Biopsi Payudara dengan bantuan pencitraan yang invasif minimal

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Askep Keganasan Kulit Melani Kartika Sari.
Advertisements

KELAINAN PADA PAYUDARA
Kanker Payudara. Pengertian dan Penyembuhan
DIAGNOSTIC PROCEDURE For musculoskeletal system
KANKER PAYUDARA.
KANKER PAYUDARA Maya anggraeni.
BIOPSI ).
Peran Pemeriksaan X-Ray Pada Masalah Sistem Pencernaan
Pemeriksaan skrining mamografi payudara perlu atau tidak ?
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
ASKEP PADA KEGANASAN SISTEM PERNAFASAN
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL Hasnaeni Hatta, S. ST.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
OLIVIA PUTRI GUMANTI
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Pemeriksaan Pasien dengan
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
HEMODIALISIS VASKULAR AKSES PROSEDUR KANULASI DENGAN ULTRASONOGRAFY
Kanker payudara dan tumor jinak dan gana pada vulva,vagina,tuba,uterus,ovarium Fitri mardiani III B.
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
Prosedur pemeriksaan dan deteksi dini
SPERMATOCELE Kelompok 4A : 1. Erma Royani 2. Husnani 3. Lusy Agustin
dr. evi artsini sp.rad (K)
Askeb IV SILVIA PRADIPTA.
Asuhan Pada Wanita/Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
Prosedur pemeriksaan dan deteksi dini
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA Azamris.Dr. H.SpB.(K).onk.Prof Sub.bagian bedah onkologi. Bagian Bedah FKUNAND/Rs.Dr.M.Djamil. Padang.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
“Kanker Payudara, Tumor jinak dan tumor ganas pada genitalia”
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
ASKEB IV AYU LESTARI (130093) TINGKAT IIIB.
AMOEBIC LIVER ABSCESS dr. Ayling Sanjaya, M.Kes., Sp. A
Jakarta, 19 Mei 2015 “BANGKITKAN ENERGI NEGERI”.
KANKER VULVA.
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
    ASKEB IV AYU LESTARI Tingkat III B.
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
Melakukan Amniotomi Dan Episiotomi
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
Kelompok 2 Ginekomastia.
BASIC KNOWLEDGE BIOPSY
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
Kanker payudara dan tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,tuba,uterus, ovarium By : Erlina lllB.
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
By Vennylia Trimurwani, AMD
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
GANGGUAN PADA PAYUDARA Oleh : Rizky Noviandini E RMIK 4A.
BREAST RECONSTRUCTIONS POST MASTECTOMY
Disampaikan: Nana Rohana
Karsinoma Tiroid Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi RSUD Budhi Asih Jakarta Aulia Maruapey Bernadetha Mayang Mutia Alfinta Jayanti Pembimbing : dr. Ratri.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Kegunaan Skrining Tambahan Menggunakan Ultrasound Payudara Pada Wanita Tanpa Gejala Dengan Jaringan Padat Payudara Yang Tidak Berisiko Tinggi Terjadi Kanker.
Lung Cancer Management dr. Reza Kurniawan T., SpP, FCCP, FISR
Transcript presentasi:

Biopsi Payudara dengan bantuan pencitraan yang invasif minimal Rachel F. Brem, Mahsa R. Tehrani, and Grace M. Zawistowski

Mammografi sensitif terhadap lesi di payudara (65-90%), tapi kurang spesifik (lesi indeterminan yang terdeteksi dan membutuhkan biopsi, ternyata hanya 20% yang merupakan keganasan). 80% didapatkan benigna  diperlukan cara yang kurang invasif Cara yang kurang invasif itu berupa FNAB, CNB dan eksisi lesi yang lebih besar dengan bantuan pencitraan Alat yang digunakan : - USG - Mammografi - MRI

Biopsi dengan bantuan USG - Menggunakan USG probe 10MHz Aspirasi kista - mendeteksi lesi lebih akurat dan memperkirakan tekanan jarum dalam menembus dinding kista, mengevaluasi penatalaksanaan dengan memperlihatkan lesi kistik yang tidak tampak lagi. - Jika lesi tetap ada, dilanjutkan dengan core biopsy atau follow up 6-8 minggu

Biopsi dengan bantuan USG FNAB/CNB Dilakukan bila terdapat lesi solid Keuntungan : menurunkan angka operasi, baik yang bertujuan untuk diagnostik maupun terapi Keterbatasan : kurang tepat dalam menentukan target dan mengambil sample mikrokalsifikasi.

