QUANTUM LEADERSHIP
Leadership dalam bisnis Local Oriented ke Global Orinted Think Globally, Act Locally Suistainable Competitive Advantage Leadership in A Rapidly Changing World : Kemampuan untuk merealisasikan potensi yang ada pada “pengikutnya” dan mengarahkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan dari kelompoknya untuk menghasilkan “sesuatu” yang pasti
Jack Welch : General Electric I only have three things to do, I have to choose the right people, allocate the right number of dollar, and transmit ideas from one division to another with the speed of light. So I’m really in the business of being gatekeeper and the transmitter of ideas
Manajer Memiliki bawahan Besar kekuasaan ditentukan posisi jabatan Mencari stabilitas dan kepastian, dan kemampuan untuk mengontrol or mengendalikan Perubahan dihindarkan,kelola dan dikendalikan Kegagalan harus dicegah sekuat tenaga Pemimpin Memiliki pengikut Kekuasan terbentuk dari visi kepemimpinan dan kemampuannya untuk mengkomunikasikan visi kepada pengikutnya Mencari flexsibilitas dan perubahan Perubahan hal yang biasa dan harus dimnfaatkan Kegagalan merupakan konsekuensi logis
Pola Pikir Selalu mencari “dobrakan baru” Strategis dan abstract Berpikir dan bertindak jangka panjang Intiutif dan divergen Memberikan pengarahan dan kebebasan dalam PK Prosedural dan metodoligis Rasional dan Konkret Berpikir dan bertindak untuk jangka pendek Analitical dan konvergen Mengambil keputusan dan memecahkan persoalan bagi karyawan
Trait Approach Konsep tradisional yang menyatakan karakteristik pemimpin yang didasarkan pada fisik,mental dan psikologis Ex : Otoriter, Demokratis, dan Laissez Faire Kelemahan : tidak ditemukan karakteristik spesifik yang membedakan pemimpin yang efektif maupun tidak.
Behavior Approach Konsep kepemimpinan ttg perilaku pemimpin yang efektif. Konsep ini berfokus ada fungsi dan tipe kepemimpinan seperti memimpin tim, menjaga stabilitas , mempertahankan struktur organisasi dan kordinas hubungan internal antar unit Kelemahannya : sulit menemukan perilaku yang efektif, karena secara konsep perilaku dipengaruhi oleh Kepribadian, pengalaman masa lampau, karakteristik dan harapan, persyaratan tugas, kebijakan organisasi dll
Situational Approach Kepemimpinan berdasarkan situasi organisasi. Fielder : tipe pemimpin berdasarkan hubungan situasi yang ada yaitu : Leader-Member Relation, Task Structure, Leader Position Power Hersey dan Blanchard : kepemimpinan situasional didasarkan interaksi pada : 1.Besarnya tuntutan dan pengarahan yang diberikan pimpinan (2) Besarnya dukungan sosio emosional (3) tingkat kesiapan orang yang dipimpin Model ini digunakan untuk organisasi multikultural
Defenisi Quantum adalah menggunakan energi yang “sedikit” tetapi memberikan dampak yang lebih besar Quantum leadership konsep kepemimpinan yang berorientasi pada masa depan dengan komitmen untuk dapat “melihat, bermimpi, mengubah serta mengerakkan resources kearah tujuan yang direncanakan.
Filosofi Melihat dan bermimpi (architect Approach): seorang pemimpin diumpamakan arsitek yang mampu membuat bangunan imajinernya tentang bangunan masa depan organisasi yang berpijak pada realitas (Creative Imajination Based On Reality = CIBOR) Mengubah (Mother Teresa Approach ) yaitu Nurture with Respect, Love and Care.(membimbing dengan hormat, cinta dan pengertian) Menggerakkan (Golf Game Concept) yaitu Mengarahkan (direction), Mengukur Jarak (distance) dan ketepatan (Precision)
Aplikasi Filosofi Visionary Supervision , terdiri dari 5 komponen: Dream Achievment, Strategic Comprehension, Proces and Result Orientation, Systematic Analysis , Constructive Anticipation
Positive Nurturing : membimbing berdasarkan Love, Respect & Care Positive Nurturing : membimbing berdasarkan Love, Respect & Care. Para anggota diarahkan untuk berorientasi pada sasaran kinerja dan profesionalitas. Untuk itu perlu sistem pendukung berupa persuasi positif dan empati sehingga tercipta saling hubungan menguntungkan Inner Driver : melakukan motivation self organization yang didukung oleh rasa percaya penuh (Trust = Attitude + ability + Judgement) sebagai sistem pendukung sehingga tercipta Managerial and Technical Accomplishment yang mengakibatkan chain reaction secara berkesinambungan
Quantum Follower “A good leader is also a good follower” Inti konsep QF : Kesatuan gerak, Kecepatan tindakan dan Keberanian menerima tantangan. Ditambah oleh lima komponen pendukung yaitu : Strategi, komitmen, sensitivitas, kordinasi dan patisipasi.
