Oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARAHAB, MP PERTEMUAN ke-1. Bab 1. Pendahuluan Oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARAHAB, MP MATA KULIAH: PEMASARAN HASIL PERIKANAN Tim Teaching: Dr. Ir. NUDDIN HARAHAB, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA.
Permasalahan Pemasaran Hasil Pertanian (include perikanan) Karakteristik Hasil Pertanian Mudah rusak (perishability) Musiman Butuh ruang yang banyak (bulkiness) Tidak seragam (non homogenity) 2. Jumlah produsen → terlalu banyak (tapi lahan sempit), atau tersebar dalam jumlah kecil/tidak terkonsentrasi Selain itu, supply tidak dengan cepat mengikuti kebutuhan pasar (ada time lag nya untuk memproduksi) 3. Karakteristik konsumen → beragam 4. Perbedaan tempat → variasi harga pada tempat yang berbeda 5. Efisiensi pemasaran →….. (see next slide)
Permasalahan yang menghambat terwujudnya sistem pemasaran hasil pertaian yang lebih efisien di Indonesia Lemahnya infrastruktur Lemahnya informasi pasar Skala pasar pertanian yang relatif kecil Kurangnya pengetahuan, misal : grading dan handling Tidak adanya kebijakan pemasaran yang baik. Tingginya biaya transaksi
The key players in the chain of activities that connect food and agriculture are the farmer, (or other ‘producers’ such as fishermen), intermediaries, the food processors, and the consumer. In practice they each see the agricultural/food marketing system from a perspective of self-interest and these interests are sometimes in conflict. Illustrative examples of some of the conflicts which typically arise are given in table 1.1.
The farmer's interest is focused on getting the best return from his produce, which usually equates to maximum price for unlimited quantities. Manufacturers want least cost, best quality produce from the farmer so that he can sell it at competitive, but profitable, prices. Traders and retailers want high quality and reliable supplies from the manufacturer or farmer, at the most competitive prices. Consumers are interested in obtaining high quality products at low prices. Clearly, there are conflicting interests here.
PENTINGNYA PEMASARAN KOMODITI PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Pembangunan perikanan perlu memperhatikan keseimbangan dalam memperbaiki dan meingkatkan produksi dan pemasaran.Hal ini agar pembangunan perikanan lebih efektif. Lebih lanjut, perbaikan sistem pemasaran akan berdampak pada perbaikan pendapatan pembudidaya ikan dan nelayan. Sistem pemasaran yang efektif dan efisien akan mendorong peningkatan produksi perikanan dan pendapatan produsen ikan.
Pengetahuan pemasaran dan permasalahannya dapat membantu produsen ikan dalam membuat keputusan penting yang dapat diikuti dari berbagai aspek, yaitu: What to produce and how to prepare it to sale? When and where to sell? How much of the marketing job should be done by the farmers himself either as an individual or as a member of a group? What can be done to expand markets? Which of many different marketing arrangements are desirable? How can changes necessary to correct undesirable practices be secured?
Definition of Marketing Dixie relates what he describes as a definition of marketing which is: “The series of services involved in moving a product (or commodity) from the point of production to the point of consumption.”
Definisi Pemasaran Pemasaran didefinisikan sebagai suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.
Figure 1.1 Alternative business philosophies
REGULATORY SUB-SYSTEM
ALASAN PEMASARAN DIKATAKAN PRODUKTIF Oleh karena pemasaran dapat menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses untuk menciptakan barang/jasa lebih berguna. Hal ini yang disebut pemasaran sebagai kegiatan produktif. Kegunaan adalah kekuatan untuk memuaskan keinginan konsumen dari suatu barang/jasa.
Empat kegunaan yang diciptakan oleh pemasaran Kegunaan bentuk, merupakan kegiatan untuk merubah bentuk suatu barang sesuai yang diinginkan konsumen. Misalnya ikan lele segar difillet (kegiatan processing sebagai salah satu fungsi fisik pemasaran) sehingga menjadi berbentuk fillet ikan lele akan lebih menjangkau konsumen yang lebih luas. Kegunaan tempat, yaitu kegunaan yang tiimbul ketika hasil produksi disediakan di stautu tempat yang masyarakatnya menginginkan barang tersebut. Kegunaan waktu, yaitu dilakukan dalam pemasaran ketika produk tersedia pada saat yang diinginkan, misalnya saat tidak musim ikan. Dengan kegiatan storage, maka ikan tetap ada di pasaran walau tidak musim ikan. Kegunaan milik, dilakukan ketika barang ditransfer atau ditempatkan atas control dari seseorang yang menginginkan.
References Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Perikanan. Penerbit Papyrus. Surabaya. Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Crawford, I. M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. Rome: The FAO Regional Office for Africa. Kohls, R. L. and J. N. Uhl. 2002. Marketing of Agricultural Products, Ninth Edition. New York: Macmillan Publishing Company.