Sejarah Pemikiran Ekonomi oleh Siti Hodijah,SE,M.Si Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH KLASIK LAINNYA KULIAH KEEMPAT
THOMAS ROBERT MALTHUS (1766 – 1834 ) Malthus pesimis tentang masa depan umat manusia. Manusia berkembang sesuai dengan deret ukur (dari 2 ke 4, 8, 16, 32, dst). Pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret hitung (2 ke 4, 6, 8 Dst). Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian, Malthus meramalkan suatu ketika akan terjadi malapetaka (disaster) yang akan menimpa umat manusia. Satu-satunya cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau keluarga berencana. Beberapa jalan keluar adalah menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak. Pembatasan ini menurut Malthus disebut pembatasan moral.
DAVID RICARDO (1772 – 1823) Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memegang peran penting dalam perekonomian. Ide ini dikembangkan menjadi teori harga-harga relatif berdasarkan biaya produksi, yaitu biaya labor menjadi unsur utama, disamping biaya-biaya kapital Kapital tidak hanya mampu meningkatkan produktifitas labor, tetapi juga berperan dalam mempercepat proses produksi sehingga hasil produksi dapat dengan cepat dinikmati atau dikonsumsi.
Dalam buku The Principles of Political Economy and Taxation (1817) Ricardo mengemukakan beberapa teori Teori Sewa tanah (land rent) menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali. Tingginya tingkat sewa bukanlah tanah yang paling subur, melainkan tanah marginal (marginal land), yaitu tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali masuk pasar. Teori Nilai Kerja (labor Theory of value) dan upah alami, menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Ongkos tersebut berupa biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan hidup (subsisten) bagi buruh ini disebut upah alami (natural wage). Teori Keuntungan berbanding (comparative advantage) setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya mengkhususkan diri menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien. Selanjutnya kelebihan produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan. Hasilnya dapat digunakan untuk membeli barang-barang lain yang tidak dibutuhkan lebih banyak. Ini jauh lebih banyak dibandingkan bila barang-barang itu harus dihasilkan sendiri.
JEAN BAPTISTE SAY (1767-1832) Kontribusi Say yg paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangannya yg mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri (Supply Creates its own demand). Disebut Hukum Say (Say’s Law). Asumsi nilai produksi selalu sama dgn pendapatan. Setiap ada produksi akan ada pendapatan yg besar-nya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dalam keadaan seimbang produksi cenderung men-ciptakan permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan. Say orang pertama yg mengklasifikasikan faktor-faktor produksi atas tiga bagian, yaitu tanah, labor dan kapital (land,labor, and capital).
JOHN STUART MILL (1806 – 1873) Mill mengemukakan konsep - Return to Scale - Konsep elastisitas permintaan Mill membolehkan campur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yg dapat membawa ke arah peningkatan efisiensi & penciptaan iklim yg lebih baik. Dengan begitu tiap aktivitas ekonomi dapat diarahkan pada yang lebih baik dan lebih pantas.