ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN ”D” DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI ALERGI DI JALAN TUPAI LORONG 10 NO. 9 RT.B. RW 02 KELURAHAN BONTOBIRAENG KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR Tanggal 03-05 Oktober 2007 OLEH : J O H A R I
LATAR BELAKANG Dari hasil pencatatan kunjungan di puskesmas Mamajang pada tahun 2007 dari bulan Januari – September terdapat 2593 kunjungan alergi dari jumlah penduduk 15.668. Hal ini menggambarkan insiden penyakit masih cukup tinggi dengan persentase 16,55 % dari jumlah penduduk area kerja puskesmas mamajang.
PENGERTIAN ALERGI Alergi adalah rangsangan berlebihan terhadap reaksi peradangan yang terjadi sebagai respons terhadap alergen lingkungan spesifik (Elizabeth J. Corwin ; 2000)
TINJAUAN KASUS Kepala Keluarga : TN. D Umur : 53 tahun Alamat : Jln Tupai Lorong 10 No. 9 Pekerjaan : PNS Nama Klien : An. M Umur : 2 Tahun Mengalami : Alergi
No Data Masalah kesehatan Masalah Keperawatan 1 DS : Ny”M” mengatakan timbul bisul pada anaknya (An”M”) setelah mengkomsumsi susu kemasan Ny”M” mengatakan bisul tersebut dialmi kurang lebih 1 bulan yang lalu Ny”M” mengatakan belum pernah membawa anaknya kepelayanan kesehatan DO : Tampak bisul pada dahi dan kepala An”M” Tampak bisul kemerahan dan luka bekas bisul di dahi dan kepala An”M” An”M” menangis kesakitan jika disentuh area bisul Tanda-tanda vital TD = 100/70 mmHg N = 80 X/menit S = 36,5 oC P = 24 X/menit An”M” menderita Alergi Gangguan kesehatan penyakit alergi pada An”M” akibat kurang pengobatan : Ketidakmampuan keluarga mengenal alergi dan penyulit yang dapat timbul dalam kesehatan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga berpenyakit alergi Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Tn”D” mengatakn sering nyeri pada daerah lutut 2 DS : Tn”D” mengatakn sering nyeri pada daerah lutut Tn”D” mengatakan nyeri pada persendian TnD” mengatakan lututnya nyeri ketika mengerjakan sholat 5 waktu Tn”D” mengatakan nyeri pada lututnya dialami 4 bulan yang lalu DO : Tn”D” tampak pelan berjalan Tn”D” tampak mengelus lututnya Tn “D” Menderita penyakit Reumatik Gangguan kesehatan penyakit rheumatik pada Tn”D” B/D Ketidakmampuan keluarga mengenal rheumatik dan penyulit yang dapat timbul dalam kesehatan
Tn”D” mengatakan kadang-kadang nyeri kapala bagian belakang 3 DS : Tn”D” mengatakan kadang-kadang nyeri kapala bagian belakang Tn”D” mengatakan tekanan darahnya pernah naik 160/90 mmHg dan mengalami nyeri kepala Tn”D” mengatakan jika nyeri kepala hanya minum obat yang dibelinya dari warung terdekat Ny”A” mengatakan Tn”D” jarang berolahraga Ny”A” mengatakan Tn”D” kurang berjalan kaki DO : Tanda-tanda vital TD = 140/90 mmHg N = 68 X/menit S = 36 oC P = 16 X/menit serangan berulang hipertensi pada Tn”D” Risiko serangan berulang hipertensi pada Tn”D berhubungan dengan : Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat kurangnya pengetahuan/ ketidaktahuan fakta. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat karena tidak memahami sifat berat, dan luasnya masalah.
PRIORITAS MASALAH Jumlah Scoring Masalah Penyakit Alergi NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN 1 2 3 4 Sifat Masalah Tidak/kurang sehat Kemungkinan Masalah dapat diubah Mudah Potensi Masalah untuk dicegah Tinggi Menonjolnya masalah Masalah berat harus segera ditangani 3/3 x 1 2/2 x 2 2/2 x 1 Tidak/kurang sehat karena An”M” saat ini menderita penyakit alergi Masalah dapat diubah dengan mudah karena kemauan keluarga untuk sembuh dan kemampuan ekonomi keluarga yang mendukung. Potensi masalah untuk dirubah tinggi, karena Alergi dapat dicegah dengan HE dan Motivasi keluarga untuk mencegah Masalah berat harus segera ditangani karena dapat menyebabkan infeksi pada An”M” Jumlah
DIAGNOSA KEPERAWATAN Alergi pada An”M” b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit Alergi Gangguan rasa nyaman nyeri b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit Rheumatik ditandai dengan Risiko serangan berulang hipertensi pada Tn”D” b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi
IMPLEMENTASI Pendidikan kesehatan Memberikan motivasi
EVALUASI Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka setiap masalah yang ditemukan dapat teratasi walaupun ada masalah hanya sebagian teratasi Evaluasi akhir yang diperoleh cukup optimal karena adanya partisipasi dan kerja sama keluarga dalam setiap pelaksanaan tindakan keperawatan
TERIMA KASIH THE END