KELOMPOK 13 Iftitahul Fariha Yuliarti Faisal Thalib Hoki Agustinus
LTE (LONG TERM EVOLUTION) JARINGAN 4G 3GPP Long Term Elolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. LTE pertama kali dibuka oleh perusahaan TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 Desember LTE (Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile). Merupakan langkah menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile.
GAMBAR 3G NETWORK KE LTE NETWORK
TINJAUAN LTE memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink paling sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung operator bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian frekuensi duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD). Bagian dari standar LTE adalah Arsitektur Sistem Evolution, sebuah jaringan berbasis IP yang dirancang untuk menggantikan arsitektur GPRS Core Network dan memastikan dukungan untuk mobilitas antara beberapa non- sistem 3GPP, misalnya GPRS dan WiMax. Keuntungan utama dengan LTE adalah throughput yang tinggi, latency rendah, plug and play, FDD dan TDD pada platform yang sama, peningkatan pengalaman pengguna akhir dan arsitektur sederhana yang mengakibatkan biaya operasional yang rendah. LTE akan juga mendukung sel menara dengan teknologi jaringan yang lebih tua seperti GSM, cdmaOne, W-CDMA (UMTS), dan CDMA2000.
STANDAR 4G Puncak download angka 326,4 Mbit / s untuk 4x4 antena, dan 172,8 Mbit / s untuk antena 2x2 (menggunakan 20 MHz dari spektrum). Puncak upload angka 86,4 Mbit / s untuk setiap 20 MHz dari spektrum menggunakan satu antena. Lima terminal yang berbeda kelas telah ditetapkan dari kelas sentris suara sampai akhir tinggi terminal yang mendukung kecepatan data puncak. Semua terminal akan dapat memproses 20 MHz bandwidth. Pada sedikitnya 200 pengguna aktif dalam setiap 5 MHz sel. (Khususnya, 200 data aktif klien) Sub-5 ms latency untuk paket IP kecil
Perkembangan 4G
Gambar EVOLUSI LTE
EVOLUSI LTE GSM dikembangkan untuk membawa layanan realtime pada Circuit Swicth dengan kecepatan yang sangat lambat (Lihat posting sebelumnya tentang Evolusi GSM & WCDMA). Kecepatan EDGE masih dirasakan kurang apalagi jika ada banyak user yang melakukan panggilan. Maka dikembangkanlah UMTS dengan metode akses CDMA LTE pertama kali dipropose oleh NTT DoCoMo di Jepang pada tahun Standar LTE baru dapat diselesaikan pada tahun 2008 dan dipublikasikan pertama kali oleh TeliaSonera di Oslo dan Stockholm pada December 2009 dengan menggunakan modem sebagai koneksi datanya. Pada 2011 mulai dibuat handset yang support untuk LTE. Pengembangan LTE terus dilakukan sampai LTE advanced yang distandarkan pada Maret 2011.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LTE Jaringan LTE bisa mendownload film definisi tinggi dengan waktu sekitar 15 menit saja. Bandingkan dengan HSPA yang butuh waktu sampai 6 jam. Selain download video kualitas tinggi, LTE dengan mulus bisa menjalankan televisi on demand, game online kualitas tinggi sampai iklan berbasis video. Misalnya mendownload musik berukuran 5MB hanya butuh waktu sekitar 5 detik Keuntungan utama dengan LTE adalah throughput yang tinggi, latency rendah, plug and play, FDD dan TDD pada platform yang sama, peningkatan pengalaman pengguna akhir dan arsitektur sederhana yang mengakibatkan biaya operasional yang rendah. LTE akan juga mendukung sel menara dengan teknologi jaringan yang lebih tua seperti GSM, cdmaOne, W-CDMA (UMTS), dan CDMA2000
Tingkat download mencapai 299,6 Mbps, dan Upload hingga 75,4 Mbps Peningkatan dukungan untuk mobilitas, seperti dukungan untuk terminal bergerak hingga 350 – 500 KM/Jam. Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan Dukungan untuk MBSFN ( Multi cart – Broadcast Single Frequency Network). Fitur ini dapat memberikan layanan seperti mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan merupakan pesaing layanan DVB-H berbasis siaran TV.
Kekurangan LTE Teknologi LTE sangat berguna saat menjelajah internet dengan layanan 4G. Tetapi, LTE bukanlah teknologi yang kebal terhadap cuaca buruk. speed 80 Mbps downlink ini akan dishare. Aplikasi pada umumnya masih lancar. Namun untuk video streaming belum tentu tanpa putus, kecuali pakai end to end QoS (quality of services). biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal. jika jaringan harus d teknologi LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), teknologi yang memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data.iperbaharui maka peralatan baru harus diinstal jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu memebeli mobile device baru guna mengguna infrastruktur jaringan yang baru.
Teknologi LTE dan layanannya Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps. LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing nya sebesar 180 kHz Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line network.
Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu menyokong GSM, GPRS, EDGE.