHINDARI LAPISAN AN- AEROB MENINGKATKAN PEMANFAATAN NUTRIEN OLEH PHYTOPLANKTON
Terima kasih