Seni rupa Indonesia pada masa pendudukan Jepang Pertemuan 10

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MUSEUM DAN MASYARAKAT DARI ASPEK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Advertisements

Pengaruh Budaya Islam Pertemuan 9
E. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIS
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Kelas IX Semester II
Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
MANUSIA DAN HARAPAN.
Selamat Datang Presentasi Makalah Bahasa Indonesia.
MENDISKRIPSIKAN MAKNA PROKLAMASI
17 Agustus R. ARYO IMAN B X – B 28.
Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
LATIHAN SOAL SENI BUDAYA (SENI RUPA)
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
TARI NUSANTARA Oleh: Hardiki Putra ZZ.
<Budaya Populer> Pertemuan <12 >
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
Gaya Seni Rupa Indonesia Modern Pertemuan 10
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA Tahun : 2009/2010
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Seni Barok Pertemuan 10 Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1>>
Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1
Standar Kompetensi: Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang. Komperensi Dasar: Menganalisis.
KEBIJAKAN KEBUDAYAAN Kebijakan kebudayaan di Indonesia lahir dalam hubungan yang kompleks antara penduduk Indonesia dan pemerintahan asing Peningkatan.
konsep dasar pendidikan seni rupa  Ki Hajar Dewantara seorang tokoh pendidikan Nasional membuat definisi seni sebagai berikut: “Seni adalah perbuatan.
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
PERIODISASI SASTRA MENURUT NURSINAH SUPARDO
Sastra Korea dapat dibagi menjadi :
SENI RUPA INDONESIA MODERN
SENI PERTUNJUKAN INDONESIA
Sejarah Seni Rupa Indonesia
TELEVISI DAN RADIO.
BAB VIII SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kebudayaan Bali Baru (Seniman Pendatang) Pertemuan 4
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
“GAGASAN TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN”
Kebudayaan Jepang.
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
Seniman Masa Revolusi Kemerdekaan Pertemuan 8
Konsep Dasar Kewirausahaan
Seni Lukis Indonesia Modern PraNasionalisme Pertemuan 6
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA”
NILAI ESTETIK.
Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Seni Sebagai Ekspresi Mukhsin Patriansah S.Sn., M.Sn.
MENDISKRIPSIKAN MAKNA PROKLAMASI
Aliran seni lukis 1. ROMANTISME 7. KUBISME 2. REALISME
PRA SEJARAH ANALISA KARYA masa PRA SEJARAH Pertemuan 1
APRESIASI dan SENI RUPA
BAB 4 MENUMBUHKEMBANGKAN KESADARAN NASIONAL INDONESIA
Hartanto, S.IP.,MA Kelas PLNRI-2015
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Pengertian Seni Adalah :
Organisasi kooperatif dan non kooperatif
Sejarah Humas di Brazil
Nama Kelompok : - - Kelas : Mata Pelajaran :
Presented By: Lailatul Hikmah
Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
Jika waktu Diberanikan dengan Ujian, Maka Tuhan akan memberikan
Summative Assessment Unit 3
SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
Menganalisis Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
NARCOTIZING ATMOSPHERE
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT ( PPM )
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Oleh : Johannes Sidabalok, S.Pd.
PERINTIS-PERlNTlS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: KI HAJAR DEWANTARA ( 2 Mei april 1959) MUHAMMAD SYAFEI ( )
Transcript presentasi:

Seni rupa Indonesia pada masa pendudukan Jepang Pertemuan 10 Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA Tahun : 2009/2010 Seni rupa Indonesia pada masa pendudukan Jepang Pertemuan 10

SENI MASA PENDUDUKAN JEPANG Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), Jepang berusaha untuk menyenangkan hati rakyat salah satunya dengan mengizinkan berdirinya: POETERA dan mendirikan Keimin Bunka Shidoso. Anggota Keimin Bunka Shidoso 3

POETERA POETERA atau Poesat Tenaga Rakjat adalah sebuah organisasi politik yang berdiri tahun 1942 oleh sekelompok pejuang Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Tujuan utamanya adalah membuat suatu “kekuatan” hebat yang berangkat dari masyarakat dibawah kepemimpinan Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan K.H. Mas Mansoer (Empat Serangkai). POETERA – juga turut membantu kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui lembaga ini pula kebudayaan mengambil bagian dengan mendorong semangat para seniman muda yang berbakat. Basuki Abdullah | Soekarno 4

POETERA Jepang mengijinkan berdirinya organisasi ini, namun mereka selalu berusaha untuk mengontrol kegiatannya. Bagi Jepang, Poetera dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan perasaan anti Barat dan melalui organisasi ini segala potensi masyarakat Indonesia dapat dipusatkan untuk membantu usaha perang Jepang. Self-portraits – Affandi 5

