ERGONOMI tata ruang dan waktu BAB 2 Analisis dan Perancangan Kerja Oleh : Krisnu KL 240110060027
Pendahuluan Tugas perancangan kerja : Menetapkan secara rinci dan spesifik langkah-langkah operasional dalam proses transformasi input menjadi finished goods output yg diinginkan Tujuan : 1.Menentukan metoda terbaik dalam melaksanakan operasi-operasi kerja yang diperlukan dalam proses produksi. 2.Untuk meningkatkan produktivitas dan pewrformansi kerja dari seluruh sistem produksi yg dicapai Cara meningkatkan produktivitas Mengembangkan work methods lebih efektif dan effisien Pengaturan kondisi kerja yg lebih ergonomis Pemanfaatan sumber daya secara ,maximal dan terorganisir Langkah Perancangan Kerja Langkah studi dan analisa tata cara kerja Langkah pengukuran kerja
Analisis Kerja Disini pendekatan setiap kasus sangatlah diperlukan. Dan ada 2 proses yg biasa dilakukan yaitu : Flow shop Jobshop atau project
Flow Shop Proses produksi yang terus menerus menghasilkan jumlah barang yg besar dengan spesifikasi barang yg sedikit dan standard dalam jangka waktu yg lama, dan siklus produksi yg singkat. Contoh : perusahaan pembuat sparepart mesin pabrik
Project Dalam tipe ini dijumpai adanya item produk yang dihasilkan sangat unik/khusus dengan aktivitas-aktivitas kerja yang begitu kompleks dan saling tergantung sama lainnya. contohnya : project pembangunan pabrik atau mesin
Manusia Sebagai Komponen Dalam Sistem Manusia Mesin Maksudnya adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin dimana salah satu dengan yang lainnya berinteraksi untuk menghasilkan output berdasarkan input yang diperoleh. Ada tiga macam hubungan : 1. Manual man machine system 2. Semi automatic machine system 3. Automatic man machine system
Manual Man Machine System Disini manusia masih berperan penuh kendali baik menjadi sumber tenaga dan mengendalikan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Disini peralatan hanya membantu atau menambah kapabilitas dalam menyelesaikan pekerjaannya contohnya : segala aktivitas produksi dengan tradisional
Semi Automatic Machine System Dalam semi automatic machine system akan ada mekanisme khusus yang akan mengolah input atau informasi dari luar sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia dan demikian pula reaksi yang berasal dari sistem manusia ini akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu melewati suatu mekanisme tertentu sebelum suatu output berhasil diperoleh. Contoh : mengoperasikan mobil, remote tv dll.
Automatic Man Machine System Disini semua kegiatan berlangsung otomatis, maka disini mesin akan melaksanakan dua fungsi sekaligus yaitu menerima perintah dan mengendalikan aktivitas dalam seperti prosedur kerja yang normal Manusia hanya berfungsi sebagai operator, memonitor dan menjaga supaya mesin tetap bekerja dengan baik.
Mengapa Kita Memerlukan mesin ? MANUSIA : Tidak bisa menghasilkan tenaga fisik ataupun tekanan dalam jumlah besar Tidak bisa menggunakan kekuatan otot dengan intensitas yang tetap Gampang bosan bila mengerjakan sesuatu yang gitu gitu saja Tidak bisa menganalisa dan kalkulasi masalah-masalah dengan tepat dan cepat Tidak bisa melakukan pekerjaan yang berbeda-beda dengan bersamaan Tergantung pada kondisi fisik, cuaca
Perancangan Kerja( Job Desk) Perancangan kerja biasanya melalui langkah-langkah di bawah ini. 1. Menerima data 2. Mengolah informasi 3. Melakukan tindakan yang sesuai
Spesialisasi Kerja Pada tahun 1776 Adam Smith mengeluarkan konsep spesialisasi dalam kerja dan memperoleh beberapa manfaat seperti ini : Mengurangi aktivitas belajar Waktu pelatihan menjadi singkat dan bisa memanfaatkan tenaga unskilled lebih efisien (ekonomis) Kecepatan kerja dapat dikembangkan Memungkinkan proses mekanisasi atau otomatisasi dikembangkan
Kekurangan dari spesialisasi kerja adalah : Pengembangan keterampilan lain jadi terlambat Suasana kerja jadi monoton,sehingga angka ketidak hadiran tinggi Adanya perasaan terasing akibat kesulitan di dalam membuat identifikasi terhadap output
Langkah-langkah meminimalisir negatif efek dari spesialisasi kerja Rotasi kerja (job rotation) + 1. kebosanan akan teratasi 2. dapat mengembangkan kemampuan lain - 1. Keengganan pekerja untuk melakukan perubahan 2. Pekerja lebih senang dengan pekerjaan yang rutin enggan memulai sesuatu dari awal lagi.
2. Job enlargement Horizontal job enlargement bekerja dengan kativitas yg sama tapitarget output diperbesar, dengan diimbangi pemberian insentif secara proposional Vertical job enlargement pekerja diberi tugas&tanggung jawab lebih bervariasi sehingga pekerjaan lebih menantang dan menarik 3. Job enrichment aktivitas bekerja lebih diperbanyak lagi sehingga kebosanan,dimaksudkan pekerjaan lebih menarik dan lebih memuaskan,tetapi kesulitanya adalah dalam menentukan tolak ukur optimal tidaknya suatu perubahan telah berhasil dicapai