Modul 05 Static Routing Windows
Tujuan Praktikum Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan Melakukan konfigurasi Static Routing dengan text-mode pada Router Windows XP Melakukan konfigurasi Static Routing dengan GUI-mode pada Router Windows Server 2008 Melakukan penelusuran jaringan dengan tracert
Perangkat Praktikum Windows Server 2008 Windows XP Kabel UTP Straight atau Cross Switch
Static and Dynamic Routing Untuk menjalankan fungsi routing dengan benar dapat digunakan dua cara : Menambahkan routing table secara manual dengan menggunakan perintah Route Add/Delete di command prompt atau menggunakan Routing and Remote Access. Dinamakan static routing Menggunakan RIP atau OSPF agar setiap router yang bertetangga dapat saling bertukar informasi routing table. Dinamakan dynamic routing
Static Routing Informasi routing tambahan melalui gateway Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway
Static Routing Menggunakan perintah : route Berdasarkan konfigurasi network address & subnet mask Jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route
Static Routing windows cisco linux router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2 router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 cisco root@gap02015:~# route add -net 192.168.150.0 netmask 255.255.255.0 gw 192.168.100.100 root@gap02015:~# route add default gw 192.168.100.100 linux
Keuntungan dan Kerugian Static Routing Lebih mudah diimplementasikan dalam jaringan skala kecil dibanding dynamic routing Static routing tidak membutuhkan router yang mendukung Routing Protocol, sehingga biaya implementasi lebih murah dibanding dynamic routing Tidak menghabiskan bandwith, karena tidak ada pertukaran informasi routing table antar router Kerugian Sangat memusingkan jika jaringan berkembang menjadi besar Sangat peka terhadap kesalahan konfigurasi (konfigurasi yang salah akan mengakibatkan routing tidak dapat bekerja)
Prosedur Praktikum