POETERA| departemen kebudayaan POETERA memiliki beberapa departemen. Pada Departemen Kebudayaan di bawah kepemimpinan Sudjojono dan Affandi. Misi mereka adalah: untuk mempromosikan dan mempopulerkan seni murni kepada masyarakat luas. Khususnya pada perkembangan Seni Modern Indonesia di dunia. Pada masa depannya, organisasi yang sangat patriotik ini berhasil memproteksi seni dari propaganda Jepang khususnya untuk mensukseskan militer Jepang. S. Sudjojono POETERA dan Keimin Bunka Shidoso 6

POETERA| perkembangan 1942 – POETERA berdiri dan mulai memamerkan hasil lukisan dari para seniman muda yang berdomisili di Jakarta. Pada tahun ini pula dipertunjukkan pameran solo dari pelukis Basuki Abdullah, Affandi, Kartono Yudokusumo dan Nyoman Ngendon. Setelah melihat hasil karya Affandi, para pengamat seni percaya bahwa Seni Indonesia bergerak ke arah yang benar. 1943 - beberapa pameran diselenggarakan dan masyarakat memiliki kesempatan untuk melihatnya. 1944 – Pemerintah Jepang membubarkan POETERA setelah mereka menyadari bahwa perkembangan Poetera ternyata lebih menguntungkan bagi bangsa Indonesia. Affandi 7

KEIMIN BUNKA SHIDOSO Keimin Bunka Shidoso merupakan pusat kebudayaan yang didirikan secara resmi oleh pemerintah Jepang pada 1943. Keimin Bunka Shidoso dan terdiri dari berbagai aliran seni seperti sastra, musik, tari, drama, film, dan seni murni. Departemen Seni Murni dipimpin oleh Agus Djaja yang dahulu menjadi salah satu pendiri PERSAGI. Drinking Palm Beer | Agus Djaja 1964 8

KEIMIN BUNKA SHIDOSO|seniman Untuk kegiatan lembaga ini pihak Jepang meminta Sudjojono, Basuki Abdullah dan Subanto untuk mengajarkan seni murni kepada para seniman baru. Seniman baru ini banyak yang datang dari luar Jakarta seperti Zaini, Nashar dan Moctar Apin dari Sumatera Barat; Trubus dan Kusnadi dari Jawa Tengah. Henk Ngantung, Hendra Gunawan, Otto Djaja dan Dullah merupakan seniman-seniman pemula yang karyanya dipamerkan pada pameran Keimin Bunka Shidoso. Hendra Gunawan (atas), Dullah (bawah) 9

KEIMIN BUNKA SHIDOSO| peran Pusat kebudayaan yang mendedikasikan untuk mempromosikan seni murni ini berhasil membentuk ikatan yang baik antara seniman dengan masyarakat. Program ini menyediakan : Ruangan studio gambar dan fasilitas model Ruangan untuk berpameran Dana untuk melakukan perjalanan guna menambah wawasan pelukis Hadiah bagi para seniman yang berbakat. Memfasilitasi seniman Jepang untuk memberikan workshop. Dullah | Rambut Terurai 10

KEIMIN BUNKA SHIDOSO| perkembangan 1943 – Keimin Bunka Shidoso berdiri. Pada pembukaan suatu pameran, pimpinan KBS, Sanusi Pane menyampaikan bahwa para seniman berusaha mencapai ciri khas berbasis budaya Timur, walaupun lingkungan sekitarnya masih sangat dipengaruhi budaya Barat. 1944 – Dibawah kepemimpinan Sudjono dan Basuki Abdullah perkembangan seni lukis yang semula bersifat kursus lebih difokuskan menjadi lebih akademik. 1945 – Keimin Bunka Shidoso dibubarkan bersama dengan runtuhnya pendudukan Jepang. Basuki Abdullah 11

KARYA SENI | seniman pemula Otto Djaja| Pertemuan|1947 Hendra Gunawan |Mengupas Petai Dullah |Wanita Memintal Kartono Yudokusumo |Anggrek 12

KARYA SENI | Sudjojono & murid S.Sudjojono |Human Glamour |1967 Trubus|Reclining Nude|1956 13

KARYA SENI | Affandi & murid Mochtar Apin |Pemandangan Padang |1948 Nashar |Ingatan Affandi|Pengemis, Ia berhenti, Ia datang dan Ia pergi 14

KARYA SENI | Basuki Abdullah & murid Kusnadi |Model|1959 Zaini|Rumah |1948 Basuki Abdullah |Gadis Bali|1942 15

DAFTAR PUSTAKA Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 - Architecture. Didier Millet. Singapore Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore