ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
ASPEK KIMED EKSKRESI OBAT Obat dan metabolitnya dikeluarkan dari tubuh lewat sejumlah rute, seperti paru-paru, kulit, empedu dan ginjal. Umumnya ekskresi via ginjal merupakan jalur ekskresi yang utama.
Ekskresi via paru, empedu dan jalur lain Obat volatil dan gas dapat diekskresikan via paru-paru. Beberapa obat keluar melintasi kapiler paru-paru kemudian berdifusi melintasi membran sel ke kantong udara dan diekshalasikan. Contohnya adalah anestesi gas (eter, kloroform) yang diekskresikan dengan penurunan gradien konsentrasi dalam darah yang mengaliri paru-paru.
Ekskresi via paru, empedu dan jalur lain Empedu juga merupakan salah satu jalur ekskresi. Banyak obat diekskresikan via empedu dalam bentuk metabolitnya (terutama konjugat glukoronida). Obat (atau metabolitnya) yang masuk ke saluran cerna via empedu bisa diekskresikan via feses, tetapi bisa juga direabsorpsi kembali. Proses ini disebut siklus enterohepatik. Konjugat obat (glukuronida) dapat dihidrolisis di usus oleh bakteri, sehingga terlepas dan direabsorpsi dalam bentuk obat induk (contoh : kloramfenikol & steroid). Proses ini disebut siklus bilier ekstensif, sebelum akhirnya dieksresi via urin.
Ekskresi via paru, empedu dan jalur lain Selain itu 10-15% obat diekskresikan via kulit dan keringat. Obat bisa juga diekskresikan via saliva dan ASI, tapi jumlahnya jauh lebih rendah dibanding ekskresi via ginjal. Namun tetap harus diperhatikan, misalnya nikotin bisa diekskresikan ibu lewat ASI.
1. Ekskresi renal Ginjal berfungsi sebagai filter, bertujuan untuk membersihkan produk metabolisme dan toksin dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Unit fungsional dasar ginjal adalah nefron. Darah yg memasuki ginjal pertama kali disaring di glomerulus nefron. Urin primer yg terbentuk oleh filtrasi ini dialirkan dari glomerulus ke tubulus dan collecting ducts ureter.
1. Ekskresi renal Ekskresi urin via ginjal merupakan gabungan dari 3 proses: Filtrasi glomerulus Reabsorpsi tubular Sekresi tubular aktif
a. Filtrasi Glomerulus Aliran darah ke ginjal ± 1,2-1,5L/mnt ± 10% volume ini disaring melalui pori-pori di glomerulus filtrat/urin primer 180L/hr Pori-pori membran kapiler glomerulus cukup besar shg molekul kecil & sebagian besar molekul obat bisa lewat, tapi sel darah dan molekul besar (>60 kDa) seperti protein plasma tidak bisa lewat. Sehingga obat yg terikat protein plasma tidak dieliminasi via giltrasi glomerulus
b. Reabsorpsi tubular > 99% dari 180L filtrat bebas protein direabsorpsi lagi di sel tubular, hanya sekitar 1,5L/hr diekskresi sbg urin. Solut dan obat terlarut dalam filtrat dapat direabsorpsi lagi, sebagian besar dgn difusi pasif. Ex: glukosa terbawa dalam filtrat tapi direabsorpsi kembali di tubular (dgn carier) Obat yg sangat lipofil akan terekskresi sangat lambat karena direabsorpsi kembali. Obat berdifusi dari cairan tubular ke plasma berdasarkan: gradien konsentrasi, koefisien partisi, derajat ionisasi dan bobot molekul.
b. Reabsorpsi tubular pH urin sekitar 4,5-7,0. Perubahan pH urin akan mempengaruhi reabsorpsi pasif & ekskresi obat (pers. HH). Pengasaman urin akan meningkatkan reabsorpsi asam lemah (ex.salisilat) menunda ekskresi. Pembasaan urin akan mempercepat ekskresi asam lemah, dan sebaliknya. Contoh: untuk mempercepat ekskresi fenobarbital (asam lemah) pada pasien keracunan barbital dapat dilakukan dgn pemberian natrium bikarbonat. Peningkatan aliran urin dgn asupan cairan atau co-administrasi dgn diuretik juga dapat meningkatkan ekskresi obat dengan cara menurunkan waktu untuk reabsorpsi.
c. Sekresi tubular aktif Sebagian besar darah (90%) meninggalkan glomerulus dalam bentuk tak tersaring, shg sebagian besar obat akan mencapai kapiler peritubular. Di sini obat akan ditransfer ke lumen tubular dengan sistem carrier yg relatif nonselektif mentransport molekul melawan gradien konsentrasi. Sedikitnya ada 2 sistem sekresi renal aktif: 1. Sekresi asam organik alami (e.asam urat) mentransport obat2 asam seperti penisilin, indometasi dan glukuronida 2. Sekresikan basa organik alami (kolin atau histamin) mentransport obat2 basa seperti morfin, prokain dan senyawa amonium kwarterner.