SISTEM BERKAS PERTEMUAN KE-3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Organisasi File Sequential
Advertisements

Dosen: Resi Utami Putri, S.Kom., M.Cs. Fungsi Sistem Manajemen File  File adalah koleksi yang diberi nama dari informasi yang direkam pada penyimpanan.
DISUSUN OLEH : SITI MUTHOHAROH HENDRA ELIA DWI CHANDRA RINDHY ANTHIKA N. YOHANES.
Metode Alokasi Berkas.
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
Sesi – 3 Metode Blocking Moh. Saefudin , S.Kom, MMSi.
CAATT untuk Ekstraksi dan Analisis Data
Sistem Berkas & Keamanan Data
Organisasi Komputer Pertemuan 5 TATA SUMITRA M.KOM HP
SISTEM BERKAS.
“ SISTEM BERKAS DAN KEAMANAN DATA ”
SISTEM OPERASI Pertemuan 6 : Manajemen File
Arsitektur & Organisasi Komputer BAB iv memori
MK-Struktur Organisasi Data 1
Organisasi berkas index sequential
Algoritma Kriptografi Modern
ORGANISASI BERKAS RELATIF
ORGANISASI BERKAS RELATIF
PEMBOROSAN RUANG (WASTE/W)
Sistem Operasi Pertemuan 26.
Manajemen Sistem File Konsep File Metode Akses Struktur Direktori
METODE ALOKASI BERKAS DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1.MUHAMMAD MEIVMART TAMYIZA( ) 2.WISNU ADI NUGRAHA( )
SISTEM MANAJEMEN FILE.
Media Penyimpanan Sekunder
Definisi Induksi matematika adalah :
PARAMETER MEDIA PENYIMPANAN SEKUNDER
PARAMETER PENYIMPAN SEKUNDER
BLOCKING DAN BUFFERING
ALGORITMA PEMROGRAMAN 2A
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
Fakultas Ilmu Komputer – TI Udinus Defri Kurniawan, M.Kom
Induksi Matematik.
“ SISTEM BERKAS DAN KEAMANAN DATA ”
PERANGKAT PENYIMPAN SEKUNDER
Q U I Z 5A - SOAL Manajemen File
File Sekuensial Berindeks
File Sequensial Berindeks
Sistem Berkas Materi 7,8 MANAJEMEN KOLISI.
Penjadwalan Proses.
File Sekuensial Adanya keberurutan rekord-rekord di file
Pendahuluan Struktur dan Manipulasi Parameter Performansi File
ORGANISASI BERKAS RELATIF
Memori Virtual Dosen: Abdillah S.Si., MIT.
FTI Universitas Mercu Buana Yogya Matematika Diskrit Rev 2014
“ SISTEM BERKAS ” Oleh : Didik Haryanto ( ) A.
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
CHAPTER 3 ORGANISASI FILE.
Gambaran Umum Sistem Pengarsipan dan Akses
File Sekuensial Adanya keberurutan rekord-rekord di file
Organisasi File Pile.
Rinaldi Munir/IF2151 Matematika Diskrit
File Sekuensial Adanya keberurutan rekord-rekord di file
ORGANISASI BERKAS RELATIF
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
Algoritma dan struktur data
Induksi Matematik.
File Sekuensial Berindeks
Rinaldi Munir/IF2151 Matematika Diskrit
“ SISTEM BERKAS DAN KEAMANAN DATA ”
PARAMETER MEDIA PENYIMPANAN SEKUNDER
Pertemuan 4 Induksi Matematik.
Manajemen Memori Pertemuan 14 & 15 Sistem Operasi (CSG3E3)
Manajemen File Pertemuan 18 & 19 Sistem Operasi (CSG3E3)
File Sequensial.
SISTEM MANAJEMEN FILE.
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
Manajemen Sistem File Konsep File Metode Akses Struktur Direktori
Dosen: Resi Utami Putri, S.Kom., M.Cs
BUCKETS.
Ini Kosongan. Kosong Kosong kosong kosong Kosong Kosong kosong kosong.
Transcript presentasi:

SISTEM BERKAS PERTEMUAN KE-3 PARAMETER PENYIMPANAN SEKUNDER

Metode Blocking Fixed Blocking Variable-Length Spanned Blocking Variable-Length Unspanned Blocking

FIXED BLOCKING Ukuran record tetap Ukuran record lebih kecil atau sama dengan ukuran blocknya Kelebihan : Implementasi yang sederhana Memungkinkan pengaksesan secara acak Kekurangan : Jika ukuran record bukan kelipatan dari ukuran blok, maka akan terjadi pemborosan ruang pada setiap blok

Lanjutan : (Fixed Blocking) Bfr = B / R Bfr = Blocking Factor B = Ukuran Blok R = Ukuran Record Lakukan Pembulatan ke bawah Ukuran Blok = 100 Byte Ukuran Record = 30 Byte Bfr = ……………

Contoh : Pencarian Jumlah Blok Berdasarkan soal yang sama dengan sebelumnya, bagaimana cara mengetahui jumlah blok yang diperlukan untuk sejumlah record yang ada ? b = n / Bfr b = Jumlah Blok n = Jumlah Record Jumlah record yang dimiliki berjumlah 10 record ( Bfr berasal dari perhitungan sebelumnya ) b = …………………

UKURAN HARDDISK Ukuran Harddisk didapat dari : Ruang Harddisk = b * B Blok sebesar 100 byte dan banyak blok yang diperlukan sebanyak 4 blok Ruang Harddisk = …………………..

Ruang Kosong = (b*B) – (n*R) Dari seluruh perhitungan sebelumnya, dapat dihitung ruang kosong yang terbuang dengan cara : Ruang Kosong = (b*B) – (n*R)

Variable-Length Spanned Blocking Ukuran record bisa berbeda satu sama lain Penyimpanan record pada blok yang berukuran tetap dan record dapat dipecah apabila ukuran record lebih besar dari ukuran bloknya Adanya pointer yang menghuungkan dua buah pecahan record Setiap block memiliki pointer ke block berikutnya

Lanjutan : ( VLSB ) Kelebihan : Kekurangan : Fleksibel, ukuran record tidak tergantung pada ukuran block Memungkinkan ukuran record yang lebih besar dari ukuran bloknya, sehingga ruang kosong yang terbuang menjadi lebih kecil Kekurangan : Sulitnya implementasi dalam program, karena record yang terpecah sulit untuk ditransfer dan file sulit diupdate.

Contoh : ( VLSB ) Bfr = (B – P) / (R + P) P = Panjang block pointer R = Ukuran record rata-rata Terdapat record sebagai berikut : R1=10, R2=20, R3=40, R4=10, R5=30 Ukuran P=2, B=56, dan IBG = 2 Bfr = ……………………….. Gambarkan penempatan recordnya !

Variable-Length Unspanned Blocking Ukuran record bervariasi Sebuah record tidak dapat dipecah ke dalam beberapa block Ukuran record lebih kecil sama dengan ukuran bloknya Bfr = (B – 0.5 R) / (R + P) Terdapat record sebagai berikut : R1=10, R2=20, R3=40, R4=10, R5=30 Ukuran P=2, B=56 Bfr = ……………………….. Gambarkan penempatan recordnya !

Lanjutan : (VLUB) Kelebihan : Kekurangan : Implementasi lebih mudah dibandingkan dengan VLSB Jumlah record per block bisa bervariasi Kekurangan : Ada kemungkinan banyak ruang terbuang, karena record tidak dapat dipecah. Ukuran record harus lebih kecil sama dengan ukuran bloknya