Penyuluhan kesehatan. 1.A.R.Yulia Sunarti, S. Kep 2.Almira Gandhi, S. Kep 3.Andina Ariesta Putri, S. Kep 4.Asnel Sartika, S. Kep 5.Firda Damba Wahyuni,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASKEP WAHAM.
Advertisements

ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
Stefanus T A. Ivan Lucky G
STRESS KERJA.
Tips Memulai Meditasi Bagi Pemula
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
STRESS DALAM PEKERJAAN
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
STREsS.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
ASUHAN KEBIDANAN IV.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
DIMENSI RESPON DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI: MANAJEMEN STRES KERJA
PERILAKU KEKERASAN.
ASKEP JIWA ANSIETAS BY SLAMETININGSIH.
Hipertensi.
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Wanita Sebagai Lansia.
Menyampaikan Berita Duka
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
STRESS KERJA.
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
Klimakterium dan menapause
PERILAKU KEKERASAN Oleh : Nina Rizka Rohmawati
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
KLIMAKTRIUM YUSI ASTARI III B.
Trauma Adhyatman Prabowo, M.Psi.
STREsS.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
GANGGUAN KECEMASAN.
Stres....
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
PSIKOLOGI KECEMASAN.
TIGA CARA BERKOMUNIKASI.
DEMENSIA.
STREsS.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS Oleh: Kadek Wulan Ary Damayanthi 15C11597.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
Gangguan rentang Perkembangan
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS. Pengertian Ansietas Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak.
Konsep kebutuhan istirahat dan tidur Eri riana pertiwi.
M ANAJEMEN STRESS Ns. EVIN NOVIANTI,MKep.Sp.Kep.J.
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS COMANG MURNI PAULANGGA, S.KEP,.NS. AKPR WGP, 08/08/2019.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS COMANG M. PAULANGGA, S.KEP,.NS AKPR WGP, 08/08/2019.
Transcript presentasi:

Penyuluhan kesehatan

1.A.R.Yulia Sunarti, S. Kep 2.Almira Gandhi, S. Kep 3.Andina Ariesta Putri, S. Kep 4.Asnel Sartika, S. Kep 5.Firda Damba Wahyuni, S. Kep 6.Maharani. Z, S. Kep 7.Maya Syafni, S. Kep 8.Nola Asril, S. Kep 9.Rozilawati, S. Kep 10.Sri Mardiah Putri, S. Kep 11.Vivi Oktasari, S. Kep

Latar Belakang Winshield survey terhadap 22 keluarga di RW IV Kelurahan Koto Tuo: 16 keluarga mempunyai penyakit hipertensi 14 keluarga cemas terhadap penyakit hipertensinya Penkes Penanganan Ansietas Pada Penderita Hipertensi

1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus 1.Tujuan umum 2.Tujuan khusus

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Peningkatan tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmhg

Klasifikasi Hipertensi Sedang Sistole & diastole mmHg

Apa Tanda & Gejala kecemasan...?? Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang. Gangguan pola tidur, mimpi- mimpi yang menegangkan. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.

Sakit kepala Rasa sakit pada otot dan tulang Pendengaran berdenging Berdebar-debar Sesak nafas Gangguan pencernaan Gangguan perkemihan

Respons Fisik : Ketegangan otot ringan Sadar akan lingkungan Rileks atau sedikit gelisah Penuh perhatian Rajin Respons Fisik : Ketegangan otot ringan Sadar akan lingkungan Rileks atau sedikit gelisah Penuh perhatian Rajin 1 1

Respon Kognitif : Lapang persepsi luas Terlihat tenang, percaya diri Perasaan gagal sedikit Waspada & memperhatikan banyak hal Mempertimbangkan informasi Tingkat pembelajaran optimal Respon Kognitif : Lapang persepsi luas Terlihat tenang, percaya diri Perasaan gagal sedikit Waspada & memperhatikan banyak hal Mempertimbangkan informasi Tingkat pembelajaran optimal 1 1

Respons Emosional : Perilaku otomatis Sedikit tidak sadar Aktivitas menyendiri Terstimulasi Tenang Respons Emosional : Perilaku otomatis Sedikit tidak sadar Aktivitas menyendiri Terstimulasi Tenang 1 1

Respon Fisik : Ketegangan otot sedang Tanda-tanda vital meningkat Pupil dilatasi, mulai berkeringat Sering mondar-mandir, memukul tangan Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi Kewaspadaan dan ketegangan menigkat Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung Respon Fisik : Ketegangan otot sedang Tanda-tanda vital meningkat Pupil dilatasi, mulai berkeringat Sering mondar-mandir, memukul tangan Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi Kewaspadaan dan ketegangan menigkat Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung 2 2

Respon Kognitif : Lapang persepsi menurun Tidak perhatian secara selektif Fokus terhadap stimulus meningkat Rentang perhatian menurun Penyelesaian masalah menurun Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan Respon Kognitif : Lapang persepsi menurun Tidak perhatian secara selektif Fokus terhadap stimulus meningkat Rentang perhatian menurun Penyelesaian masalah menurun Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan 2 2

Respon Emosional : Tidak nyaman Mudah tersinggung Kepercayaan diri goyah Tidak sabar Gembira Respon Emosional : Tidak nyaman Mudah tersinggung Kepercayaan diri goyah Tidak sabar Gembira 2 2

Respons Fisik : Ketegangan otot berat Hiperventilasi Kontak mata buruk Pengeluaran keringat meningkat Bicara cepat, nada suara tinggi Tindakan tanpa tujuan dan serampangan Rahang menegang, mengertakan gigi Mondar-mandir, berteriak Meremas tangan, gemetar Respons Fisik : Ketegangan otot berat Hiperventilasi Kontak mata buruk Pengeluaran keringat meningkat Bicara cepat, nada suara tinggi Tindakan tanpa tujuan dan serampangan Rahang menegang, mengertakan gigi Mondar-mandir, berteriak Meremas tangan, gemetar 3 3

Respons Kognitif : Lapang persepsi terbatas Proses berpikir terpecah-pecah Sulit berpikir Penyelesaian masalah buruk Tidak mampu mempertimbangkan informasi Hanya memerhatikan ancaman Preokupasi dengan pikiran sendiri Egosentris Respons Kognitif : Lapang persepsi terbatas Proses berpikir terpecah-pecah Sulit berpikir Penyelesaian masalah buruk Tidak mampu mempertimbangkan informasi Hanya memerhatikan ancaman Preokupasi dengan pikiran sendiri Egosentris 3 3

Respons Emosional : Sangat cemas Agitasi Takut Bingung Merasa tidak adekuat Menarik diri Penyangkalan Ingin bebas Respons Emosional : Sangat cemas Agitasi Takut Bingung Merasa tidak adekuat Menarik diri Penyangkalan Ingin bebas 3 3

Respons Fisik : Flight, fight, atau freeze Ketegangan otot sangat berat Agitasi motorik kasar Pupil dilatasi Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun Tidak dapat tidur Hormon stress dan neurotransmiter berkurang Wajah menyeringai, mulut ternganga Respons Fisik : Flight, fight, atau freeze Ketegangan otot sangat berat Agitasi motorik kasar Pupil dilatasi Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun Tidak dapat tidur Hormon stress dan neurotransmiter berkurang Wajah menyeringai, mulut ternganga 4 4

Respons Kognitif : Persepsi sangat sempit Pikiran tidak logis, terganggu Kepribadian kacau Tidak dapat menyelesaikan masalah Fokus pada pikiran sendiri Tidak rasional Sulit memahami stimulus eksternal Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi Respons Kognitif : Persepsi sangat sempit Pikiran tidak logis, terganggu Kepribadian kacau Tidak dapat menyelesaikan masalah Fokus pada pikiran sendiri Tidak rasional Sulit memahami stimulus eksternal Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi 4 4

Respons Emosional : Merasa terbebani Merasa tidak mampu, tidak berdaya Lepas kendali Mengamuk, putus asa Marah, sangat takut Mengharapkan hasil yang buruk Kaget, takut Lelah Respons Emosional : Merasa terbebani Merasa tidak mampu, tidak berdaya Lepas kendali Mengamuk, putus asa Marah, sangat takut Mengharapkan hasil yang buruk Kaget, takut Lelah 4 4

MenangisTidurMakan TertawaBerkhayalMemaki MerokokOlahraga Mengurangi kontak mata dengan orang lain Membatasi diri pada orang lain Mekanisme koping Ansietas Ringan

Reaksi yang berorientasi pada tugas Perilaku menyerang Perilaku menarik diri Perilaku kompromi Reaksi berorientasi pada ego Penggunaan mekanisme pertahanan Pengaruh tingkat penggunaan mekanisme pertahanan diri terhadap disorganisasi kepribadian. Pengaruh penggunaan mekanisme pertahanan terhadap kemajuan kesehatan. Alasan menggunakan mekanisme pertahanan Ansietas Sedang, Berat & Panik

Sebuah kondisi relaks atau santai dengan konsentrasi yang terfokus

Hypnosis terbentuk melalui rangsangan yang diterima oleh berbagai indera gambar, suara & sentuhan Hypnosis terbentuk melalui rangsangan yang diterima oleh berbagai indera gambar, suara & sentuhan

Manfaat Hypnosis

 Tarik nafas dalam terlebih dahulu, posisi duduk tegak, tutup kedua mata atau fokuskan pikiran terlebih dahulu  Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk sambil memikirkan atau mengenang saat merasa sehat  Sentuh ibu jari dengan jari tengah sambil mengenang saat pertama kali jatu cinta  Tarik nafas dalam terlebih dahulu, posisi duduk tegak, tutup kedua mata atau fokuskan pikiran terlebih dahulu  Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk sambil memikirkan atau mengenang saat merasa sehat  Sentuh ibu jari dengan jari tengah sambil mengenang saat pertama kali jatu cinta

 Sentuh ibu jari dengan jari manis sambil mengenang saat pertama menerima pujian  Sentuh ibu jari dengan jari kelingking sambil membayangkan berada ditempat yang disukai  Kemudian buka mata kembali  Sentuh ibu jari dengan jari manis sambil mengenang saat pertama menerima pujian  Sentuh ibu jari dengan jari kelingking sambil membayangkan berada ditempat yang disukai  Kemudian buka mata kembali Continue..

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb..

TERIMA KASIH