USHOLLI DAN QUNUT FATWA TARJIH 05.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 11/13
Advertisements

TOLERANSI DALAM BERAGAMA
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
HADITS KEDUAPULUH LIMA
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
Pendidikan Agama Islam
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
WUDHU’ TATA CARA DEFINISI WUDHU’ MEMBATALKAN RUKUN WUDHU’ DO’A SESUDAH
HADITS KEsepuluh.
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahli Sunnah wal Jama’ah
Mutaba’ah Inspirasi Pagi.
SEJARAH DAKWAH RASUALLAH SAW PERIODE MEKKAH
Pandangan Ulama Tentang Demokrasi
BAB I IBADAH DALAM ISLAM.
Kajian Urgensi dan Legalitas Syar’i atas Demonstrasi
Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW.
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
BAB II IMAN DAN TAQWA.
S u g e n g R a w u h.
HADITS KEDUAPULUH SATU
HadiTH Tiga Serangkai KURSUS BIMBINGAN UGAMA (KBU)
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Pertemuan Ke-3.
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
SHALAT BAGIAN 6.
BAB 7 AL- QUR’AN Standar Kompetensi
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Anda Muslim ???.
IKHLAS DALAM BERIBADAH
Click to edit Master subtitle style
DZIKIR BERSAMA FATWA TARJIH 06.
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
Muthia ulfah A Nurul hidayah A
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Fiqih Shalat.
Kedahsyatan Dua Kalimah Syahadat
SEPUTAR MAULID NABI  MUHAMMAD IDRUS RAMLI.
Fiqih Shalat.
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
Mari kita berdoa SK-KD Indikator ? Sujud Syukur Sujud Sahwi
WANITA BERTANYA ISLAM MENJAWAB
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
MENYALATKAN JENAZAH KELOMPOK 7.
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
3.
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Click to edit Master subtitle style
ALIRAN SESAT CIRI-CIRI DAN CARA-CARA MENGHINDARINYA
Masilul khamsah.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Allah SWT Nabi SAW Muhammad Rasul JasadInsan Sifat Zat SHALAT (QALBU HIDUP) Tuj: Ingat pada Allah dan sampai pd Allah. Tingkat Orang Shalat: MELAKSANAKAN.
By: nuliati Nurul Prodi Pendidikan Agama Islam.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Surah Al-Alaq Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Firman Allah SWT: Surah Luqman [31:17] “Wahai anak kesayanganku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebaikan serta laranglah (manusia) daripada.
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
Kuliah 2 – Pemikiran Islam Sederhana
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
presentasi hadits Tentang Iman
Transcript presentasi:

USHOLLI DAN QUNUT FATWA TARJIH 05

MEMBACA USHOLLI ( niat sholat ) Perlu diketahui bahwa orang yang paling mengetahui cara ibadah adalah Rasulullah saw., karena beliaulah yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran Islam. Maka cara ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Allah dan RasulNya tidak perlu diikuti.

Mengenai keharusan membaca ushalli untuk melafalkan niat, Muhammadiyah (Majelis Tarjih Muhammadiyah) tidak pernah menganjurkan, sebab tidak ada tuntunannya dari Rasulullah saw. Sebab yang dimaksudkan dengan niyyah ialah maksud hati atau kehendak hati. Kalau dikatakan bahwa melafalkan niat itu bolehsaja, maka harus dapat menunjukkan dalilnya.

Di bawah ini kami kutipkan Putusan Tarjih: إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَقُلْ " اَللهُ أَكْبَرُ " مُخْلِصًا نِيَّتَكَ لِلَّه . Artinya: “Bila kamu hendak menjalankan shalat, maka bacalah Allahu Akbar dengan ikhlas niatmu karena Allah.” Putusan ini berdasarkan dalil:

1. Firman Allah وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ (البين ة: Artinya: “Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas kepadaNya dalam menjalankan agama.” (QS. alBayyinah: 5)

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ … ( متفق عليه ) 2. Hadits Nabi saw. إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ … ( متفق عليه ) Artinya: “Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung kepada niat.” (Muttafaq ‘Alaih)

Pada hadits tersebut hanya ditegaskan ‘tergantung kepada niat’, tidak ada ketentuan melafalkan niat. Karena niat itu adalah bagian ibadah, maka harus ada tuntunannya. Melafalkan niat jelas tidak ada tuntunannya.

QUNUT 1. Bahwa qunut dengan arti berdiri lama untuk membaca dan berdoa di dalam shalat, itu masyru’ (ada tuntunannya). 2. Tidak membenarkan adanya pengertian qiyam di atas dikhususkan untuk qunut shubuh yang sudah dikenal dan diperselisihkan hukumnya. 3. Nabi saw. menjalankan qunut nazilah sampai Allah menurunkan ayat:

لَيْسَ لَكَ مِنَ اْلأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ ( ( آل عمرا ن: Artinya: “Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengadzab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orangorang yang dzalim.” (QS. Ali Imran: 128) (HPT: 367)

QUNUT SUBUH Qunut Shubuh Di samping makna asli dari perkataan qunut yang berarti ‘tunduk kepada Allah dengan penuh kebaktian’, Muktamar dalam keputusannya menggunakan makna qunut yang berarti ‘berdiri lama dalam shalat dengan membaca ayat alQur’an dan doa sekehendak hati’, sebagaimana dapat diambil pengertian tersebut dari hadits:

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُوْلُ الْ قُنُوْتِ ( رواه أحمد ) Artinya: “Shalat yang paling afdhal ialah qunut yang lama.” (HR. Ahmad) (HPT: 367)

اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ Pada perkembangan sejarah fiqh, di masa lampau orang telah cenderung untuk memberi arti khusus pada apa yang dinamakan qunut, yakni: ‘berdiri sementara’ pada shalat shubuh sesudah ruku’ pada rakaat kedua dengan membaca: اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ

اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ Muktamar Tarjih tidak sependapat dengan pemahaman tersebut, berdasarkan pemikiran bahwa: 1. Setelah diteliti kumpulan macammacam hadits tentang qunut, maka Muktamar berpendapat bahwa qunut sebagai bagian daripada shalat, tidak khusus hanya diutamakan pada shalat shubuh. 2. Bacaan: اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ dalam shalat shubuh itu, haditsnya tidak sah.

اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ 3. Pengetrapan hadits riwayat Hasan tentang doa: اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ untuk khusus dalam qunut shubuh tidak dibenarkan. (HPT: 368)

Qunut Nazilah Jelasnya bahwa Rasulullah saw. pada beberapa kesempatan telah mengerjakan qunut nazilah dalam hubungan penganiayaan orang kafir terhadap kelompok orang Islam. Dalam doa tersebut Rasulullah mohon dikutuknya mereka yang telah melakukan kejahatan dan dimohonkan pembalasan Allah terhadap mereka. Kemudian turunlah ayat: لَيْسَ لَكَ مِنَ اْلأَمْرِ ش يْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ ( ( آل عمرا ن

Pemahaman yang timbul dari riwayat tersebut ialah: 1. Bahwa qunut nazilah tidak lagi boleh diamalkan 2. Boleh dikerjakan dengan tidak menggunakan kata kutukan dan permohonan pembalasan terhadap perorangan.