TRANSFORMASI STRUKTURAL EKONOMI NASIONAL Pengalaman negara-negara maju dalam transformasi struktural Hampir semua negara di dunia berawal dari sektor pertanian dimana sumbangan sektor industri hanya sebahagian kecil saja. Kontribusi sektor pertanian semakin lama semakin menurun dan sebaliknya kontribusi sektor industri semakin meningkat. Pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri dimana kontribusi sektor industri melebihi sektor pertanian dinamakan dengan transformasi struktural. Perubahan dominasi sektor pertanian menjadi sektor industri tidak hanya dilihat dari sisi pendapatannya saja akan tetapi juga dilihat dari sisi ketenagakerjaan dimana untuk negara pertanian jumlah tenaga kerja di sektor pertanian lebih besar dibandingkan dengan sektor industri dan sebaliknya.
Continue.. Apabila dilihat dari besarnya PDB suatu negara, pada negara- negara yang baru membangun jumlah pendapatan dari sektor pertanian lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dari sektor industri, akan tetapi persentase PDB sektor pertanian akan semakin menurun dan sektor industri akan terus meningkat Faktor pendorong suatu negara untuk menjadi negara industri: Sektor pertanian memiliki nilai tukar perdagangan (term of trade) yang rendah sehingga tidak bisa diandalkan dalam perdagangan antar negara. Jumlah tenaga kerja dalam sektor pertanian melebihi kapasitas yang ada sehingga menjadi beban di sektor tersebut. Oleh karena itu, pembangunan harus mampu menarik kelebihan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri.
Continued……. Untuk dapat berlangsungnya transformasi struktural dari sektor pertanian ke sektor industri menurut Johnstone (1975) harus dibangun sektor industri yang terkait dengan sektor pertanian. Keterkaitan antara sektor industri dan pertanian dapat dilihat dari dua sisi yaitu: Backward linkage; yaitu keterkaitan dengan sektor industri hulu termasuk ke dalamnya industri yang menghasilkan input- input pertanian seperti alsintan, bibit, pupuk dan obat-obatan Forward linkage; yaitu keterkaitan dengan sektor industri hilir termasuk ke dalamnya industri yang mengolah hasil-hasil pertanian seperti pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit, kosmetik, obat-obatan dan pupuk.
Continued……. Transformasi Struktural dalam Ekonomi Nasional Proses transformasi struktural di Indonesia dapat dilihat dari tiga aspek yaitu; Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB di Indonesia Jumlah tenaga kerja yang bekerja menurut sektor Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB masing-masing wilayah di Indonesia Transformasi struktural tidak terjadi secara utuh di Indonesia yang disebabkan karena pertanian Indonesia memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan masyarakat Eropa dan Amerika. Menurut Johnstone (1975), beberapa negara besar di dunia dapat mencapai kemajuan setelah negara itu berhasil dalam membangun industrinya.
Continued………. Agribisnis dan Ekonomi Nasional Agribisnis merupakan tonggak utama berdirinya ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Proporsi penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih mencapai 50% Sebahagian besar ekspor non migas berasal dari sektor pertanian dan agribisnis Sektor pertanian sudah teruji keterandalannya selama krisis ekonomi tahun 1997
Kekeliruan dalam Kebijakan Pembangunan Nasional Penetapan strategi pembangunan ekonomi nasional di Indonesia banyak dipengaruhi oleh Teori Rostow mengenai tahap pembangunan dimana pertanian menjadi landasan utama dalam pembangunan ekonomi Kekeliruan dalam kebijakan ekonomi Indonesia adalah pengembangan sektor industri tanpa melihat keterkaitan sektor industri dengan pertanian. Terjadi keganjilan dalam perubahan struktural ekonomi Indonesia dimana kontribusi PDB sektor pertanian menurun dan industri meningkat, akan tetapi jumlah penduduk atau tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian tidak menurun sehingga pertanian masih menanggung beban pengangguran.
Pembangunan Agribisnis sebagai Fokus Pembangunan Ekonomi Nasional Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian nasional, maka pembangunan ekonomi nasional harus dititik beratkan pada sektor pertanian. Pembangunan sektor lain harus dilihat keterkaitannya dengan sektor pertanian. Mendorong pembangunan sektor industri yang terkait dengan sektor hulu dan hilir dari sektor pertanian dengan melihat keterkaitan ke belakang dan ke depan dari sektor pertanian dan industri (backward and forward linkage) yang didukung oleh pengembangan dan pembangunan kelembagaan ekonomi dan sosial.