TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH Tim peneliti Balai Lingkungan Keairan 2011
Latar belakang Di antara upaya untuk mengatasi kekurangan air dapat dilakukan melalui penerapan 3 R yaitu penghematan penggunaan air (reduce), pemanfaatan ulang air limbah untuk kegiatan yang sama (reuse) dan pemanfaatan ulang air limbah untuk kegiatan yang berbeda (recycle). Dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2007 tentang Sumber Daya Air Bab IV Pendayagunaan sumber daya air, pasal 32 ayat (6) menyatakan bahwa “dalam penggunaan air, setiap orang atau badan usaha berupaya menggunakan air secara daur ulang dan menggunakan kembali air“.
Tujuan Menyusun rancangan dan pedoman teknologi daur ulang air limbah dalam rangka pengembangan teknologi konservasi untuk pengendalian permasalahan sumber daya air. Sasaran 2011 Model fisik untuk percobaan teknologi daur ulang air limbah domestik skala laboratorium di lapangan; Model fisik untuk percobaan teknolgi daur ulang air limbah industri pengolahan susu skala laboratorium di lapangan; Model fisik untuk percobaan teknologi daur ulang air limbah industri kertas skala laboratorium di lapangan
Konsep penelitian teknologi daur ulang air limbah : 1. Area kajian penelitian meliputi : - kajian sistem IPAL yang ada - kajian kualitas air limbah sebelum dan setelah IPAL Fokus penelitian daur ulang adalah aplikasi teknologi daur ulang air limbah, yaitu teknologi wetland buatan (constructed wetland/CWL) 3. Kemampuan sistem pengolahan air limbah dalam menurunkan parameter pencemar adalah : a. Pengolahan tingkat I (proses fisika) - parameter suspended solid = 60 – 70 % - parameter BOD = 25 – 35 % b. Pengolahan tingkat II (proses kimia) - parameter suspended solid dan BOD = 60 – 80 % c. Pengolahan tingkat (proses biologi) - parameter suspended solid dan BOD = 70 – 90 %
Kriteria Desain Constructed Wetland/CWL Parameter Kriteria Desain Secondary Aerobic (Non Aerated) (Aerated) Nutrient Removal Aerobic BOD Influent, mg/L 130 - 180 30 BOD Loading 45 - 90 168,70 - 337,50 11,25 - 45 Kedalaman, m 0,45 - 0,90 0,90 - 1,20 0,60 - 0,90 Waktu kontak, hari 10 - 36 4 - 8 6 - 18 Hydraulic Loading rate, m3/m2/hari 0,018 – 0,056 0,090 - 0,270 0,036 - 0,144
Kriteria Desain Constructed Wetland/CWL Catatan : Aliran Bawah permukaan horizontal dari lahan basah buatan (HSSF-CWL) yang diprakarsai oleh Käthe Seidel pada tahun 1960 di Jerman dan menyebar ke seluruh Eropa dan bagian lain dunia selama tahun 1980 dan 1990-an
Keuntungan CWL-HSSF JVymazal, J Keuntungan CWL-HSSF JVymazal, J., 2008, Constructed wetlands, subsurface flow, Encyclopedia of Ecology, Elsevier B.V., Pages 748-764 CWS-HSSF menunjukkan penyisihan tinggi terhadap bahan organik, padatan tersuspensi, dan bakteri penyisihan nutrisi terbatas karena kondisi sebagian besar adalah anoksik/anaerob di bagian bawah dari sistem filtrasi
Contoh constructed wetland-HSSF di Ngamprah untuk daur ulang air limbah industri pengolahan susu cair
Tipologi kualitas air limbah Industri Kertas (Padalarang)
Tipologi kualitas air limbah Domestik(Bojongsoang)
TERIMA KASIH