PERTEMUAN 07 FLIP FLOP Teknik digital
RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSI Logika sekuensi merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya selain tergantung pada keadaan input-inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya. Dalam aplikasinya, rangkaian logika sekuensi banyak digunakan di dalam sistem komputer. Hal itu disebabkan dalm sistem komputer banyak data dikirim dari satu tempat ke tempat lainnya secara berurutan, sehingga memerlukan rangkaian sekuensi untuk menangani transfer data tersebut. Rangkaian logika ini didefinisikan pula sebagai rangakaian logika yang outputnya tergantung kepada waktu. Bagian-bagian rangkaian logika sekuensi terdiri atas rangkaian logika kombinasi dan output penyimpan. Melalui pelajaran ini akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan unit penyimpan dalam suatu rangkaian sekuensi yang dinamakan flip- flop.
F L I P O Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop (FF) ini sangat penting karena FF merupakan satu sel memori. Flip-flop merupakan elemen rangkaian logika sekuensi yang berfungsi menyimpan data 1 bit, sehingga elemen ini dinamakan pula memori 1 bit. Keadaan keluaran FF dapat berada dalam keadaan tinggi atau keadaan rendah, untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu masukan pemicu. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tentang berbagai tipe FF.
Gbr 1. Simbol flip-flop R-S A. R-S FLIP-FLOP Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa flip-flop R-S mempunyai dua masukan, yang diberi label S dan R. Dua keluaran diberi label Q dan Pada flipflop, keluaran selalu berlawanan, atau komplementer. Dengan kata lain, bila keluaran Q = 1, maka keluaran = 0, dan sebagainya. Huruf “S” dan “R” pada masukan flip-flop R-S seringkali disebut sebagai masukan set dan reset. Simbol logika untuk flip-flop R-S diperlihatkan pada Gambar : Gbr 1. Simbol flip-flop R-S R S Q MASUKAN KELUARAN Normal Komplementer Set Reset
Tabel kebenaran dari FF RS gerbang NAND : Tabel kebenaran dari FF RS gerbang NOR : Gbr. 2 FF SR dari gerbang NAND S R Qn+1 1 Qn Terlarang Gbr. 3 FF SR dari gerbang NOR S R Qn+1 1 Qn Terlarang
Gbr. 4 sinyal Keluaran pada FF SR Mengeset FF berarti membuat keluaran Q = 1 dan mereset FF berarti membuat keluaran Q = 0 dari kondisi stabil/ tak berubah. Mengeset FF dari gerbang NAND dapat dilakukan dengan membuat S = 0 dan mereset dilakukan dengan membuat R = 0. Sedangkan mengeset FF dari gerbang NOR dapat dilakukan dengan membuat S = 1 dan mereset dengan memberi nilai R = 1. Bila masukan S dan R kedua-duanya 0 (untuk gerbang NAND dan untuk gerbang NOR S=R=1) , ini disebut keadaan larangan untuk flip-flop dan tidak digunakan. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk keluaran dari FF SR dengan menggunakan gerbang NAND: Gbr. 4 sinyal Keluaran pada FF SR
Flip-Flop R-S yang Berdetak FF jenis ini dapat dirangkai dari FF-SR ditambah dengan dua gerbang AND atau NAND untuk masukan pemicu yang disebut dengan sinyal clock (clk). Gbr 5. Flip-flop R-S yang berdetak dari gerbang NAND Tabel kebenaran dari rangkaian disamping adalah : Clk S R A B Qn+1 1 Qn O Terlarang
Gbr. 5 hubungan antara Q, Q’, S, R dan Clock Dari tabel kebenaran rangkaian diatas terlihat bahwa untuk sinyal clock yang tinggi, FF ini bekerja seperti FF-SR dari gerbang NOR, sedangkan untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q tidak bergantung kepada input R dan S, tetapi tetap mempertahankan keadaan terakhir sampai datangnya sinyal clock berikutnya. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk sinyal Q. Gbr. 5 hubungan antara Q, Q’, S, R dan Clock
D FLIP-FLOP Selain flip-flop S-R terdapat pula flip-flop D, dimana input flip-flop ini adalah D. Flip-flop ini dibangun dengan menggunakan flip-flop S-R seperti ditunjukkan pada gambar : Gbr. 7 Simbol flip-flop D CLK S Q R D Gbr. 6 Rangkaian flip-flop D IN Out Dengan adanya gerbang NOT yang masuk pada input R, maka setiap input yang diumpankan ke D akan memberikan keadaan yang berbeda pada input S dan R. Dengan demikian hanya akan terdapat dua keadaan dari S dan R yakni S =0 dan R =1 atau S =1 dan R =0. Jadi, output flip-flop D juga hanya memiliki dua keadaan yakni keadaan set atau keadaan reset. Flip-flop D hanya mempunyai satu masukan data (D) dan satu masukan detak (CLK). Keluaran dari tabel Q dan
Gbr. 8 Tabel Kebenaran D Flip-flop Masukan Keluaran D Q Flip-flop D sering disebut flip-flop tunda. Kata “tunda” menggambarkan apa yang terjadi pada data, atau informasi pada masukan D. Data (0 atau 1) pada masukan D ditunda I pulsa detak dari pemasukan sampai keluaran Q. Tabel kebenaran yang disederhanakan untuk flip-flop D diperlihatkan pada gambar : Gbr. 8 Tabel Kebenaran D Flip-flop Clock D Q Masukan Keluaran D Q 1 Gbr 9. Contoh diagram waktu D flip-flop
Gbr. 10 Simbol Logika J-K Flip-Flop Flip-flop J-K merupakan flip- flop universal dan digunakan paling luas, memiliki sifat dari semua flip- flop jenis lain. Simbol logika untuk flip-flop J-K ditunjukkan pada gambar berikut : Gbr. 10 Simbol Logika J-K Flip-Flop Dari gambar disamping dapat disimpulkan : Masukan yang diberi label J dan K merupakan masukan data. Masukan yang diberi label CLK merupakan masukan detak. Keluaran Q dan merupakan keluaran komplementer biasa pada satu flip-flop. IN CLK J Q K Data Detak Normal Komplementer Out
Gbr. 11 Contoh diagram waktu J-K FF Clock J K Q Tabel kebenaran dari J-K flip-flop ditunjukkan pada gambar berikut : Masukan Keluaran J K Q Tidak Berubah 1 Posisi Kebalikan Gbr. 11 Contoh diagram waktu J-K FF Dari gambar diatas perhatikanlah, bahwa pemberian input J=1 dan K=1 menjadikan output flip-flop melakukan pembalikan terhadap keadaan output sebelumnya, sedangkan jika diberi input J=0 dan K=0 maka keadaan ouputnya sama dengan keadaan sebelumnya.