PRESENTASI KELOMPOK H16 GLOBALISASI DAN STRATEGI INDUSTRIALISASI DAWUD RAMDHANI R. (0806347706)
Globalisasi D efinisi Globalisasi : The worldwide diffusion of practices, expansion of relations accross continents, organization of social life on a global scale, and growth of shared a global consiousness. (George Ritzer,. 2004. The Globalization of Nothing. Thousand Oaks: Pine Forge Press. hal. 72.)
Aspek Kajian Globalisasi Hubungan globalisasi dengan politik Hubungan globalisasi dengan bisnis Hubungan globalisasi dengan teknologi Hubungan globalisasi dengan agama, olahraga, musik popular, dan aspek lain
Isu Kunci dalam Teori Globalisasi Menurut Roland Robertson ada beberapa isu kunci : Apakah perubahan global menyebabkan meningkatnya homogenitas atau meningkatkan heterogenitas atau malahan perpaduan keduanya? Apakah hubungan antara lokal dengan global Apa yang menggerakan proses globalisasi? Apa kekuatan penggeraknya?
Glocalization Konsep yang mengandung unsur glocal-global. Identik dengan heterogenitas Bentuk glokalisasi : hybridization (penggabungan 2 atau lebih elemen dari budaya yang berbeda) Glocalization mempunyai sinonim creolization.
Grobalization Subproses dari : Kapitalisme McDonaldization Americanization Mempunyai ciri : Homogenization Uniformity Purification
Transnational Practices in The Old Second World Muncul konsep perestroika dan glasnost Muncul Comecon yang merupakan Transnational Corporations yang beranggotakan negara-negara Eropa Timur
TNCs in The Old Second World Munculnya Foreign Direct Investements (FDI) Contoh kasus di negara: Rusia Polandia Hungaria
Transitions from Communism to Postcommunism W.W. Rostow yang meyatakan TNCs akan membawa keuntungan pada New Second World. Etika masuknya TNCs asing ke dalam negara- negara Eropa Timur melalui akuisisi dan joint venture
Tanggapan : Sebuah Ulasan Glokalisasi akan terus dibayang-bayangi grobalisasi yang selalu siap “membeli” ide glokalisasi untuk disebarkan menjadi produk yang tidak memiliki “keunikan” Amerikanisasi membawa pengaruh pada dunia dengan hegemoni kultural dan ideologi konsumsi Masyarakat postkomunist “terkurung” dan kemudian beruapaya menyesuaikan diri dengan sistem global