Om Swastiastu.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengapa Berteriak?.
Advertisements

TIPS – TIPS UNTUK MAJU DALAM KEROHANIAN
Dr Ibrahim Hamad Al-qua’yyid 8/11/20131Jangan Menyerah.
08/11/2013Jangan Pernah Menyerah1 Dr. Ibrahim Hamd Al-qua’yyid.
Dr. Ibrahim Hamd Al-qua’yyid 8 november 2013Jangan Menyerah1.
1 HASTARI MAYRITA, S.PD., M.PD.  UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana.
Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Nala Sea Side Hotel 27 Juni 2014.
Menunjukkan sikap pantang menyerah
TINDAK PIDANA KHUSUS “PERDAGANGAN ORANG”
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
ZENSHU.
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
PPMJ, 29 November 2012 ZENSHU.
BUDAYA Pertemuan ke 13.
YOGA.
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGGUL
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
Manusia dan Penderitaan
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009
Filsafat Pancasila Bambang Tri Purwanto.
“Karya Pengampunan Allah Dalam Yesus Kristus”
SEJARAH INDONESIA.
HIDUP OLEH ROH Lesson 12 for September 16, 2017.
MAKALAH : MATA KULIAH ACARA AGAMA HINDU   JUDUL: ORANG SUCI AGAMA HINDU (PANDHITA DAN PINANDITA) Dosen pembimbing: Dra. AA Oka Puspa, M. Fil. H   Disusun.
Terapi Dzikir pada Ibu Hamil
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
MANUSIA DAN PENDERITAAN
OM SWASTYASTU.
Tafakur Meditasi Islam Abah Didi
Fariht Hanna Annisa, S.Pd BK A PPs UNY
Makalah Acara Agama Hindu
Tugas persentasi kelompok 5 Manusia Dan Pandangan HIdup
OM SWASTIASTU.
TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN
Sila (Moralitas) Pertemuan ke 7 dan 8.
“Om Swatyastu” Tekan enter untuk memulai Tekan enter untuk memulai
SAMKHYA DARSANA NI MADE ADNYANI
ETIKA DAN KAIDAH BERAGAMA DALAM KESEHATAN
Om Swastyastu.
MANUSIA & penderitaan MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
OM SWASTYASTU.
TUGAS MAKALAH AGAMA- AGAMA DUNIA
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
Sistem Gerak Pada Manusia
Suprastruktur.
Assalamualaikum Wr. Wb..
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
KEPEMIMPINAN melalui KECERDASAN
UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGGUL
Agama hindu catur yoga Temu 3
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA 1 OUTLINE
PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA
Komunikasi Terapeutik dan CIPS
OM SWASTY ASTU Mimamsa Darsana
Om Swastyastu.
Kelompok 2 tri hita karana
“Mengenal Microsoft Power Point”
PENGARUH MATERIALISME
Pengertian agama kata agama berasal dari bahasa sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu.
BAB IV DARSANA MATERI DARSANA OLEH I MANGKU BUDIARTAWAN, S.Pd.H., M.Pd.
DNJ //Landasan Pendidikan
SYUKUR, QANA’AH, RIDHO, DAN SABAR ANGGOTA: 1.FIKRI ABDULLAH(08) 2.MUHAMMAD IHSAN HANIF(11) 3.ANISA AMORETTA 4.TAZKIYA ALIFATUL H.
Pembahas (Putu Gatot yogiawan)
STRATEGI PEMASARAN. STRATEGI PEMASARAN DISUSUN OLEH : NI PUTU NITI YASMINI, S.Pd.
AHMAD RAMADHAN P KEPRIBADIAN PEMIMPIN. kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari masalah hubungan antar pribadi. Pemimpin dengan sifat-sifat.
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (MASLOW) By: Resa Aripani,S.Kep.,Ners.
Transcript presentasi:

Om Swastiastu

Nama Anggota Kelompok I DEWA AYU ALIT DEWI UTAMI (O2) I PUTU ARI KRISTIAWAN (10) NI MADE DWI PURNAMANDARI (18) NI KADEK RATNA DEWI (27)

AGAMA HINDU AJARAN ASTANGGA YOGA Nyama ( Panca Nyama Bratha ) Panca Nyama Brata adalah lima pengendalian diri tingkat rohani dan sebagai penyokong dari pantangan dasar sebelumnya diuraikan dalam Patanjali Yoga Sutra II.40-45. Sauca, kebersihan lahir batin. Lambat laun seseorang yang menekuni prinsip ini akan mulai mengesampingkan kontak fisik dengan badan orang lain dan membunuh nafsu yang mengakibatkan kekotoran dari kontak fisik tersebut (Patanjali Yoga Sutra II.40).

Sauca juga menganjurkan kebajikan Sattvasuddi atau pembersihan kecerdasan untuk membedakan , saumanasya atau keriangan hati, ekagrata atau pemusatan pikiran, indriajaya atau pengawsan nafsu-nafsu, atmadarsana atau realisasi diri. (Patanjali Yoga Sutra II.41). Santosa atau kepuasan. Hal ini dapat membawa praktisi Yoga kedalam kesenangan yang tidak terkatakan. Dikatakan dalam kepuasan terdapat tingkat kesenangan transendental (Patanjali Yoga Sutra II.42).

Tapa atau mengekang. Melalui pantangan tubuh dan pikiran akan menjadi kuat dan terbebas dari noda dalam aspek spiritual (Patanjali Yoga Sutra II.43). Svadhyaya atau mempelajari kitab-kitab suci, melakukan japa (pengulangan pengucapan nama-nama suci Tuhan) dan penilaian diri sehingga memudahkan tercapainya “istadevata-samprayogah, persatuan dengan apa yang dicita-citakannya (Patanjali Yoga Sutra II.44). Isvarapranidhana atau penyerahan dan pengabdian kepada Tuhan yang akan mengantarkan seseorang kepada tingkatan samadhi (Patanjali Yoga Sutra II.45).

Kebalikan dari sepuluh kebaikan yang harus diwujudkan (Yama dan Niyama) disebut sebagai vitarka, yaitu kesalahan-kesalahan yang harus dengan teliti dijauhkan dan dihilangkan, yaitu: Himsa atau kekerasan dan tidak sabar sebagai lawan Ahimsa Asatya atau kepalsuan sebagai lawan dari Satya Steya atau keserakahan sebagai lawan dari Asteya Vyabhicara atau kenikmatan seksual sebagai lawan dari Brahmacarya Asauca atau kekotoran sebagai lawan dari Sauca Asantosa atau ketidakpuasan sebagai lawan dari Santosa Vilasa atau kemewahan sebagai lawan Tapa Pramada atau kealpaan sebagai lawan Svadhyaya Prakrti-pranidhana atau keterikatan pada prakrti sebagai lawan dari Isvarapranidhana

Dengan menempuh jalan kebaikan bukan berarti seseorang dengan sendirinya dilindungi terhadap kesalahan yang bertentangan. Jangan menyakiti orang lain belum tentu berarti perlakukan orang lain dengan baik. Kita harus melakukan keduanya, tidak menyakiti orang lain dan sekaligus melakukan keramah-tamahan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH Om Santih Santih Santih Om