Pertemuan 3 TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Etika lingkungan 2 By: IIS S.RAHMI, M.Pd.
Advertisements

Ekonomi dari Perubahan Iklim Nicholas Stern Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta 23 Maret 2007.
GLOBAL WARMING 1.SLIDE 1 2.SLIDE 2 3.SLIDE 3 4.SLIDE 4 5.SLIDE 5
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
GEOGRAFI kelas XI IPS Semester II
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Kelompok Agung Kurniawan ( ) Rio Renhard Putra ( ) Ricky Setiawan Chendra ( )
Bisnis, Lingkungan Hidup dan Etika
Prinsip Dasar SED (Tiga Pilar UPJ, Urban dan SED dalam Keseharian)
ETIKA DAN LINGKUNGAN.
Suharnoko dan Andri Gunawan.  Meningkatnya banjir dan tanah longsor;  Meningkatnya kekeringan dengan segala dampaknya terhadap pertanian, perkebunan.
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
ETIKA DAN LINGKUNGAN oleh: Ika Ruhana
DINAMIKA ANTROPOSFER.
Pembangunan Berkelanjutan
Pertemuan 2 MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan
Referensi. referensi ETIKA DAN LINGKUNGAN By Sulistyowati
Bisnis, lingkungan hidup dan etika
PEMANASAN GLOBAL.
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
ETIKA LINGKUNGAN Oleh: KELOMPOK I.  PENGERTIAN ETIKA LINGKUNGAN Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang mem-berikan pedoman bagi.
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
Kota yang berkelanjutan
Pertemuan 4 : “ PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN “
Mangrove Hambat Perubahan Iklim
Sejarah Perkembangan Ilmu Lingkungan Oleh : Mashudi Alamsyah, M.Pd.
AMDAL 2.
Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan)
Bab 9 ETIKA LINGKUNGAN.
KERJASAMA INTERNATIONAL
Pertemuan 3 TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
Solusi Isu-Isu Lingkungan
Tugas Softskill Minggu 3: Prinsip dalam Bisnis dan Lingkungan
ILMU LINGKUNGAN PENDAHULUAN.
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
IBD, IAD, ISD (PERANAN IPA DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA)
Perubahan pada alam yang berdampak bagi kehidupan manusia
PENDAHULUAN AMDAL Pembangunan dan Lingkungan Free Powerpoint Templates
ETIKA DAN LINGKUNGAN ETIKA DAN LINGKUNGAN.
Adopted from : GLOBAL WARMING Adopted from :
Pengaruh IPTEK Terhadap
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
MASALAH LINGKUNGAN.
Nama Anggota Kelompok :
Pemanasan global.
PEMANASAN GLOBAL GLOBAL WARMING.
SILABUS HUKUM LINGKUNGAN
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
KEANEKARAGAMAN DAN KRITERIA HAYATI YANG HARUS DILINDUNGI
Ekonomi Hijau.
ARSITEKTUR LINGKUNGAN OLEH : MARSELLY DWIPUTRI ST
Ekologi, Pengembangan Berkelanjutan, dan Bisnis Global Bisnis dan
KIMIA LINGKUNGAN 1 – 2 Cahyo Harsanto.
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan
Manusia dan Lingkungan
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1.BERIL ROSA ANINDYA/ SHERLIN H/ DIANA FITRIA KRISH M /
URGENSI ETIKA ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 8
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
Manusia dan Lingkungan Inisiasi Tuton ke- 2 Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran IPS SD Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan.
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Transcript presentasi:

Pertemuan 3 TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Matakuliah : CB142 Tahun : 2008 Pertemuan 3 TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Learning outcome Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar tanggung jawab moral dalam kaitannya dengan alam Bina Nusantara

Alam di ambang kepunahan Manusia Sebagai agem perubahan Materi: Alam di ambang kepunahan Manusia Sebagai agem perubahan Penyebab terjadinya perubahan lingkungan Munculnya kesadaran lingkungan Tangggung jawab moral perubahan sikap Bina Nusantara

Akumulasi bahan beracun Efek rumah kaca Perusakan lapisan ozon Alam di ambang kepunahan Beberapa Penyebab: Akumulasi bahan beracun Efek rumah kaca Perusakan lapisan ozon Hujan asam Deforestasi dan penggurunan Punahnya keanekaan hayati Bina Nusantara

