Eicosapentaenoic acid Defenisi Eicosapentaenoic acid (EPA) merupakan asam lemak omega-3 yang dapat digolongkan kedalam asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang (PUFA) yang berperan sebagai precursor prostaglandin 1, 2, dan 3 Klasifikasi asam lemakasam lemak tak jenuhpolyunsaturated fatty acidasam lemak omega-3
Eicosapentaenoic acid Tatanama penamaan asam lemak Eicosapentaenoic acid IUPAC (5Z,8Z,11Z,14Z,17Z)-icosa-5,8,11,14,17-pentaenoic acid literatur fisiologi 20:5 (n-3) trivial timnodonic acid.
Eicosapentaenoic acid Struktur molekul
Eicosapentaenoic acid sifat kimia reaktif dan tidak stabil antioksidan Sumber dalam bahan pangan Ikan (herring, mackerel, salmon, menhaden, dan sarden) air susu manusia dan hewan. mikroalga
Eicosapentaenoic acid Fungsi dalam tubuh adalah meningkatkan fungsi otak meningkatkan konsentrasi daya lihat anti-inflamantory agent mencegah munculnya penyakit degeneratif kandungan diperlukan pada proses tumbuh sel-sel otak dan kecerdasan anak. pembentukan sel-sel pembuluh darah dan jantung
Eicosapentaenoic acid Metabolisme
Eicosapentaenoic acid Malnutrien kekurangan omega-3 EPA, bisa berisiko menderita penyakit pembuluh darah dan jantung kelebihan omega-3 dapat meningkatkan kadar kolesterol pada penderita hiperlipidemia Sel-sel tubuh yang mengandung terlalu banyak omega-3 akan lebih mudah teroksidasi oleh radikal bebas. Untuk menjaga sel dari oksidasi diperlukan vitamin E sehingga kelebihan omega-3 malah dapat berakibat defisiensi vitamin E.
Sphingomyelin Defenisi Spingomyelin (dieja juga Sphingomyelin dan disingkat SM) adalah sejenis spingolipid yang ditemukan pada membran sel sebagai pembungkus akson saraf. Klasifikasi Secara kimiawi dan struktural, sphingomyelin masih termasuk kedalam kelompok lemak fosfolipid, namun karena kerangka kimiawinya bernama sphingosin maka biasa dimasukkan juga sebagai sphingolipid
Sphingomyelin Tatanama trivial Sphingomyelin IUPAC [(E,2S,3R)-3-hydroxy-2 (pentacosanoylamino)octadec-4-enyl] 2 (trimethylazaniumyl)ethyl phosphate. Struktur molekul
Sphingomyelin Sumber dalam bahan pangan Sphingomyelin banyak terkandung didalam susu dan produk susu (29% dari total posfolipid dalam Air Susu Ibu (ASI) 24% dalam susu sapi) daging-dagingan (ayam, sapi, babi)
Sphingomyelin Fungsi dalam tubuh berfungsi sebagai "selimut" sel saraf sehingga membantu impuls pada sel saraf tersebut. berfungsi untuk mempercepat impuls dari satu sel saraf ke sel saraf, otot atau sel target lain
Sphingomyelin Biosintesis
Sphingomyelin Metabolisme
Sphingomyelin Penyerapan dan transpor sphingolipid masih tergolong kelompok lipid, maka proses pengangkutan dan distribusinya mengikuti pola distribusi lemak setelah diurai menjadi metabolit penyusunnya (berbasis seramida dan sphingoid), lalu sebagian ada yang digabungkan kembali dalam molekul sphingolipid sphingomyelin dari makanan sedikit dihidrolisis pada bagian lambung dan utamanya dibagian usus halus dan kolon tidak semua dari sphingolipid, termasuk sphingomyelin di dalamnya yang dicerna tersebut dapat terserap oleh tubuh, sekitar 10% tidak terserap dan dikeluarkan melalui usus besar (kolon).
Sphingomyelin Malnutrien Acanthocytosis sindrom dimana sel darah merah kehilangan bentuk bulat halus biasanya, dan berubah bentuk menjadi berduri, atau berbentuk seperti bintang dengan sejumlah titik Niemann-Pick Dissease tubuh kekurangan enzim spingomyelinase, yaitu enzim yang memecah spingomyelin menjadi seramida dan fosfokolin akumulasi spingomyelin akan mengakibatkan kerusakan neuron pada organ-organ seperti otak, sumsum, ginjal dan paru-paru