Courageous Followership Merasa bertanggungjawab ( Courage to assume responsibility) Keberanian untuk mendukung (Courage to serve) Keberanian untuk menentang (Courage to challenge Keberanian untuk turut serta dalam transformasi (Courage to participate in transformation) Keberanian untuk memisahkan diri (Courage to Leave)
Ki Hadjar Dewantara “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” yaitu : didepan memberikan teladan, ditengah membangun kekuatan dan terus berkarya dan dibelakang memberi dorongan. Lao Tzu, says : “A Leader is best when people barely he know exist. When his work is done, his aim fulfiled, they will say we did it ourselves”
QL QF Ethics Bussines Long Range Planing Improvement Team Members’ Welfare Enthusiasm Ethics Work Functional Planning Continuous Improvement Interdependency Team Power Enthusiasm
Peran QL = DC5 Direction setter : Penentu jalannya organisasi Councellor : Penasihat bagi anggota organisasi Career Maker : men-set jenjang karir agar setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuan diri Change agent : Creative destruction terhadap perubahan. Untuk itu diperlukan acceptance of risk, Persistance of effort, comprehensive analysis , contemporary and visionary outlook sedangkan aspek yang perlu diperhatikan ialah speed,priority and flexibility. Charger : Baterai energi organisasi Confidence Builder : membangun rasa PD sehingga setiap orang merasa penting dan dibutuhkan. ,
Peran QF = SF3S Strategic implementator Follower as Leader Sources of Information Feedback Provider Friend and Partner
Tipe Follower ( Robert E Kelly) Tipe domba (sheep), ciri-ciri : tergantung, pasif dan tidak kritis, hanya menjalankan perintah tanpa bertanya untuk apa. Untuk itu dibutuhkan pengawasan yang ketat karena tingkat inisiatif dan komitmennya rendah Tipe “yes people” : selalu berada disekitar bos, beusaha mengantisipasi setiap langkah dan siap untuk membukakan pintu untuk atasannya. Kurang inisiatif, bergantung pada atasan utk ide dan inspirasi, suka memuji dan ambil muka pada atasan
Alianated Follower : Independen dalam berfikir dan fasif dalam pendekatan. Mereka seringkali merasa kecewa dan tidak memberikan seluruh tenaga dan komitmen pada pemimpin. Tipe Survivor : tipe orang yang dapat yang dapat selamat dari segala bentuk reorganisasi an selalu terpakai. Selalu dapat menyesuaikan diri, kapan harus aktif dan pasif. Efective Folllower : karakter mirip dengan karakter pemimpin. Ciri-ciri : aktif,mandiri dan berfikir kritis, penuh semangat & inisiatif.
Tanggung Jawab QL-QF Personal Responsibility Organizational Development & Networking responsibility Organizational Responsibility Ethical & Social Responsibility
Tanggung Jawab – Hubungan QF dan QL Mature Relationship Reciprocal Respect Trust Understanding Acceptance Peran QL : Direction Setter Counselor Career Maker Change Agent Confidence Builder Peran QF : Strategic Implementator Follower as a leader Fedback Provider Friend & Partner Sources of Impormation Tanggung Jawab : Personal Responsibility Organizational Responsibility Development & Networking responsibility Ethical & Social Responsibility
Pengembangan diri QL Self Preparation : Seseorang harus mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental untuk menerima pendapat positip maupun negatif mengenai dirinya Self Observation : Mengidentifikasi secara lebih mendalam derajat toksisitas yang ditunjukkan dan diarea mana Self Determination & Planning : yakinkan diri sendiri bahwa kita dapat mencapai apa yang ingin kita capai dan merencanakan perubahan.
Self Learning & Action : belajar dari pengalaman pemimpin-pemimpin lain (role model positip) dan merencanakan perubahan sikap dengan konsistensi penuh Self Monitoring secara berkesinambungan
Siklus Pengembangan QL Self Preparation Self Monitoring Self Observation and Analysis Self Learning & action Self Determining & Planning
Sistem Pendukung A. QL Triangle : Intencity, Clarity, Unity Intensitas : terus menerus belajar sehingga KSA meningkat dan berkembang Kejelasan : Kejelasan akan tujuan sehingga tidak menyimpang dari apa yang dicita-citakan Kesatuan : kesatuan antara cita-cita & implementasi B. QL Value : Value of Equality, Diversity, Net working, excellence, working place (coordinated & Democratic Community) and Work Equals of Fun
Equality : Pemimpin & Anggota berkedudukan sama dalam memajukan organisasi Diversity : Pemimpin menghargai adanya perbedaan dlm organisasi Networking : Membangun jaringan dengan siapa saja Excellence : segala hal dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (business excellence) Workplace : mengutamakan kordinasi antar setiap bagian dengan menjunjung tinggi demokrasi Work of Fun : bekerja dengan gembira.
C. Communication and Fedback System : sistem komunikasi yang terbuka dan dua arah, sehingga tidak terjadi “The king’s desease” D.Participate Management : pola kepemimpinan yang partisipatoris.
Kerangka kerja PD QL-QF Kompetensi Sikap Profesionalisme ICU Triangle & QL Value Communication Feedback system Participate management Self Preparation Self Observation and Analysis Self Detemination & Planning Self Learning& Action Self Monitoring Kecepatan Tindakan Lingkup Kerja Kreatifitas