2. Manusia Sebagai Agen Perubahan 2.1. Manusia mempengaruhi lingkungan Pada awal kehadirannya manusia lebih banyak menyesuaikan diri dengan alam. Namun, sejalan dengan bertambahnya pengetahuannya, manusia tidak lagi hanya menerima pengaruh dari lingkungannya Dengan demikian bumi tidak lagi hanya mengalami proses dinamis pada dirinya sendiri saja, melainkan telah melibatkan manusia dan juga makhluk-makhluk hidup lainnya, dalam proses interaksi yang saling mempengaruhi. 2.2. Melestarikan keseimbangan lingkungan Kata lestari berarti tetap selama-lamanya, kekal, tidak berubah seperti sediakala; melestarikan berarti membiarkan tetap tidak berubah Maka yang harus kita lestarikan bukanlah lingkungan itu sendiri melainkan kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan dan tingkat hidup yang lebih tinggi. Lestari juga berarti ketersediaan sumber daya alam baik dalam jumlah dan kualitas bagi generasi yang akan datang Bina Nusantara

3. Penyebab Terjadinya Kerusakan Alam Pola pendekatan yang teknokratis. Alam dipandang semata-mata sebagai instrumen, obyek eksploitasi dan eksprerimen. Terkait bidang perekonomian modern yakni yang menekankan pertumbuhan dan profit saat sekarang dan mengabaikan sustainability sumber daya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Kasus Bhopal di India, Ledakan reactor nuklir di Chernobyl, dll) Pertambahan penduduk yang begitu pesat. Pertamban penduduk yang begitu pesat menuntut tempat atau lingkungan untuk tinggal. Paham antroposentrisme. Pudarnya nilai-nilai tradisional. Keterbatasan kemampuan bumi. Desakan tuntutan kebutuhan hidup Bina Nusantara

4. Munculnya Kesadaran Baru Terhadap Lingkungan 4.1. World Environment Movement (1972) Perhatian terhadap masalah lingkungan hidup di zaman modern ini dimulai pada dasawarsa 50-an terutama di Amerika Serikat ketika terjadinya pencemaran di kota Los Angeles akibat smog (smoke-fog = asap kabut) hasil pembakaran industri dan kendaraan bermotor Pada dasawarsa yang sama masyarakat Jepang digemparkan oleh peristiwa pencemaran limbah mercuri (Hg) di Teluk Minamata yang menelan korban ribuan jiwa manusia Gerakan kesadaran ekologi secara internasional diprakarsai oleh PBB dengan mengadakan konferensi Gerakan Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Movement) di Stockholm, 5-16 Juni 1972, yang kemudian setiap tahun diperingati menjadi Hari Lingkungan Hidup Sedunia Bina Nusantara

4.2. Konferensi Rio de Janeiro (1992) Merupakan gelombang optimisme baru tentang penyelamatan lingkungan hidup dari ancaman penghancuran oleh kesalahan manusia Konferensi Rio de Janeiro (yang sering disebut juga KTT Bumi) dapat dianggap sebagai sebuah tonggak sejarah dalam penanganan masalah-masalah lingkungan. Ditekankan pentingnya pengaitan strategi-strategi penanganan masalah-masalah lingkungan ke dalam kebijakan pengembangan ekonomi suatu negara, antarnegara, bahkan ekonomi dunia tiga masalah global paling mendesak dalam memasuki abad ke 21, yakni: perubahan iklim akibat ulah manusia, menghilangnya keragaman hayati, dan perlunya pembatasan jumlah penduduk Bina Nusantara

4.3. Protokol Kyoto (1997) Protokol Kyoto, yang merupakan hasil perundingan yang berjalan selama empat tahun, dan diadopsi tahun 1997, dapat dilihat sebagai tonggak lanjutan keseriusan berbagai negara untuk menyelamatkan bumi ini dari kehancuran totalnya Elemen-elemen utama Protokol Kyoto adalah target kuantitatif dan waktu penurunan emisi gas serta mekanisme pencapaian target tersebut Protokol Kyoto merupakan dasar bagi negara-negara industri untuk mengurangi emisi gas rumahkaca gabungan mereka paling sedikit 5 persen dari tingkat emisi tahun 1990 menjelang periode 2008-2012 Bina Nusantara

5.Tanggung Jawab Moral Perubahan Sikap 5.1. Dasar bagi pembaharuan sikap. Dampak nyata dari teori etika lingkungan hidup. Teori yang sangat antroposentris telah membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup tidak saja yang dialami oleh manusia sekarang, tetapi juga manusia pada generasi yang akan datang kualitas lingkungan hidupnya teracam punah. Nilai ontologis segala ciptaan. Artinya setiap bagian dalam ekosistem secara intrinsik memiliki nilai dalam dirinya sendiri. 5.2. Acuan tanggungjawab Keutuhan biosfer Keselamatan generasi yang akan datang 5.3. Dari Egosentrisme ke ekosentrisme Bina Nusantara