KONSEP ILMU
Nama Anggota Kelompok: Eka Nur Yunita Sari 101111001 Desy Fatmawati 101111039 Febbi Yustitia A. 101111048 Cholifatun Ni’mah 101111058 Riska Harmasdiyani 101111066 Dian Febrina Anggraini 101111069 Ika Ramadhan W. 101111074 Franciscus Borgia Tedy 101111080
Konsep Ilmu Konsep Ilmu dalam Filsafat Konstruksi Ilmu Positivisme Logikal Rasionalisme Kritikal Teori Paradigma Thomas Khun Hermeneutik Konstruksi Ilmu Jenis-Jenis Ilmu Kedudukan Ilmu Hukum
Konsep Ilmu dalam Filsafat Positivisme Logikal Dikembangkan kelompok ilmuwan dan filsuf “Der Wiener Kreiz” (tahun 1925 di Swiss) Pokok pikiran tentang ilmu pengetahuan: Harus bersifat empirikal Selain kenyataan tidak bisa menjadi pengetahuan ilmiah
Konsep Ilmu dalam Filsafat b. Rasionalisme Kritikal (1) Pokok pikiran tentang ilmu pengetahuan: Objektif dan teoretikal Analisis terakhir merupakan penggambaran dunia yang dapat diobservasi
Konsep Ilmu dalam Filsafat b. Rasionalisme Kritikal (2) Putusan ilmiah selalu berkaitan dengan gejala alam dan memiliki syarat sebagai berikut: Putusan ilmiah harus dapat diuji secara empirikal Teori ilmiah harus tersusun secara logikal konsisten Putusan ilmiah harus sebanyak mungkin dapat difalsifikasi.
Konsep Ilmu dalam Filsafat Persamaan Aliran Positivisme Logikal dan Rasionalisme Kritikal menganut teori Korespondensi tentang kebenaran
Konsep Ilmu dalam Filsafat Positivisme Logikal Rasionalisme Kritikal Menggunakan asas verifikasi sebagai sarana penguji kebenaran. Menggunakan metode induksi untuk memperoleh pengetahuan ilmiah Produknya berupa teori ilmiah yang juga merupakan hipotesis yang dapat diuji kembali dengan kenyataan. Menggunakan asas falsifikasi sebagai kriteria penguji kebenaran. Menggunakan metode deduksi untuk memperoleh pengetahuan ilmiah Putusan ilmiah harus berupa fakta yang terobservasi.
Konsep Ilmu Dalam Filsafat c. Teori Paradigma Thomas Kuhn (1) Karya utama THE STRUCTURE OF SCIENTIFIC REVOLUTIONS (1962). Kuhn mengemukakan pendapatnya tentang ilmu yang beputar sekitar lima istilah atau konsep kunci, yakni paradigma, revolusi ilmiah, pra- paradigmatik, ilmu normal dan anomali.
Konsep Ilmu dalam Filsafat c. Teori Paradigma Thomas Kuhn (2) Model yang berdasarkannya muncul sejumlah tradisi penelitian ilmiah tertentu yang terpadu Pencapaian ( hasil-hasil ) ilmiah yang diakui secara universal yang untuk suatu masa tertentu menawarkan model, masalah dan solusi kepada komunitas pemraktek. Hampir merupakan pandangan dunia.
Konsep Ilmu dalam Filsafat c. Teori Paradigma Thomas Kuhn (3) Terdiri atas sejumlah teori dan teknik khusus yang sesuai bagi pemecahan masalah-masalah penelitian dalam wilayah penelitian tertentu. Perpaduan teori dan metode yang bersama-sama mewujudkan sesuatu yang mendekati suatu pandangan dunia Matriks disipliner Eksemplar
Konsep Ilmu dalam Filsafat d. Hermeneutik (1) berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata kerja hermeneuein yang berarti menafsirkan atau menginterpretasi dan kata benda hermeneia yang berarti penafsiran atau interpretasi.
Konsep Ilmu dalam Filsafat d Hermeneutik (2) Filsafat Hermeneutik adalah filsafat tentang hal mengerti atau memahami. Yang dipermasalahkan dalam filsafat ini bukanlah bagaimana orang harus memahami, melainkan apa yang terjadi jika orang memahami atau menginterpretasi.
Konsep Ilmu dalam Filsafat d. Hermeneutik (3) Sebagai filsafat tentang hal memahami, filsafat hermeneutik berkenaan dengan semua hal yang memiliki makna, sejauh hal tersebut dapat diungkapkan dalam bahasa dan dapat dimengerti.
Konsep Ilmu dalam Filsafat d. Hermeneutik (4) Dalam pandangan filsafat hermeneutik, proses pemahaman berlangsung dalam suatu gerakan bolak-balik antara bagian dan keseluruhan hingga mencapai konsumsi dengan terbentuknya pemahaman secara utuh.
Konstruksi Ilmu Ilmu menyandang dua makna yakni sebagai produk dan sebagai proses. Sebagai produk; sudah terkaji kebenarannya dan tersusun dalam suatu sistem Sebagai proses; untuk mengamati dan mengkaji gejala-gejala yang relevan.
Konstruksi Ilmu Keberadaan ilmu harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Kriteria Metodologikal: pengetahuan terintegrasi Kriteria Nilai: mengacu premis-premis nilai Kriteria Sosiologikal: pembentukan komunitas ilmuwan, penautan berbagai displin ilmiah, status sosial
Menurut Harold Berman istilah “ilmu” menunjuk pada kegiatan intelektual yang memiliki struktur yang unsur-unsurnya terdiri atas: Pra-anggapan yang berfungsi sebagai titik tolak dan asas yang membimbing Bangunan sistematis yang mencakup metode dan substansi Keberlakuan intersubyektif Tanggung jawab etis
Jenis-Jenis Ilmu Ilmu Teoritis: Ilmu formal Ilmu empiris Ilmu Praktis: Ilmu praktis nomologis Ilmu praktis normologis / normative
Jenis-Jenis Ilmu Ilmu Teoritis: bertujuan untuk memperoleh atau mengubah pengetahuan Ilmu formal; menghasilkan struktur murni Ilmu empiris; merupakan hasil interpretasi terhadap ilmu formal yang diproyeksikan pada aspek tertentu pada dunia kenyataan
Jenis-Jenis Ilmu Ilmu praktis: merupakan hasil evaluasi terhadap (produk) ilmu empiris dan ilmu formal Ilmu praktis nomologis; tunduk pada hukum kausal – deterministik Ilmu praktis normologis / normatif; relasi imputatif dan mengacu pada asas kausalitas non deterministik.
Disiplin Ilmiah (Ilmu atau cabang Ilmu) Kedudukan Ilmu Hukum Disiplin Ilmiah (Ilmu atau cabang Ilmu) Filsafat Ilmu Positif Ilmu Formal Logika Matematika Teori Sistem Ilmu Empirik ilmu alam ilmu manusia Ilmu Praktikal Nomologikal Biologi Nonbiologi Normologikal Otoritatif : ILMU HUKUM Nonotoritatif Ilmu-ilmu Teoretikal
TERIMA KASIH