Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia Rizki A www.ajiajaya.wordpress.com
Kerajaan Kutai Adalah kerajaan Hindu tertua yang terletak di wilayah Kalimantan Timur. Pusat pemerintahan berada di tepian sungai Mahakam. Pada masa tersebut sudah dikenal huruf Pallawa dengan bahasa yang digunakan Sanksekerta. Raja yang terkenal ialah Mulawarman. Masyarakatnya masih menggunakan sistem kasta. Mata pencaharian terbesar ialah bergerak pada sektor perdagangan mengingat tempatnya ditepian sungai Mahakam.
Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Hindu tertua kedua ialah Tarumanegara yang terletak di lembah sungai Citarum Jawa Barat. Sebagian sejarawan menyebutkan pusat pemerintahan terletak di Bekasi. Terkenal dengan ditemukannya tujuh buah prasasti. Raja yang terkenal ialah Purnawarman. Mata pencaharian masyarakat dominannya ialah berdagang.
Kerajaan Kalingga Disebut juga dengan Kerajaan Holing. Letak persisnya masih berbeda penilaian, ada yang mengatakan di wilayah Malaysia, Salatiga, Blora, Purwodadi, atau di Jepara Jawa Tengah. Dipimpin oleh seorang ratu bernama Shima yang dikenal memimpin dengan adil, jujur, dan tidak tebang pilih soal hukum. Kehidupan penduduknya bersifat heterogen dari sisi mata pencaharian. Pada masa itu rakyat sudah mampu menulis dalam huruf Pallawa dengan Bahasa Sanksekerta. Kehidupan rakyatnya sangat sejahtera dan egaliter (setara).
Kerajaan Mataram Kuno Terletak di wilayah Jawa Tengah dan Timur, namun pusat kerajaan terletak di Jawa Tengah. Merupakan kerajaan agraris, mengandalkan dari sektor pertanian. Diantara raja-rajanya ialah, Sanjaya, Rakai Pikatan, dan Balitung. Pernah terjadi perpindahan pusat kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur disebabkan beberapa keadaan. Ketika beralih ke Jawa Timur, Mataram dipimpin oleh Mpu Sindok dan dilanjutkan oleh Airlangga. Masyarakat masih mempertahankan sistem kasta. Peninggalan monumental; Candi Borobudur.
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan yang berada di Selat Malaka, dengan raja yang terkenal bernama Balaputradewa. Sebagai pusat pengajaran Buddha di Asia Tenggara. Menguasai jalur perdagangan penting di Selat Malaka. Letak strategis, kemajuan perdagangan antara India & Cina, serta runtuhnya kerajaan Fu-Nan di Indo China membuat jaya Sriwijaya. Kerajaan hancur karena faktor eksternal diantaranya; serangan Majapahit, meluasnya Islam Samudra Pasai, berkembangnya kerajaan Thai, serangan kerajaan Cola dan mundurnya perekonomian-perdagangan rakyat. Ditemukan beberapa prasasti peninggalan kerajaan seperti Kedukan Bukit.
Kerajaan Kediri Disebut juga dengan Kerajaan Panjalu yang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kahuripan. Merupakan kerajaan agraris dan maritim. Kondisi masyarakat sudah teratur, tertib, dan taat norma. Raja yang terkenal, Kertajaya. Pada masa kepmimpinan raja Kameswara, berkembangluas ilmu sastra dan sejahteranya para pujangga.
Kerajaan Singasari Didirikan oleh Ken Arok, di Malang–Jawa Timur. Kerajaan yang memiliki banyak konflik secara internal. Pada masa kepemimpinan Kertanegara, sudah memiliki sistem politik luar dan dalam negeri. Hubungan diplomatik sudah terjalin dengan bangsa Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Raja-raja yang pernah memimpin diantaranya ialah; Ken Arok, Anusapati, Ranggawuni, dan Kertanegara. Singasari hancur karena diserang oleh kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh Jayakatwang pada saat Kertanegara melangsungkan pesta sampai mabuk sebagai salah satu upacara keagamaan Buddha.
Kerajaan Majapahit Letaknya diperkirakan di wilayah Trowulan, Mojokerto. Sebagai sebuah sejarah kerajaan yang mengesankan di Indonesia. Berdiri setelah runtuhnya kerajaan Singasari karena didirikan oleh menantu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya. Raden Wijaya dapat menggunakan momentum mengalahkan Jayakatwang saat adanya penyerangan dari tentara Kubilai Khan. Raja yang pernah memimpin diantaranya; Raden Wijaya, Jayanegara, Tribhuwanatunggadewi, dan Hayam Wuruk. Masa keemasan saat dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan Patihnya, Gadjah Mada. Disebut-sebut sebagai kerajaan besar, walaupun terdapat sumber lain bahwa melawan Kerajaan Sunda saja tak menang. Pada episode yang lain juga disebutkan ketika melakukan perluasan wilayah, Kerajaan Majapahit melakukannya dengan kejam dan berdarah-darah seperti pada penduduk Soengenep (Sumenep, Madura) dan Kerajaan Silo. Kekuataan kerajaan makin melemah saat dipimpin oleh Patih Udara. Pernah ada jejak Islam di Majapahit yakni adanya para pegawai dan keturunan bangsawan yang menjadi muslim. Pun juga di pelabuhan dimana mereka berinteraksi dengan para pedagang dari tanah Arab.
Kerajaan Sunda Terletak di wilayah Jawa Barat dan memiliki nama lain Kerajaan Pajajaran. Kerajaannya kerapkali berpindah-pindah. Agama kerajaan ialah Hindu. Masyarakat hidup dari usaha dibidang pertanian. Rajanya antara lain; Prabu Suriawisesa dan Prabu Ratu Dewata. Memiliki hubungan yang harmonis dengan Portugis bahkan memiliki pelabuhan dagang Sunda Kelapa walaupun akhirnya pelabuhan tersebut jatuh ditangan Islam. Suka foya-foya di lingkungan kerajaan menjadikan kerajaan ini sangat rentan, sehingga takluk pada Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Maulana Hasanuddin dan Maulana Yusuf.
Kerajaan Bali Terletak di wilayah Bali dengan rajanya yang terkenal bernama, Udayana. Masyarakatnya memilih bercocoktanam sebagai matapencaharian. Kehidupan sosial masyarakat sangat taat atas agama dan takut pada hal berupa kutukan. Masih memegang teguh sistem kasta hingga sekarang. Pada masa kerajaan Bali, telah dikenal dengan sistem pajak bagi rakyat.