FNAB vs CNB Kaliber jarum CNB lebih besar sehingga jaringan yang terambil lebih besar. - FNAB : jarum 22-25G, umumnya 23G - CNB : jarum 14G CNB mampu mempertahankan struktur jaringan (evaluasi histologi), FNAB evaluasi sitologi

Biopsi dengan bantuan stereotaktik Biasanya dilakukan pada lesi yang hanya terlihat dengan mammografi, misalnya mikrokalsifikasi yang tidak terlihat pada USG. Dengan bantuan x-ray dan komputer untuk menentukan lokasi yang tepat. Memerlukan jaringan sebanyak-banyaknya  vacuum assisted (untuk mengurangi sample yang kurang adekuat). Pada umumnya menggunakan jarum 9-11 G.

US vs STEREOTAKTIK US guided merupakan pilihan utama dalam biopsi. Kuntungan : waktu tindakan biopsi lebih cepat, tidak ada radiasi, pasien merasa leih nyaman karena posisi supine, dan efisiensi biaya. Bila lesi tidak terlihat dengan US, seperti mikrokalsifikasi, stereotaktik lebih dipilih

Biopsi dengan bantuan MRI 14% lesi yang terlihat pada MRI tidak terlihat dengan USG MRI guided dapat digunakan untuk FNAB, CNB, biopsi stereotaktik dengan vacuum-assisted device.

Biopsi dengan bantuan MRI Posisi pasien prone dengan mammae pada breast coil disertai kompresi sedang untuk stabilisasi mammae. Diberikan marker pada lesi Images diambil sebelum dan pasca pemberian kontras. Radiolog menilai posisi marker. Axis lesi diukur anteroinferior, superoinferior, dan mediolateral dalam satuan milimeter pada flow sheet.

Biopsi dengan bantuan MRI Jarum dimasukkan ke dalam lesi sesuai dengan kalkulasi pada flow sheet, kemudian dilakukan pencitraan. Kemudian sample diambil dan dimasukkan marker ke dalam lesi

KONTRAINDIKASI Kontraindikasi ditentukan oleh teknik, pencitraan, tipe dan lokasi lesi mikrokalsifikasi memerlukan biopsi stereotaktik dengan vacuum assisted. Pada stereotaktik, KI relatif bila pasien tidak bisa prone untuk 30-60 menit, kompresi dada hanya bisa < 2cm, BB pasien melebihi meja biopsi (> 135 kg), bleeding diathesis, antikoagulan tidak bisa distop

KONTRAINDIKASI Pada lesi yang terlalu dekat dinding dada, atau terlalu lateral, sebaiknya tidak menggunakan vacuum-assisted. Kulit dapat terambil, begitu juga m. pectoralis yang dapat mengakibatkan perdarahan, nyeri, pneumotoraks khususnya pada pasien yang kurus.

KONTROVERSI Hiperplasia lobular atipia/(ALH) / karsinoma lobular in situ / neoplasia lobular merupakan lesi risiko tinggi, dan diasosiasikan dengan meningkatnya risiko terjadinya keganasanan. Standar penatalaksaan masih menjadi perdebatan, apakah memerlukan eksisi atau tidak Disebabkan insidensi yang rendah (0,5-2,7% biopsi eksisi lesi benigna), data tidak cukup untuk dievaluasi. Meskipun demikian, saat ini dianjurkan untuk melakukan eksisi pada semua kasus ALH dan LCIS yang ditemukan pada saat biopsi

KOMPLIKASI Perdarahan  umumnya perban. Elastic bandage pada mammae dan dada bila perdarahan cukup banyak. Nyeri Infeksi dan pneumotoraks (jarang)

POST PROSEDUR & FOLLOW UP Perban pada daerah insersi Aktivitas dibatasi hingga 72 jam pasca biopsi.

KESIMPULAN 80% lesi indeterminan merupakan lesi benigna. CNB merupakan standar biopsi pada massa payudara. CNB dengan bantuan USG dinilai cukup akurat dalam mendiagnosis massa (96,3%). Sekitar 14% lesi terdeteksi MRI tidak terdeteksi melalui USG

Terima Kasih