KOMUNIKASI ANTARPERSONA S. BEKTI ISTIYANTO, S.Sos, M.Si
Kita harus berkomunikasi, kalau tidak?
APA PENGARUH DAN KEUNTUNGAN KAP SEPERTI INI? CONTOH KAP APA PENGARUH DAN KEUNTUNGAN KAP SEPERTI INI?
BAGAIMANA SITUASI KOMUNIKASI YANG TERBANGUN?
BANDINGKAN KIRA-KIRA HASIL KERJA YANG DICAPAI ANTARA KEDUA BENTUK KOMUNIKASI INI? VS 1 2
COBA PIKIRKAN APA YANG SEDANG TERJADI COBA PIKIRKAN APA YANG SEDANG TERJADI? APA SAJA BENTUK KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN? ADA APA INI?
DEFINISI KAP Littlejohn (1983) menguraikan lima kriteria dari KAP: Bachner 1978, Cappela 1987, dan Miller 1990: Definisi berdasarkan Komponen (Componential). Definisi berdasarkan hubungan diadik (Relational Dyadic). Definisi berdasarkan pengembangan (Developmental). Barnlund (1968): “The study of interpersonal communication, is concerned with the investigation of relatively informal social situations in which persons in face-to-face encounters sustain focused interaction through the reciprocal exchange of verbal and nonverbal cues.” Ringkasan dari Barnlund menunujukkan bahwa KAP adalah hubungan antarmanusia dalam situasi sosial yang tidak resmi dengan berhadapan langsung dengan fokus interaksi melalui pertukaran pesan verbal dan petunjuk nonverbal. Kondisi ini mengharuskan pelaku KAP berhubungan secara langsung dan ada pertukaran pesan di antara mereka. Littlejohn (1983) menguraikan lima kriteria dari KAP: “(1) there must be two or more people in physical proximity who perceive the presence of one another, (2) interpersonal communication involve communicative interdependence, in other word, one’s communicative behavior is a direct consequence of the other’s, Barnlund calls this quality focused interaction, which implies concentrated mutual attention. (3) interpersonal communication involves the change of messages, (4) these messages are coded in a variety of verbal and nonverbal ways, (5) the final criterion is that interpersonal communication is relatively unstructured, it is marked by informality and flexibility.”
Bentuk-bentuk KAP: Komunikasi Diadik yaitu: komunikasi yang terjadi antara dua orang, di dalamnya terdapat pertukaran fungsi, ide-ide dan mempunyai tujuan (antara a - b). Komunikasi Triadik yaitu: komunikasi yang terjadi di antara tiga orang, di dalamnya dapat terdapat komunikasi diadik, terjadi pertukaran fungsi, mempunyai tujuan tertentu (a b c -------- a - c, a - b, b - c). Penggabungan diadik yaitu komunikasi yang terjadi di antara dua kelompok, misal: ayah, anak laki-laki, - ibu, anak perempuan. Small Group yaitu interaksi tatap muka dari tiga individu atau lebih dengan tujuan yang sudah diketahui sebelumnya seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri, memecahkan masalah, di sini anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota kelompok lain dengan tepat. Wawancara, yang bertujuan untuk mencari data. KAP dapat terjadi di dalam anggota keluarga, kelompok diskusi, persahabatan, obrolan dan wawancara.
KAP membantu perkembangan intelektual dan sosial manusia. Johnson (1981) menunjukkan beberapa fungsi KAP yang menciptakan kebahagiaan hidup manusia: KAP membantu perkembangan intelektual dan sosial manusia. identitas atau jati diri seseorang terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain. memahami realitas di sekelilingnya serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang dimiliki tentang dunia di sekitarnya kesehatan mental
Tujuan utama KAP: Budyatna dan Mutmainah (1994): Devito (1997): Belajar seluruh pengetahuan dari orang lain dan keahlian. Mengeratkan dan memelihara hubungan interpersonal. Mempengaruhi, mengontrol, memanipulasi. Kesenangan diri, melepas kepenatan pekerjaan. Menolong, melayani dan konsultasi dengan orang lain. Mengenal diri sendiri. Devito (1997): Menemukan (personal discovery ). Berhubungan. Meyakinkan. Bermain.
Model KAP DeVito Johnson
PROSES KAP Proses De Vito Komunikator Komunikan - source - receiver Field of Experience Field of Experience Source-receiver competence Source-receiver Channels massage feed of ward Source-receiver effect Competence Competence effect Self Feed Back Self Feed Back Noise feed back Communication Contect Komunikator Komunikan - source - receiver - encoding - decoding - competence - field of exp. Field of Experience Noise source encoding competence performance receiver decoding competence performance Effect channel message feed back
Model Hubungan 5 Tahap Joseph De Vito Kontak : Tahap pertama yang sangat penting karena mempengaruhi akan berlanjut atau tidaknya proses komunikasi. Menurut beberapa periset empat menit pertama penampilan fisik seseorang sangat mempengaruhi pembentukan opini dari seseorang. Namun pada menit – menit berikutnya kualitas – kualitas lainnya seperti sikap yang bersahabat, kehangatan, keterbukaan, dan dinamisme menjadi aspek lain yang dapat membuat orang untuk berpikir melanjutkan atau tidaknya suatu hubungan. Keterlibatan : Tahap pengenalan lebih jauh tahap dimana kita berusaha untuk mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan mengungkapkan diri kita. Keakraban : Tahap dimana kita mengikatkan lebih jauh lagi diri kita kepada orang lain. Dapat berupa primary relationship misalnya : sahabat baik atau kekasih dapat mengakibatkan munculnya komitmen – komitmen misalnya untuk menikahi, membantu, atau menceritakan rahasia dalam hidup kita. Perusakan : Pada tahap ini kita merasa bahwa hubungan ini tidak lagi sepenting yang kita pikirkan sebelumnya, sehingga ada usaha-usaha untuk menjauhkan diri dari orang tersebut. Pemutusan : Pada tahap ini kita benar – benar memutuskan hubungan dengan orang tersebut dan berusaha untuk pergi menjauh dan tidak mau lagi peduli bahkan kenal terhadap orang tersebut.
Model komunikasi antarpersona Teori Penetrasi Sosial dari Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Teori ini menguraikan tentang hubungan persahabatan, percintaan, kekeluargaan dari segi keluasan dan kedalaman. Dijelaskan bahwa pada tahap awal suatu hubungan biasanya ditandai dengan Kesempitan (narrowness), topik yang dibahas hanya sedikit dan dangkal (shallowness). Jika pada permulaan hubungan topik dibahas secara mendalam maka kita akan merasakan ketidaknyamanan. Kemudian jika pengungkapan diri bersifat intim dilakukan pada tahap –tahap awal hubungan kita merasa ada yang janggal dari orang yang melakukannya. Jika berkembang ke tingkat yang lebih akrab dan kuat maka keluasaan dan kedalaman meningkat dan akan dipandang nyaman, normal, dan alamiah. Depenetrasi dapat terjadi apabila suatu hubungan rusak, keluasaan dan kedalaman berbalik arah. Misalnya jika kita tidak menyukai interaksi antarpersona dengan orang lain maka kita akan mengurangi bahkan menghapus topik pembicaraan mengenai orang tersebut.