Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
1. Neraca Saldo Pada akhir periode perlu dilakukan verifikasi terhadap akun-akun yang ada untuk melihat keseimbangan antara sisi debit dan sisi kredit. Verifikasi ini dikenal dengan istilah neraca saldo atau neraca sisa (trial balance). Format dasar neraca saldo sebagai berikut: NOMOR NAMA AKUN DEBIT KREDIT
Lanjutan Neraca Saldo Pengikhtisaran neraca saldo (trial balance) dilakukan pada akhir periode akuntansi. Angka-angka neraca saldo diambil dari saldo setiap akun yang ada sampai dengan tanggal penyusunan neraca saldo. Periksalah kembali akun-akun PD Sejahtera di depan. Kemudian, pahami penyusunan neraca saldo PD Sejahtera pada tanggal 31 Desember 2005 berikut ini.
NOMOR NAMA AKUN DEBIT KREDIT 1101 1102 1103 1104 1201 1301 1202 1302 1203 1303 2101 3101 3102 4101 4102 4201 5101 5102 5103 5201 5202 5203 5204 Kas Piutang dagang Piutang wesel Persediaan barang dagangan Peralatan kantor Akum. penyusutan peralatan kantor Peralatan toko Akumulasi penyusutan peralatan toko Gedung Akumulasi penyusutan gedung Utang dagang Modal Pengambilan prive Penjualan Potongan penjualan Pendapatan bunga Pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Beban gaji karyawan Beban asuransi Beban listrik dan telepon Beban pemeliharaan Rp 80.024.000,00 Rp 15.075.000,00 Rp 13.100.000,00 Rp 16.175.000,00 Rp 39.125.000,00 - Rp 82.500.000,00 Rp 16.250.000,00 Rp 20.700.000,00 Rp186.400.000,00 Rp 23.750.000,00 Rp 1.375.000,00 Rp 6.250.000,00 Rp 16.325.000,00 Rp19.650.000,00 Rp49.500.000,00 Rp 41.250.000,00 Rp 28.200.000,00 Rp 75.000.000,00 Rp381.500.000,00 Rp 1.533.000,00 Rp 1.550.000,00 Rp 1.366.000,00 Rp599.549.000,00
Tujuan Pembuatan Neraca Saldo Adapun tujuan pembuatan neraca saldo atau neraca sisa adalah sebagai berikut: Untuk menguji kesamaan debit dan kredit dalam akun buku besar. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
2. Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) perusahaan dagang pada prinsipnya sama dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa. Namun, ada akun khusus yang harus disesuaikan yang hanya ada pada perusahaan dagang, yaitu persediaan barang dagangan. Misalnya, data penyesuaian per 31 Desember 2005 untuk PD Sejahtera sebagai berikut.
Lanjutan Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2005 sebesar Rp28.125.000,00. Gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp1.800.000,00. Asuransi dibayar dimuka sebesar Rp275.000,00. Penyusutan peralatan kantor dan peralatan toko masing-masing 20% dan penyusutan gedung 10%. Penyesuaian tersebut, dapat dilakukan dengan menggunakan metode ikhtisar laba rugi atau pendekatan harga pokok.
a. Jurnal Penyesuaian dengan Menggunakan Metode Ikhtisar Laba/ Rugi Jurnal penyesuaian persediaan PD Sejahtera dengan menggunakan pendekatan laba/rugi, adalah sebagai berikut.
PD Sejahtera Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 2005 Tgl Keterangan Ref Debit Kredit 2005 Des 31 Persediaan barang dagangan Ikhtisar laba/rugi (Mencatat persediaan akhir) (Mencatat persediaan awal) Gaji karyawan Utang gaji (Gaji yang belum dibayar) Asuransi dibayar di muka Beban asuransi (Penyesuaian beban asuransi) B. penyusutan peralatan kantor Akum penyusutan peralatan kantor (Penyusutan peralatan kantor) B. penyusutan peralatan toko Akum penyusutan peralatan toko (Penyusutan peralatan toko) B. Penyusutan gedung Akumulasi penyusutan gedung (Penyusutan gedung) 1104 5901 5201 2102 1105 5202 5301 1301 5302 1302 5303 1303 Rp28.125.000 - Rp16.175.000 Rp 1.800.000 Rp 1.100.000 Rp 7.825.000 Rp16.500.000 Rp8.250.000 Rp 8.250.000 Rp79.775.000
Catatan Beban penyusutan peralatan toko sebagai berikut: 1) Perhitungan beban asuransi Masa asuransi yang sudah dinikmati 1 bulan. 1/5 × Rp1.375.000,00 = Rp275.000,00 Adapun beban asuransi untuk periode mendatang sebagai berikut: 4/5 × Rp1.375.000,00 = Rp1.100.000,00 2) Perhitungan beban penyusutan Beban penyusutan peralatan kantor sebagai berikut: 20% × Rp39.125.000,00 = Rp7.825.000,00 Beban penyusutan peralatan toko sebagai berikut: 20% × Rp82.500.000,00 = Rp16.500.000,00 Beban penyusutan gedung 10% × Rp82.500.000 = Rp8.250.000,00
SEKIAN DAN MASIH DILANJUTKAN MENGENAI Metode-Metode ikhtisar laba rugi atau Pendekatan-Pendekatan harga pokok.